WYBM || BAGIAN 31

3.3K 431 145
                                    

Jika sudah begini, ingin berhenti sudah terlanjur melangkah, ingin lanjut, sudah terlanjur sakit.

*****

Sikap Panji akhir-akhir ini memang membuat Velibra bingung sendiri, entah harus baper atau bagaimana.

Ia ingin baper, namun, yang ia takutkan nantinya. Panji hanya sekedar bercanda saja. Tapi, dirinya memang sudah terlanjur baper.

"Terus ini gue harus gimana ya Allah!?" Tanya Velibra sembari mengacak rambutnya frustasi.

Velibra lalu pergi dari ruang musik. Berlama-lana disini bisa membuatnya semakin gila.

"Vey ngapain disini?" Tanya Rayi begitu Velibra keluar dari ruang musik.

"Umm, tadi iseng-iseng main piano," balas Velibra berbohong.

Rayi hanya mengagguk percaya.

"Ray darimana?" Tanya Velibra.

"Toilet, kenapa?" Balas Rayi.

"Gapapa, tadi nggak kelihatan di kantin, nggak nyamperin Vey juga," kata Velibra.

"Perut gue mules," kata Rayi.

"Yaudah, ke kelas bareng yuk!" Ajak Rayi.

Velibra mengangguk. "Ray, perjodohan lo sama Vero gimana?" Tanyanya.

"Mungkin dibatalin," balas Rayi.

"Loh kok dibatalin, gagal dong gue. Punya adek sepupu baru," kata Velibra.

Rayi terkekeh. "Ya nanti cari calon baru," kata Rayi.

"Udah ada?" Tanya Velibra.

"Ya belum lah. Namanya juga mau dicari," balas Rayi.

"Iya ya, oh ya Ray. Nanti pulang sekolah, Vey mau pergi sama Panji," kata Velibra.

"Pergi kemana?" Tanya Rayi.

"Mau nyari bahan buat praktik masak," balas Velibra.

"Berdua?" Tanya Rayi.

"Nanti ada Vero, Agus, sama Petrick juga," balas Velibra.

"Oh, yaudah, gapapa. Asal jangan sampai larut pulangnya," kata Rayi.

"Iya-iya bawel ih," kekeh Velibra.

###

"Sebenernya satu kelompok sama lo itu bikin repot tahu nggak, udah nggak ngerti bumbu dapur, nggak bisa masak. Terus yang mau gue andelin dari lo apaan?"

Panji sedari tadi terus mengomel, pasalnya. Velibra salah mengambil bahan bumbu dapur yang diminta. Yang seharusnya mengambil lengkuas, malah yang diambil jahe.

"Udah kenapa sih, lagian siapa suruh punya bentuk nggak bisa dibedain gitu," kata Velibra.

"Kan bisa lo cium!" Kata Panji.

"Masa gue nyium kaya gituan, disangka gila gue yang ada," balas Velibra.

"Baunya yang dicium bego!" Kata Panji.

"Oh," kata Velibra.

"Terus ini gue harus gimana?" Tanya Velibra.

"Lo tahu bawang nggak?"

Will You Be Mine?? (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang