Bodoh. Satu kata yang terlintas di kepala Lisa sekarang.
Bagaimana bisa ia malah berkata "Hah?" di saat-saat seperti ini, sampai mampu membuat Jungkook terkekeh geli karenanya.
"Kalo gak mau ya udah-"
Lisa menarik kembali kerah Jungkook, karena cowok itu hendak beranjak menuju kursi kemudi lagi.
Walaupun Lisa masih kaget, namun ia tak akan membuang kesempatan emas ini begitu saja. Tak ada waktu baginya untuk berpikir terlebih dahulu, karena memang tak ada yang perlu dipikirkan. Wong cowok yang dihadapannya itu Jeon Jungkook, mana mungkin ia bisa menolak.
"Mau kok," timpalnya lengkap dengan genggamannya yang semakin mengerat. "Aku mau."
Jungkook kembali terkekeh.
Lisa tak mengerti, di mana letak lucu nya? Apakah ada hal yang begitu lucu barusan?
I think, no. Batinnya.
Disela sela kekehannya, Jungkook mengacak pelan rambut Lisa kemudian mencium keningnya singkat.
"Sayangnya, penawarannya hanya berlaku selama tiga detik." ujarnya seraya melepaskan jemari lentik Lisa dari kerah kemeja nya.
Jungkook kembali duduk dengan nyaman, dan ia kembali tertawa kala matanya beradu tatap dengan kedua mata Lisa yang sudah menatapnya dengan tajam. Dan tolong maafkan Jungkook yang malah menganggapnya sebagai hal yang paling menggemaskan sekarang.
Dengan bibir yang sudah dimajukan seperti itu, plus kedua alisnya yang saling bertautan, dan belum lagi pipinya yang sudah mengembung, bagaimana bisa Jungkook menahan diri agar tidak tertawa.
Baginya, Lisa sungguh menggemaskan.
.
.
Cewek itu memang cemberut, dia kecewa. Dan malu juga.
Kenapa Jungkook mempermainkan dirinya seperti itu? Padahal ia sudah berharap lebih. Belum lagi karena ciumannya barusan. Bukankah normal ya jika Lisa mengharapkan sesuatu yang luar biasa dari kejadian barusan?
Dan hey! Itu ciuman pertamanya, dia tak mau ciumannya menjadi sangat tak bermakna begini.
Uuhhh... Akan sangat konyol jika memang Jungkook hanya bercanda tadi. Membayangkannya saja sudah terasa sangat mengerikan.
"Kenapa?"
Berengsek! Malah nanya lagi!
Lisa menaikkan lagi bibir bawahnya agar bibir atasnya semakin terangkat. Menegaskan bahwa ia benar-benar tengah cemberut sekarang.
"Hey, gue tanya, kenapa?"
"Aish.. Berengsek!" umpatnya dengan gumaman kecil.
"Ahahaa.. Iya iya, maaf deh." ucap Jungkook akhirnya, sambil meraih tangan Lisa yang mulanya sudah bersidekap di depan dadanya.
"Gue mau klaim lo, boleh?"
Deg.
Deg.
Deg.
Sialan! Pertanyaan yang kedua kalinya malah lebih memabukkan ternyata.
Tak mau terulang lagi, dengan cepat Lisa mengangguk, walaupun bibirnya masih agak cemberut.
"Kalo cemberut enggak-"
"Iya, iya.. Nih, udah enggak cemberut." timpal Lisa cepat seraya memamerkan deretan gigi putihnya, membuat Jungkook gemas bukan main.
Cup~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lili Closet Film ✓
Fanfiction[Sebelum baca, aku saranin untuk follow akunku dulu yaa💜] "Btw, kamu bisa munduran gak? Badan kita hampir sentuhan." Bisiknya pelan. Lagi, Jungkook mengerjap. Ia baru sadar kalau dirinya sudah menghimpit Lisa bahkan lebih dekat dibandingkan denga...