•Destruction and fake news
"That which has been destroyed will never be whole again."_Cowok kalem Xvaroid.
•Backstreet Relationshit•
~•—•~Meira berdiri tidak jauh di hadapannya. Tepat di lorong sempit tempat Bian muncul tadi. Meira berdiri mematung di sana dengan kedua tangan terkepal kuat. Sorot mata Meira begitu tajam, begitu dingin, dan begitu sinis. Banyak ekspresi yang tak terurai dari raut wajah Meira sekarang.
Bella tidak tahu sudah berapa lama Meira di sana. Bella juga tidak tahu apakah Meira mendengar percakapannya dengan Bian atau tidak. Semoga saja Meira tidak mendengar semua itu. Bella tidak ingin ada hati yang tersakiti. Bella tidak ingin persahabatannya berakhir sampai di sini.
"Ra ...." Dengan perlahan dia melangkah mendekati Meira. Jantungnya berdegup dengan kencang kala jaraknya dengan Meira semakin dekat. Bella mulai merasakan dingin disekujur tubuhnya ketika Meira tidak menampilkan ekspresi apa-apa, namun air mata terus bercucuran dari wajah Meira.
Tangan Bella yang gemetar ketakutan meraih pundak Meira, namun segera ditepis. Meira menatap nyalang padanya.
Plak!!!
"Jadi selama ini lo acting di depan gue?" Meira merasa telah di manipulasi.
Satu tamparan mendarat di pipi mulus Bella. Bunyinya begitu keras, Bella sampai oleng sesaat kala tangan Meira menampar pipinya begitu keras.
Tangan Bella yang semakin gemetar bergerak memegang pipinya. Sorot mata Meira begitu tajam dan sinis. Bella tidak tahu harus berbuat apa. Semakin dirundung rasa bersalah.
"Ra, gue bisa jelasin," lirih Bella.
"Nggak ada yang perlu dijelasin, Bel. Semuanya udah jelas. Gue kecewa sama lo." Meira bahkan tidak sudi dipegang oleh Bella.
"Ra, dengerin dulu. Gue punya alasan, Ra."
"Alasan apa lagi? Lo nggak maksud boongin gue, gitu? Kebohongan lo itu udah buat gue makin jatuh sama Bian. Kenapa lo nggak bilang dari awal sih Bel? Lo emang mau mainin gue kan? Pasti lo ketawain gue kan dari belakang karena ngehaluin cowok, lo?"
"Gue cuman nggak mau nyakitin lo, Ra. Gue nggak mau lo sakit hati gara-gara gue."
"Nggak mau nyakitin? Lo pikir aja pake otak lo yang sempit itu, hati mana yang nggak patah saat dikecewain? Lo pikir kalau gue tahu Bian itu cowok lo, gue bakal rebut Bian?" Meira melangkah mundur. Bella bagaikan parasit yang tidak boleh disentuhnya.
"Salah Bel! Gue nggak serendah itu! Gue nggak bakalan jadi perusak hubungan kalian!" teriak Meira melampiaskan emosinya. Benar-benar marah dengan kelakuan Bella sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BiBel Backstreet Relationshit [SUDAH TERBIT]
Подростковая литература(Completed) [TERBIT] [HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Musim panas kali ini begitu jahat. Saat Bella dihadapkan oleh dua pilihan yang sulit, entah harus mempertahankan atau merelakan, melepaskan atau memperjuangkan. Tolong sampaikan pada semesta...