Jin's family (Bully 2)

36 3 0
                                    

Aku hanya menangis melihat anakku yang terbaring lemas di ranjang kamar rumah sakit. Sedari tadi aku dan Seokjin oppa hanya berdiam tidak ada yang ingin membuka percakapan, Taehyung oppa juga sedari tadi berusaha menenangkan ku dengan mengelus elus punggung ku pelan.

" Sudah jangan menangis, pasti mereka berdua baik baik saja " Ucap Taehyung oppa pelan. Aku segera memeluk nya dengan pelan. Yah memang kami semua itu sangat dekat jadi sudah tidak aneh jika kami berpelukan satu sama lain, walaupun kami semua sudah mempunyai suami dan istri.

" Uljima, kita serahkan semuanya pada Tuhan " Ucap Taehyung oppa mengelus kepala ku.

" Aku memang ibu yang bodoh oppa hiks hiks  , jika saja aku tidak mengantarkan mereka ke sekolah hiks pasti ini tidak akan terjadi hiks hiks  aku bodoh  bodoh, bodoh! " Ucapku sembari memukul mukul kepalaku.

" Hei, jangan seperti itu. Kamu itu adalah ibu yang sangat baik jangan berbicara seperti itu. " Ucap Taehyung oppa pelan. Aku hanya bisa menangis. Tak lama setelah itu Semua Bangtan datang dengan membawa istri dan anak anak mereka.

" Ada apa? " Tanya Eunhee eonnie lalu menghampiriku, segera ku peluk dia dengan erat.

" Mereka eonnie hiks ----" " Sudah jangan terlalu di pikirkan, semua akan baik baik saja " Potong Eunhee eonnie. Aku hanya terus menangis sampai tiba tiba aku merasa kepalaku memberat dan pening secara bersamaan lalu setelah itu gelap.

Seokjin pov..

" Taena? Hei, kenapa?" Ucap Eunhee tiba tiba yang sontak membuatku melihatnya.

" Ya! Bangun! Taena "

" Oppa! Ppalli! Cepat panggil dokter " Ucap Eunhee sambil melihatku aku hanya diam, jujur aku masih marah pada Taena. Jika saja dia tidak mengantarkan anak anak ke kinder garden nya hari ini pasti mereka tidak akan seperti ini. Aku harus menuntut kinder garden itu.

"Ck, jangan ke kanak kanakan Hyung! " Ucap Taehyung pada ku aku hanya diam tidak berkutik, lalu setelah itu Taehyung segera menggendong Taena menuju ke ruangan dokter. Aku hanya menghela napas pelan.

" Aku benar benar kecewa dengan Hyung. Ini belum tentu salah Taena kenapa Hyung menuduhnya seperti itu! " Ucap Jungkook yang sontak membuat amarahku naik.

" Jangan ikut campur urusan keluarga ku! " Bentak ku padanya.

" Ck, memangnya kenapa? Apa itu salah? Menurutku sih tidak justru yang salah itu Hyung, sangat tidak becus jadi suami! " Ucap Jungkook yang sontak membuatku melayangkan pukulan ku padanya

Buggg

" Hyung! Sudah ini di rumah sakit! " Teriak Suga berusaha menahan ku untuk tidak melayangkan pukulan lagi, tapi aku benar benar sudah hilang kendali.

" DIAM, MEMANGNYA KALIAN SEMUA SIAPA?! AKU INI LEBIH TUA DARI KALIAN JADI JANGAN COBA UNTUK MENCAMPURI URUSAN KU! "  Teriakku pada mereka.

Plakkk

Entah dari mana tiba tiba Inso menampar pipiku keras.

" Apa Ingin memukulku?! Sekarang pukul! Memang tidak tahu diri! Apakah oppa tidak melihat ini bukan salahnya Taena, jika Taena tahu ini semua akan terjadi pasti dia tidak akan membawa Yoosun dan Yoona ke kinder garden nya!! " Teriak Inso yang sontak membuat ku terdiam.

" Baru sadar sekarang eoh?! Setelah memukul Jungkook dan membuat Taena merasa bersalah sampai dia tak sadarkan diri! " Teriak Inso padaku. Aku hanya membeku. Dasar Seokjin bodoh !  Kau sudah membuat istrimu itu malu aishh dasar tidak becus! .

" Oppa tidak boleh seperti itu, coba oppa pikir memangnya jika oppa menyalahkan Taena bisa membuat kedua anak oppa sembuh, tidak kan? Malah yang ada oppa mempermalukan semuanya di sini. Jika Taena tau ini terjadi dia juga tidak akan melakukan itu oppa " Ucap Eunhee yang sontak membuatku menangis.

" Uljima Hyung " Ucap Jungkook tiba tiba.

" Ak-aku hanya takut hiks " Lirih ku pelan.

" Kami semua ada di sini Hyung, tidak ada yang perlu di takutkan" Ucap Yoongi yang membuat suasana hatiku menghangat. Tak lama setelah itu Taehyung datang dengan beberapa kantung  plastik di tangannya.

" Tae! Bagaimana keadaan Taena?! " Ucapku panik.

" Ck, untuk apa bertanya?! Bukankah tadi Hyung menampar nya dan mencacinya bahkan mendiami nya saat dia tak sadarkan diri, sekarang untuk apa bertanya kepadaku " Ketus Taehyung padaku. Aku tahu ini semua salah ku seharusnya aku tidak berkata seperti itu , dasar tidak berguna. Aku hanya menangis , tidak bisa membalas perkataan Taehyung karena memang benar aku suami yang bodoh.

" Camchon, janan menanis nanti yoocun Hyung cama yoona nunna juda itut menanis " Ujar Taesoon tiba tiba membuatku tersenyum tipis.

" Iya, camchon. Cetiap seul menanis pasti mommy kiss seul jadi kalena camchon menanis seul atan kiss camchon! " Pekiknya lalu mengecup pipi ku sekilas. Aku hanya tersenyum lalu mengusap air mataku sekilas.

"Daddy, tenapa camchon menanis? Ciapa yang membuat camchon menanis nanti atan jae putul! " Aku hanya tertawa kecil. Tak lama setelah itu tiba tiba seorang dokter menghampiriku dan Taena yang berada di sebelahnya dengan muka pucat dan memar , mata sembab, bibirnya yang sedikit sobek karena tamparan ku tadi.

" Taena, apa ada yang sakit?! " Ucap Eunhee panik, Taena hanya tersenyum dan menggeleng pelan.

" Dia hanya kelelahan, jangan membuatnya terlalu banyak pikiran karena sekarang tubuhnya lemah, kalau begitu saya permisi " Ucap dokter tersebut lalu membungkuk dan meninggalkan kami.

"Dokter, apa boleh saya lihat keadaan kedua anakku? " Tanya Taena tiba tiba.

" Boleh, silahkan " Ucap dokter tersebut. Taena hanya melirikku sekilas lalu memutuskan untuk masuk ke dalam kamar rawat kedua anakku.

" Selesaikan lah, Hyung. Kita tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak di inginkan" Ucap Jungkook tiba tiba.

" Kook, maaf kan aku "

" Tak apa Hyung, aku tahu perasaanmu " Aku hanya mengangguk  lalu memutuskan untuk masuk ke dalam.

Bangtan Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang