IMAGINE || Nct with sad ending- short story [ TAHAP REVISI]

13.5 Yuta - Spin Off (Winner Announcement!)

       vote jangan lupa guys!!

⚠️Happy End warning⚠️

  
          Tahu apa yang sekarang terjadi pada Y/n ?
Dia terbangun dengan kepala luar biasa pusing. Bau alkohol keluar dari tubuhnya, rambutnya berantakan saat bangun bahkan dia belum mengganti baju, kaos kaki pun masih terpasang rapi di kakinya.
Parahnya, Y/n lupa apa yang sudah terjadi.

"Oh shit!!! SIAPA YANG NGANTER AKU PULANG ?!" Panik Y/n.
.
.
.
.
.

"It's me, don't worry." Ucap Johnny.

Y/n menghembuskan nafas lega. Sangat lega. Pasalnya selain Johnny, tidak ada lagi yang bisa dipercaya.
Apalagi sampai Yuta yang mengantarnya pulang, waduh. Jangan sampai deh.

"Thanks a lot, John...lega ternyata kamu."

Alis Johnny naik, ia kembali meminum kopi yang ada di gelas kertasnya.

"Apa pas mabuk, aku bertingkah aneh ?" Tanya Y/n.

"Aneh ?"

"Iya... seperti.... bilang soal Yuta atau..."

"Kamu malah ngomel di depan Yuta."

Drakk!

Y/n membulatkan matanya dan refleks berdiri dari kursi hingga beberapa orang dalam kantin kantor melirik aneh ke arahnya, "a-apa ? Aku apa ke siapa ?"

"Kamu ngomel-ngomel ke Yuta. Soal putus lah, siapa kemarin, oh ya, Nako! Lalu kamu sampai nangis. Itu sih bukan aneh lagi, udah masuk baper." Jawab Johnny enteng.

"Kok kamu gak hentikan, sih ?!"

"Soalnya di situ ada Yuta dan kamu mabuk berat. Dibawa pulang aja gak mau, gimana mau dihentikan. Bisa-bisa aku jadi korban kekerasan orang mabuk."

Y/n terduduk kembali dengan lemas. Dia hanya bisa pasrah dan menyesali perbuatannya. Kenapa dia harus minum banyak sekali ? Kenapa juga harus ada Yuta ? Kenapa dia tidak langsung pulang saja sih kemarin ?!

"Percuma menyesal, sudah terjadi." Sahut Johnny.

"Tapi John... memalukan banget, apalagi aku nyebut Nako segala..." Y/n menunduk.

Johnny melirik Y/n, "cerita dong. Aku bingung harus gimana kalau kamu gak bilang apa-apa." Ucapnya sambil memasang mode imut. Y/n berdecak sekali.

"Jadi begini..."

"Dulu...aku dan Yuta berpacaran selama 3 tahun. Itu adalah masa awal-awal debutnya menjadi model. Nama Yuta langsung melejit saat itu, dia mendadak jadi sibuk banget dan akhirnya kami merenggang. Selama dia bekerja, aku selalu sabar walau dia ditelepon pun tidak menjawab. Aku ingin jadi pacar yang baik dan ingin mendukung Yuta. Jadi, akhirnya kutelan semua rasa sedih itu. Hampir 3 tahun, Yuta semakin jarang bisa ditemui. Chat selalu tidak di balas apalagi telepon, hingga aku nekat untuk ke kantornya langsung."