"Ren-!!! Ayo buruan" ujar seorang lelaki yang tengah menunggunya di motor sembari duduk.
"Sabar ed! Ga ada sabar sabar nya si lo jadi orang!!!" Teriak cowok yang tengah menggendong ransel hitam nya sembari mengikat sepatu nya "Udah ayo-!!!"
Kedua anak lelaki itu segera pergi dari teras rumah dan tancap gas menuju sekolah, seperti biasa udara pagi di Senin hari memang sangat dingin untuk disebuah kota yang dijuluki kota hujan tersebut.
"Nih..." Ucap Edwin memberikan sebuah helm pada cowok itu
"Apa?"
"Helm... pake!!" Titahnya
"Ga usah lahhh"
"Shuuuttt" cowok itu mendekat dan tanpa aba aba memakaikan helm tersebut pada kepala Rendi membuat cowok itu mematung terdiam. "Bahaya ga kenal jauh dekat, dah yu naik" ucap cowok itu sembari menoel hidung milik Rendi
Ucapan Edwin baru saja menyadarkan cowok itu yang masih terdiam dan seolah tersihir Rendi menaiki motor yang Edwin kendarai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga
Teen FictionCowok itu selalu jadi bahan rebutan tapi dia sendiri tidak mau memilih siapa dan apa alasannya. Banyak yang memilihnya namun hati nya masih bimbang akan hal yang terjadi sebelumnya rasa takut nya masih menghantui dan masih terbayang bayang olehnya. ...