Terdapat empat orang lelaki tampan yang sedang duduk di pojok cafe. Mereka adalah Zico dan para sahabatnya, yaitu Yuda ,Noval,dan Riski. Setiap ada waktu luang, mereka menyempatkan untung sekedar berkumpul atau nongkrong di cafe favorit mereka. Mereka berempat selalu saja menjadi pusat perhatian para kaum hawa jika mereka berada di cafe tersebut. Bahkan banyak yang secara terang terangan memuji ketampanan mereka atau bahkan membicarakan mereka yang bisa di dengar oleh orang yang di bicarakan.
'Itu cowok ganteng banget.'
'Pengen dong bawa pulang satu.'
'Guys kalian ada yang punya nomor salah satu dari mereka nggak?."
'Fiks yang pake baju hitam itu punya gue!'
Dan masih banyak lagi celotehan para kaum hawa untuk mereka berempat.
Zico menikmati coffie nya dengan rileks. Dia butuh ketenangan akibat dari tugas OSIS nya yang menguras tenaganya karena tugasnya sangat lah banyak dan tidak dapat di tunda. Para sahabatnya pun dari tadi banyak bicara dan Zico hanya mendengarkan tanpa mau ikut bergabung berdebat dengan para sahabat nya itu.
"Zic Lo beneran suka sama cewek itu?" Tanya Yuda penasaran. Pasalnya sahabatnya yang satu ini tidak pernah sekalipun jatuh cinta.
Zico pun langsung mamandang ke arah para sahabatnya yang sudah ingin mendengar jawaban dari Zico.
"Beneran ngapain gue bercanda." Jawab Zico sambil menatap para sahabatnya dengan intens.
"Dalam kamus gue, gue nggak suka yang namanya bercanda." Lanjutnya.
"Zic di sini gue cuma mau bilang." Ucap Yuda serius dengan memandang lekat mata milik Zico.
"Gue tahu selama ini Lo belum pernah merasakan jatuh cinta, gue cuma mau bilang mantepin dulu hati Lo, karena rasa kagum dan rasa cinta itu beda." Beritahu Yuda dengan bijak.
"Apa yang harus di mantepin, gue tahu kalau ini itu perasaan cinta jadi kalian nggak perlu khawatir tentang perasaan apa yang ada di dalam hatiku." Jawab Zico dengan mantap.
"Terserah Lo, di sini gue cuma mau ngingetin doang, supaya di kemudian hari Lo nggak nyesel." Ujar Yuda
"Iya kita sebagai sahabat nggak mau kalau kamu ada perasaan sesal di kemudian hari zic." Sahut Noval yang menanggapi pernyataan dari Yuda.
"Emang Lo nggak ada gitu perasaan sedikit saja sama Zelin?" Tanya Noval tiba tiba.
"Iya zic, gue bisa lihat kalau dia itu tulus buat Lo." Ujar Riski yang ikut menimpali ucapan dari Noval.
Zico pun tersenyum remeh mendengar pertanyaan dari Noval.
"Gue emang nggak ada perasaan sedikitpun dengan tuh cewek, bahkan gue ilfeel jika dekat dengannya." Jawab Zico santai bahkan dengan senyum sinis.
"Emang kenapa, dia kan cantik, kaya, kurang apa lagi coba. Dari pada si Disa." Ujar Riski. Memang cewek yang di incar Zico adalah Disa adik kelas mereka. Entah apa yang membuat Zico tertarik padanya hanya dia yang tahu.
"Apa karena dia itu bad girl, troblemaker,dan queen bullying?" Tanya Riski tentang kenapa Zico begitu tidak menyukai Zelin.
"Kalian jangan bandingkan cewek itu dengan Disa, Disa itu lemah lembut, tidak pernah berbuat onar. Nggak kayak cewe itu, sifatnya bikin gue ilfeel banget." Jawab Zico yang tak terima Disa di bandingkan dengan Zelin.
"Setidaknya Lo nggak usah bersikap dingin ke Zelin. Dia juga manusia, punya hati. Mungkin kalau aku jadi dia udah gue buang Lo ke kutub Utara karena sifat Lo yang sebelas dua belas." Ucap Riski. Sedangkan Zico hanya diam tak membalas ucapan Riski.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED
Teen Fiction# rank 1 goodboy, (22,23 -9-2021) # rank 2 sma (28-9-2021) # rank 5 ceritapendek(29-9-2021) Dia yang mendapat julukan The Queen Of Bullying, si troblemaker, dan si bad girlnya SMA Pancasila. Dia mempunyai kecantikan di atas rata rata, walaupun mem...