03 🍁Menarik Hati🍁

395 11 0
                                    

Author POV

Mobil SUV mewah milik tomy sudah terparkir rapih didepan rumah atasannya. Rumah mewah bertingkat 3 dengan halaman depan yang luas. Rumah yang berada di perumahan mewah itu tampak lebih megah, mewah dan bersinar dari rumah-rumah yang lainnya. Aku pun pernah tinggal dirumah mewah tapi tidak sebesar dan semewah ini.

"Wah apakah ini istana? Mewah sekali." Ucap Clara berbinar.

"Memang kau belum pernah melihat rumah seperti ini? Berbinar sekali matamu" ucap Tomy berjalan masuk menuju rumah mewah itu.

"Belum pernah! Ini pertama kali aku melihat rumah mewah seperti istana saja" kata clara sembari berjalan menyusul Tomy.

Mata Clara kembali berbinar setelah melihat interor mewah yang terpampang didepan matanya.

"Wah!! Ini benar-benar istana" ucap clara kegirangan.

"Norak!" Sindir Tomy.

Tuk.. Tuk.. Tuk..

Mata Clara dan Tomy teralih pada asal suara sepatu. Disana diatas tangga terlihat si pemilik rumah yang tampan sedang berjalan menuruni tangga. Dibelakang si pemuda tampan terdapat gadis kecil memakai piyama warna pink dengan gambar kartun we bears bear mengikuti langkah si pemuda menuruni tangga meskipun agak kesusahan, tak lupa terdapat sepatu milik sang pemuda yang terpasang dikedua tangan mungilnya.

"Malam bos! Malam Lily! "Sapa Tomy.

"Malam juga tomy!" Sapa sang bos.

"Malam juda antel tom!" Sapa lily.

Atasan Tomy mengalihkan matanya ke arah clara. Matanya berbinar pernasaran ketika melihat seorang wanita cantik yang ada disebelah Tomy.

"Tomy, Who is she?" Tanya atasan Tomy.

"Ini calon istri saya, bos. Namanya Clara. Dan Clara ini bos David, atasan ku " ucap Tomy.

"Calon istri yah? Perkenalkan nama saya David Alexander dan ini putri saya Lily Alexander." David mengulurkan tangannya kepada clara.

"Nama saya Clara violeta, ca-calon istri dari Tomy" ucap Clara gugupsembari menerima uluran tangan dari David.

"Halo princess! Nama tante Clara." Clara mensejajarkan tingginya dengan lily untuk menyapanya.

"Nama atu lily butan plinces! Ante tantik" ucap lily.

"Ah iya! Nama kamu lily bukan princes!" Ujar clara.

"Lily kamu sama tante Clara dulu yah daddy ada urusan sama uncle tomy sebentar, gapapa kan?" Tanya David yang dibalas anggukan dari Lily.

"Yasudah Clara titip Lily sebentar yah!" Ujar David.

"Iya pak. Ayo clara sama tante" ajak Clara pada Lily.

Clara dan Lily memilih bermain di ruang keluarga. Mereka bermain dengan mobil-mobilan milik Lily. Sedangkan, David dan Tomy menuju ruang kerja yang berada di lantai 2 rumah itu.

"Lily kok kamu belum tidur? Ini sudah larut malah lho, kamu gak ngantuk?" Tanya Clara.

"Atu cudah bobo cadi. Capi, angun ladi, kalang ndak bica bobok." Jawab Lily dengan suara cadelnya

"Kamu pinter ih! Umur kamu berapa?"

"Tiga!"

"Mamah lily kemana? Lagi tidur yah?" Tanya Clara yang dijawab gelengan oleh Lily.

"Ndak. Mommy, ladi alan-alan. Jauuuh!"

Sedangkan Tomy dan David, sedang membicarakan hal serius.

"Kau menemukan dia dimana?" Tanya david.

"Siapa? Clara?"

"Ya, siapa lagi kalau bukan wanita cantik yang kau bawa itu."

"Jangan bilang kau suka padanya? Ayolah David, itu wanitaku. Untukku."

"Tapi kalau aku memang tertarik dengan dia,bagaimana? Kau ingat kalau aku mau apapun aku harus mendapatkannya."

"Lalu Dinda mau kau kemana kan? Dia istrimu. Kau juga sudah punya Lily."

"Sudah ku katakan berapa kali, kalau aku tidak menyukainya. Lagian dia juga tidak bersikap layaknya istri pada umumnya. Apalagi sekarang dia jadi sering tidak ada dirumah."

"Yah aku juga mengerti akan permasalahanmu tapi aku juga butuh dia."

"Kau butuh dia untuk dinikahikan? Kalau kau mau menikahinya, ya nikahi saja."

"Tadi katanya kau tertarik padanya, bagaimana sih?" Tomy mulai frustasi.

"Ya kau bisa menikahinya. Kalau aku sih dia jadi simpenan juga tidak apa-apa." Ucap David sangat santai.

"Kau gila?! Kalau orang tua ku tau bagaimana? Kalau Dinda tau bagaimana? Lily bagaimana? Memang Clara mau dijadikan simpanan mu?"

"Yah, kau kan bisa berbicara pada orang tua mu kalau Clara itu adalah karyawan diperusahaan ku. Dan, kalian bertemu itu karena sering bertemu dikantor. Gampangkan?"

"Dinda? Lily? Mereka pasti tidak setuju! Apalagi Clara, pasti dia tidak mau."

"Dinda sering berpergian jadi dia tidak akan tau. Lily? Setelah melihat interaksi antara dia dan clara aku yakin Lily tidak apa-apa. Lagian juga Lily itu jarang mendapatkan kasih sayang dari Dinda. Dan, untuk Clara dia pasti mau, aku kan punya banyak uang!"

"Tidak semua wanita itu bisa kau hargai dengan uang."

"Sudahlah. Jadi kau setuju atau tidak? Kalau tidak, aku tidak akan membantumu untuk menemukan adikmu lagi. Bagaimana?"

"Bagaimana bisa begitu?"

"Setuju atau tidak?"

"Baiklah. Tapi awas saja kau tidak membantuku untuk menemukan adikku.Jadi sekarang kita bisa membahas urusan kantor kan?"

"Silahkan."

2 jam kemudian.....

"Sekarang jam berapa?" Tanya Tomy.

"Jam setengah empat." Jawab David.

Karena pembicaraan kantor yang tidak habis-habisnya, David dan Tomu tidak sadar bahwa jarum jam sudah menunjukan setengah empat dini hari.

"Bagaimana keadaan Lily dan Clara apa mereka sudah tidur?" Tanya Tomy.

"Ah iya! Clara dan Lily! Kita meninggalkan mereka terlalu lama."

Setelah mereka sampai dilantai satu, tepatnya di ruang keluarga. Mereka tidak menemukan Clara maupun Lily disana, hanya ada mainan lily yang tampak berserakan disana.

"Kemana Clara dan Lily?" Tanya David.

"Aku tidak tahu! Kita terlalu lama meninggalkan mereka berdua. Apa Clara mengajak Lily jalan-jalan?" Tanya Tomy.

"Mustahil! Penjagaan diluar sangat ketat! Lagipula Lily mana tahu jalanan disekitar sini, apalagi ini sudah malam."

"Ya sangat mustahil! Clara juga baru pertama kali kesini. Dia mana tahu jalanan disini."

"Apakah mereka sudah tertidur? Tapi dimana?" Pikir David.

"KAMAR LILY!!" Ucap mereka berdua.

"Ya pasti Clara ada di kamar Lily." David melangkah ke lantai dua dimana kamar lily berada, Tomy mengikuti langkah david dibelakang.

Cklek...

"Tuh kan mereka ada disini." Ucap Tomy.

"Mereka menggemaskan!" David dan Tomy menemukan Clara dan Lily sedang tertidur pulas dengan berpelukan di atas tempat tidur Lily.

"Anak ku mengemaskan! Benar-benar mengemaskan!"

"Ya! Clara juga sama menggemaskannya. Kita tinggalkan mereka berdua." Tomy menyelimuti Clara dan Lily yang sedang tertidur lelap.

"Ayo! Kita keluar." Mereka keluar dari kamar lily, menutup pintunya pelan-pelan.

_______________________
Tbc

Simpanan CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang