Chapter Thirteen
Crimes have been a tumor in each inch of world life, till there is no chance to sorrow every death.
Kejahatan telah menjadi sebuah tumor di setiap inci dari kehidupan dunia, hingga tidak ada kesempatan untuk menangisi setiap kematian.
The Lifetaker
.
.That "If you love them, set them free" thing is utter and completely bullshit. If you love someone or even just like them, you should fight for how you feel and what you really want. You can't just sit back and let things go then expect that maybe it'll all come back again. Because it's meant to be "You are not meant to have something that you didn't fight for.."
Bahwa hal tentang "Jika dirimu mencintai seseorang, lepaskanlah dia" merupakan kesia-siaan dan sepenuhnya omong kosong. Jika kamu mencintai seseorang atau bahkan hanya menyukai mereka, seharusnya dirimu berjuang demi apa yang kamu rasakan dan apa yang benar-benar kamu inginkan. Kau tidak bisa hanya kembali duduk dan membiarkan hal-hal seperti itu pergi lalu berharap bahwa mungkin itu semua akan kembali lagi. Karena makna dari semua ini adalah "Kau tidak pantas memiliki sesuatu yang tidak kamu perjuangkan.."
Jalanan itu berbau lembab.
Tanpa cahaya, angin kencang, dan pohon-pohon yang bergoyang, membuatnya berpikir bahwa tempat itu adalah latar sempurna untuk film horor.
Kim Jisoo mulai mengedik dan mengeratkan jaket abu tipisnya, melipat kedua tangan di dada sambil terus berjalan. Surai karamelnya beterbangan hingga telapak bergerak naikkan tudung jaket. Kepala tertunduk, ia pun menatap kaki yang kini menapaki jalan basah itu.
Hujan. Wanita itu menyukai hujan dan segala hal yang ditinggalkan oleh tetesan air. Hujan adalah satu-satunya yang membuat dia merasa tenang begitu membasahi wajah, sebab hal tersebut membuat dirinya merasa bersih.
Setiap sentuhan orang-orang yang membayarnya dengan lembaran uang membuat hidupnya lebih menjijikan. Jisoo harus menahan tangisan dan menggantinya dengan desahan konyol seolah terpuaskan. Dia harus menahan amarah dan menggantikannya dengan remasan pada lengan pria-pria tua dan gemuk yang menyentuhnya.
Akhirnya, dia harus menahan umpatan dan menggantikannya dengan senyuman dan tatapan menggoda.
Jisoo benci kemunafikannya. Kemunafikan yang membuatnya tetap hidup sampai sekarang.
Tetapi suatu hari, seseorang menyentuhnya dengan sangat lembut. Dirinya bahkan berubah tampil seperti batu Saphire yang berharga. Orang itu telah mengusap kulit Jisoo dengan tangan besar dan lengan yang mendominasi.
Jisoo menyukainya. Wanita tersebut menyukai ketika seseorang menginginkannya, hanya dirinya. Dia menyukai ketika seseorang bersedia membayar mahal hanya untuk mendapatkan dirinya, mengumpat kasar dan berteriak hanya karena tidak bisa menemukan dirinya.
[Flashback]
"S-selamat malam." Jisoo membungkukkan tubuhnya dengan hormat.
Kakinya bergetar, tubuhnya yang hanya ditutupi rok jeans pendek ketat dan bra hitam menutupi tubuh atasnya. Lengan kurusnya tidak bisa berhenti gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lifetaker
ActionThe Lifetaker, sebuah divisi eksekutor, bersumpah untuk mengikuti setiap orang yang memiliki aroma kejahatan, dan memusnahkan mereka tanpa ampun. Tapi Baekhyun menemukan sebuah memori di mana dirinya memiliki keterikatan yang kuat dengan pimpinan ma...