Hoseok : 45 tahun
Yoongi : 18 tahun
Hoseok menggaruk kepalanya meski tidak gatal, begini ini kalau punya kekasih titisan dajal.
"Yoongi sayang..." ucap Hoseok dengan suara yang ia manis - maniskan sebaik mungkin.
"Pergi kau bangsat!!!"
Hoseok terkesiap kaget, walaupun sudah 2 tahun berpacaran dengan Yoongi, ia tetap saja kaget dengan ucapan kasar Yoongi. Hoseok mendekat pada Yoongi, menyentuh lembut bahu Yoongi meski kemudian disingkirkan dengan kasar.
"Kan daddy cuma telat 10 menit masa semarah ini sih," kata Hoseok.
"Cuma kau bilang!!! Cuma 10 menit.. itu waktu yang lama.." teriak Yoongi.
"Ya.. kan tadi ada pertemuan dengan klien..."
"Siapa nama kliennya?? Aku bunuh dia!!!"
Hoseok menjauh dari Yoongi kali ini, ia lama - lama jadi takut juga dengan tingkah ganas kekasihnya ini. Tetapi Hosoek tidak bisa membiarkan Yoongi - nya terus menerus marah.
"Katakan pada daddy, kau mau apa agar daddy dimaafkan?" ucap Hoseok yang memberanikan diri memeluk tubuh mungil Yoongi dari belakang. Ia mengecup pucuk kepala Yoongi beberapa kali.
"Ceraikan istrimu..." ucap Yoongi.
"Hah???"
"Kenapa??" tanya Yoongi.
Hoseok memutar balik tubuh Yoongi, ia mengkerut menatap kearah Yoongi, "Aku kan tidak punya istri, kau ini bagaimana."
"Biasanya di drama - drama kan begitu, baby sugarnya menuntut daddy sugarnya untuk menceraikan istrinya," kata Yoongi.
"Iya kalau akunya punya istri sayangku... kan aku tidak punya istri, siapa coba yang mau aku ceraikan," Hoseok mengambil tangan Yoongi dan menggenggamnya lembut, "Lagipula kau ini bukan baby sugarku, aku mencintaimu dan seusai janjiku, aku akan menikahimu."
"Kapan?" tanya Yoongi.
"Kalau kau sudah lulus SMA," kata Hoseok, "Tinggal beberapa bulan lagi kan."
"Benar juga," ucap Yoongi.
"Sudah tidak marah kan kesayangan daddy," kata Hoseok,
"Tapi aku akan tetap menagih janjimu yang tadi berjanji akan membelikanku apapun," kata Yoongi.
"Iya... iya.. sebutkan..."
Hoseok tersenyum senang melihat wajah tersenyum Yoongi yang begitu cerah merekah. Semangat hidupnya tersenyum begitu lebar, membuat Hoseok sudah pasti rela mengerluarkan banyak uang untuk Yoongi.
Hoseok mulai merasakan pegal pada tangannya, ia menurunkan tangan hanya untuk merenggangkan ototnya sejenak ketika Yoongi mulai memasang wajah cemberut padanya.
"Sampai kapan aku harus berpose seperti ini?" tanya Hoseok.
"Sampai gambarnya selesai..." Yoongi kembali berkonsentrasi pada goresan goresan stylus pen oada pc tabletnya.
"Zaman sudah berubah banyak ya... dulu zaman daddy sekolah tugas melukis ya pakai kanvas dan pensil," kata Hoseok.
"Ini aku juga pake canvas," balas Yoongi.
"Kanvas betulan yoongi bukan aplikasi canvas..."
"Daddy diem deh... ini kalau aku enggak konsentrasi dan sampai jelek nanti malah ngulang," kata Yoongi.
"Okey... okey... aku diam..."
Hoseok menatap kearah Yoongi, melihat betapa serius kekasihnya itu. Diam - diam Hoseok tersenyum, memandanv wajah indah kekasihnya seperti uni adalah hal paling menyenangkan.
@@@@@
"Sudah jadi...."
Hoseok menghela nafas lega dan menurunkan tangannya, ia penasaran dengan hasil karya kekasihnya.
"Bagus kan..." Yoongi menunjukka dengan semangat pada Hoseok.
Hoseok tersenyum lebar, tangannya terjulur dan mengelus lembut kepala Yoongi, "Iya.. bagus sekali... bagaimana kalau setelah ini daddy yang mengambarmu?"
Yoongi menatap kearah Hoseok yang sudah tersenyum mesum bahkan alisnya naik turun, ia mencium tanda - tanda bahaya.
"Daddy pintar menggambar lukisan telanjang..." Hoseok menelusupkan tangan kedalam kaos Yoongi.
Yoongi tersenyum lebar, ia mengeluarkan tangan Hoseok dari dalam kaosnya dan tanpa ba bi bu.... Yoongi segera berlari.
Hoseok menatap kearah Yoongi yang berlari keluar dari studio lukis, ia tersenyum semakin lebar, "Babby mau bermain ya... aku datang...."
YOU ARE READING
Yaoi Oneshoot Series - Book 2
Fiksi PenggemarWARNING!! TOLONG DIBACA LEBIH DULU!! Ini ff Yaoi alias boys love, alias gay story dengan berbagai macam pasangan yang pada umumnya tidak umum ditemukan di ff lain. Aku suka JiMir couple, Jiyoung alias bang GD dan Mir Mblaq. Kalau enggak suka couplen...