Thea tengah di toilet saat semua karyawan sibuk dengan kerjaannya. Thea tengah menutupi kiss mark di lehernya dengan fondation miliknya. Setelah di rasa cukup ia pun langsung keluar dari toilet dan melihat beberapa rekan kerjanya tengah berdiri agak dekat dinding dan di sana ada Bella, Thea awalnya tak berniat untuk menguping namun, karena namanya disebut ia menghentikan langkahnya dan mencoba mendengarkan apa yang mereka bicarakan."Nggak nyangka ya, mukanya datar tapi bisa panas di ranjang." Thea mulai mendengarkan setiap obrolan mereka yang tentu saja mengenai dirinya itu.
"Halah, polos dari mana coba? Dia tuh aslinya genit tahu, agresif." Bella mulai mengompori.
"Masa sih? Nggak keliatan ah."
"Keliatan itu dari kiss mark di lehernya dan dia jelas tahu kalau ada kiss mark tapi nggak berusaha untuk menutupi itu, artinya Thea itu tipe perempuan gatel yang pengen di lihat kalau dia itu hebat di atas ranjang. Kan, karena itu juga kita semua heboh ngomongin dia di belakang kita kan?"
"Ya juga ya Bel, hahaha nggak nyangka ih."
"Makanya jangan lihat orang dari luarnya aja, aslinya belum tentu sama seperti yang kita lihat di luarnya."
"Eh, tapi kan Thea dapat kiss mark juga dari suaminya kali, kita aja yang heboh." Ada satu karyawati yang mencoba membela Thea di sana.
"Mau dari suami atau bukan yang penting dia itu udah sombong menunjukkan hal itu ke kita semua, supaya apa? Supaya kita iri." Bella semakin memanas-manasi. Thea menghela nafas dan geleng-geleng kepala mendengar itu. Ia kemudian keluar dari tempat persembunyiannya dan menyapa mereka semua.
"Eh, Thea."
"Sedang apa kalian di sini?" tanya Thea.
"Abis dari toilet tadi."
"Oh, terus kenapa nggak langsung masuk ke ruang kerja, ini kan masih jam kerja?"
"Iya, ini juga mau masuk kok." Thea tersenyum kecil lalu berjalan lebih dulu meninggalkan mereka. Setelah Thea benar-benar pergi mereka langsung merasa khawatir, takut jika Thea mendengar percakapan mereka.
"Ngapain takut sih, kan, kita nggak salah apa-apa." Bella mencoba untuk menenangkan mereka. Tapi, mereka tidaklah sehebat Bella dalam urusan kerjaan dan mereka tidak memiliki prestasi apa pun hanya karyawan yang kerja selesai di bayar. Jadi, tidak mungkin mereka melawan Thea yang memiliki prestasi dan juga kedudukan.
Mereka akhirnya memilih untuk diam dan masuk ke dalam ruang kerja masing-masing.
****
Edwin menyelesaikan tanda tangan terakhir hari ini dan langsung bersiap untuk pulang, sebelum itu ia melihat jam tangannya terlebih dahulu. Masih ada waktu untuk menjemput Thea. Namun, saat ia hendak turun ke parkiran sekretarisnya memberitahu jika artis inst*gram yang telah lama di kontak untuk menjadi bintang iklan produk barunya telah menyetujui kontrak mereka.
"Oh, yang beberapa bulan lalu itu? "
"Ya, Pak."
"Bagus kalau begitu, kapan kira-kira kita bisa bertemu?"
"Dari jadwal yang sudah saya catat, Bapak ada janji dengan artis itu malam ini, Pak. Tapi tidak di kantor, melainkan di restorant milik pribadinya."
"Oh ya? Saya baru tahu?"
"Maaf, Pak, saya yang lalai memberitahu Bapak."
"It's ok. Jadi, jam berapa dan di mana alamatnya?" Sekretarisnya pun langsung memberitahu alamat restorant dan lainnya.
"Oke, oh tunggu siapa nama artisnya?"
"Alea."
"Nama yang cantik," gumamnya. Edwin langsung pergi dari sana dan masih sempat menjemput Thea lebih dulu. Ia melihat Thea tengah menunggu taksi dan seperti biasa selalu ada teman kerja Thea di sebelahnya, menurut Edwin wanita itu cantik tapi entah kenapa ia tak suka melihat wajahnya yang terkesan penuh dengki dan iri itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Tercuek (Tamat)
RomanceTersedia di playstore dan KBM 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Thea yang sangat mirip sifat nya dengan sang Ayah, Indra. Membuat sikapnya sangatlah cuek dan tidak peduli pada siapa pun kecuali keluarga nya. Di usianya yang ke 27 tahun, Thea tetap enggan un...