Chapter 28: Kesepakatan Selesai

830 29 0
                                    




"Ellie, apa kau yakin?" Tanyaku sekali lagi.

Ia hanya terkekeh. "Kau sudah bertanya sebanyak 3 kali, aku yakin dan aku baik-baik saja."

Aku meneguk salivaku. "Oh ya, sebelum kita mulai... Bisakah kau.. Menghapus tato ini saat aku tidak ada?"

Aku menatap tangan kanannya. "Kenapa? Bukankah kau menyukainya?"

"Iya tapi Ibu tidak suka, aku tidak peduli jika bekas gigitan anjing yg waktu itu terlihat tapi tolong... Hapus tatonya yah?" Ucapnya tersenyum simpul.

Aku hanya mengangguk. "Ha.. Maaf.. Kau harus mengambil ragaku yg penuh dgn bekas luka ini, harusnya seorang gadis itu bisa merawat tubuhnya tapi aku.." Ucapnya terkekeh.

"Tidak, tubuhmu masih mulus kok.. Kau hanya punya bekas luka ditangan dan pahamu kan? Tidak masalah, kau memang gadis boyish yg keren."

"Ah baiklah, sebenarnya Liya... Aku sedikit takut..." Ucapnya menunduk dan menggenggam tanganku dgn erat.

"Jangan takut. Aku ada disini, dan aku janji akan merawat tubuhmu dgn baik.. Aku akan melalukan kebaikan dgn ragamu jadi jangan khawatir.."

"Mm, aku percaya dgnmu.." Ucapnya tersenyum simpul.

Aku menghela nafas panjang. "Baiklah, tutup matamu Ellie.."

Tanpa ragu ia menutup rapat matanya, aku bisa merasakan tangannya yg gemetaran. "Maaf, Ellie..."

Byusshh~ 🍃

Aku langsung mendorong rohnya keluar dan mengambil alih tubuhnya. Roh Ellie yg asli terpental keluar ke belakang.

Perlahan aku merasakan jantungku yg berdetak. Aku membuka mataku pelan-pelan... Aku bernafas? Kurasakan pipiku.. Hangat dan detak jantungku stabil, aku menunduk.. Aku memakai seragamnya Ellie, dan aku bisa merasakan kakiku yg tidak transparan lagi.. Aku hidup!

"Liya...?" Aku tersentak saat mendengar suara lirih seseorang.

Aku spontan berbalik. "Ellie.. Apa kau baik-baik saja?" Ucapku yg langsung memegang tangannya yg dingin.

Dia memandangi dirinya sendiri, menatap tangannya yg pucat dan kakinya yg sedikit tembus pandang. "Aku tidak merasakan apapun... Aku, hampa." Ucapnya padaku.

Aku merasa bersalah dan sedih. Aku langsung memeluk tubuh dinginnya. "Maafkan aku, Ellie maafkan aku!"

Namun aku mendengar suara kekehan kecil. "Berhenti terus-terusan minta maaf, aku memang tidak bisa merasakan jantungku dan aku.." Ia memegang hidungnya. "Apa aku tidak bernafas? Ck.. Ini lucu... Tapi jangan khawatir, aku baik-baik saja." Ucapnya.

Beberapa detik kemudian, tiba-tiba sebuah cahaya kecil menembus tubuh Ellie, cahaya yg semakin banyak dan banyak seperti anak panah. "Eh? A-apa ini..? Ke-kenapa.." Ucapnya tersentak karna terus ditembus oleh cahaya.

Oh tidak, dia akan tertarik ke alam baka. Aku menarik tangannya. "Ayo kita temui Reiji... Kau harus segera menjalin kontrak dan mengatakan bahwa urusanmu belum selesai.."

Namun ia malah melepaskan tanganku dan mundur beberapa langkah. "Ellie! Apa yg kau lakukan.. Kita tidak punya banyak waktu!" Bentakku.

"Jika aku tidak menurutimu.. Apa aku akan ke alam baka?" Ucapnya tersenyum simpul.

"Tidak, aku tidak mau kau kesana.. Ayo cepat, kita harus segera menyusul Reiji.." Tapi lagi-lagi dia menepis tanganku dan menggeleng.

"Aku malu, Reiji telah menolakku dan aku juga mengecewakannya.. Aku sudah bilang kan Liya, bahwa aku tidak mau mengecewakan orang lagi.."

Girlfriends In Two Worlds! [NC18+] (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang