2. Tukang Ojek

1.1K 222 78
                                    

Hai gaes, maaf baru upload lagi soalnya ga bisa setiap hari uplod palingan seminggu dua kali ya teman teman, sebelum baca jangan lupa votenya dan jangan lupa di komen komen ya di setiap paragrafnya hehe biar tambah semangat aku nulisnya maaf kalo ada salah penulisan kata, Happy reading untuk kalian:)

"Aku menganalmu tanpa sengaja dan aku mencintaimu secara tiba tiba" ~Alfiana Nova

Tiba tiba......

Duusss.

"Kok berhenti pak?" Tanya Fia bingung.

"Saya juga ga tau de, saya coba cek dulu ya sebentar," jawab supir taxi yang juga ikut bingung dengan taxinya.

Fia pun ikut turun dari taxi
"Kenapa pak taxinya?" tanya Fia mulai cemas.

"Aduh maaf de, Bannya bocor." jawab supir taxi.

Fia nengok kanan dan kiri berniat mencari tambal ban namun, ternyata hasilnya nihil yang ada hanya pepohonan besar dan mobil, motor yang melaju sangat cepat.

"Di sini mah de ga ada tambal ban adanya jauh dari sini," jelas pak supir yang seperti bisa membaca pikiran Fia.

"iya udah deh pak uangnya saya bayar setengah ya pak," jawab Fia sambil memberikan uang kepada pak supir.

"maaf ya de," sahut pak supir merasa bersalah.

"Iya gapapa kok pa saya duluan ya," pamit Fia.

Fia mulai cemas karena 10 menit lagi pasti bel masuk sekolah berbunyi, mau di taruh di mana muka fia sudah menjadi murid baru dateng telat pula malu sekali jika menjadi dirinya.

Sepanjang jalan Fia mendumel terus menerus berharap akan ada yang menolongnya untuk dateng ke sekolah, memang susah sekali angkutan umum di jalan besar seperti ini.

"Aduh gimana nih mana ga ada angkutan umum ya lewat satupun."

"Ayo ada dong...... Fia ga mau telat."

"Ojek juga gapapa deh asal Fia dateng sekolah tepat waktu."

"FIA GA MAU TELAT...." teriak Fia di pinggir jalan mulai frustasi.

============

Fiapun sudah berada di depan lampu merah, dengan cepat dan semangat yang luar biasa Fiapun memberhentikan satu motor yang menurutnya itu adalah tukang ojek.

Namun siapa pun yang melihat Fia pasti akan heran melihatnya karena motor yang Fia berhentikan adalah motor ninja berwarna hitam besar dengan pengendara memakai jaket berwarna hitam tebal dan ada satu jahitan bintang berwarna golden cerah di sebelah kanan jaket tersebut dengan pengendara motor yang memakai helm full face hanya mata saja yang terlihat, pasti semua orang akan bertanya tanya apakah benar dia tukang ojek? dengan penampilan sekeren itu? Ya ampun Fia.

Fia sudah panik setengah mati ia melihat jamnya 7 menit lagi bel akan berbunyi Fia tidak boleh telat pokonya tidak boleh.

Dia pun memberhentikan motor tersebut dengan berdiri di depannya sambil merentangkan dua tangannya "STOP STOP." teriak Fia.

Motor besar tersebutpun mengerem mendadak kaget dengan perempuan yang berdiri di depannya "Mau mati lo!" Pekik pria di balik helm itu "MINGGIR." teriaknya dari balik helm.

"Aduh bang saya boleh ngojek sama abang ga, bang saya buru buru banget soalnya saya hampir telat masuk sekolah," curhat Fia.

Pria di balik helm tersebut menatap aneh dan menaikan satu alisnya melihat seragam sekolah yang Fia kenakan.

"Naik." kata pria tersebut singkat padat dan jelas tapi mampu membuat Fia tersenyum manis dan langsung naik ke atas motor ninja tersebut dengan cepat.

=========

Di perjalanan menuju sekolah Fia tidak berhenti berhentinya mengucapkan terima kasih kepada abang ojek yang baik hati ini menurutnya, sambil memegang bahu sih pengendara motor yang Fia panggil tukang ojek dengan sangat erat Fia takut jatuh kebelakang karena abang tukang ojek ini membawa motornya dengan kecepatan tinggi.

Bel akan berbunyi 2 menit lagi tapi Fia dan pria itu sudah sampai tepat waktu, Fia bernapas lega.

"Makasih ya bang, Abang emang tukang ojek yang baik hati banget," puji Fia, namun tidak ada jawaban.

Fia masih berdiri di tempatnya menunggu tukang ojek itu keluar namun tukang ojek itu malah memarkirkan motornya di tempat parkir sekolah.

"Kok bang ojek ga pergi?"

"Emang boleh parkir motor di dalam sekolah?" Tanya Fia heran.

Lalu pria itu membuka helmnya dan menaruhnya di atas motor.

Fia kaget bukan main pria di hadapannya ini tukang ojek terganteng dan tertampan yang pernah Fia lihat.

"Kok jadi deg degan gini ya liat tukang ojeknya, ganteng sekali ya tuhan," puji Fia dalam hati.

Setelah itu pria tersebut membuka jaketnya hitamnya yang tebal dan mengikat lengan jaket tersebut di leher hingga menggantung di lehernya.

Fia terdiam dan mematung sambil mengedipkan mata beberapa kali ternyata pakaian yang pria ini gunakan sama seperti pakaian yang saat ini dia kenakan.

"Ka.. kamu bukan tukang ojek?" Dan tak ada jawaban sama sekali apa pria ini gagu? Pikir Fia.

"Makasih ya udah nganterin, ini uangnya sebagai bentuk terimakasih karena udah ngaterin aku ke sekolah," ucap Fia sambil memberikan uang 50 ribu ke pria tersebut.

"Ga usah." jawab pria tersebut.

Akhirnya ia bersuara juga , suaranya yang berat dan khas membuat para kaum hawa jatuh hati mendengarnya.

"Tapikan tadi kamu udah nolongin aku."

"Gw bukan tukang ojek," jawabnya dingin.

Fia pun manggut manggut mengerti "Oh ya kenalin aku Alfiana murid baru di sini," sambil mengulurkan tangannya dan berharap pria tersebut mau berkenalan dengannya.

Namun pria tersebut hanya menatapnya datar dan tanpa ekspresi lalu dengan santai ia berjalan meninggalkan Fia sendiri dan tidak menanggapi sedikitpun uluran tangan Fia.

Fiapun menurutkan uluran tangannya dengan muka yang kesal lebih tepatnya cemberut dengan bibir yang sedikit manyun dengan sikap pria yang berjalan dan mulai meninggalkannya.

"IH GANTENG GANTENG SOMBONG DASAR CU..." Teriak Fia kesel
suaranya sangat nyaring seperti toa.

pria itu membalikan badan dan berjalan kembali mendekati Fia.

"Dasar apa?"

Fiapun melotot kaget dan mereka beradu pandang Fia menatap lekat pria yang ada di hadapannya ada rasa yang aneh saat melihat, menatap pria di hadapannya tersebut rasa di mana hanya jika sedang berada dekat dengan ayah kandungnya, namun kenapa jika ada di dekat pria ini dia merasakan rasa yang sama seperti bersama ayahnya dulu? rasa dimana jatuh cinta kepada sosok lelaki pertama yaitu ayahnya.

"Dasar apa?" Ulang pria itu.

Fia tersadar dan sangat terkejut dengan pria yang ada di hadapannya.

"Da dasar it itu..." gugup Fia.

Fia benar benar mati kutu di hadapan pria ini.

Pria itu memutar bola matanya dan tidak lagi menatap Fia dan pergi begitu saja.

Fia hanya menatap punggung pria itu yang semakin jauh dan hilang di belokkan.

"Ih dasar bodoh Fia."

"Bodoh bodoh," geram Fia sambil mengentak hentakkan kakinya.

"Kenapa pake teriak teriak sihhhh," cubit Fia pada dirinya sendiri.

"Kira kira siapa ya tukang ojek itu," pikir Fia makin penasaran.

#Hari ini sampai sini dulu ya nanti next prat lagi makasih buat yang udah baca jangan lupa votenya:)
Kira kira siapa ya tukang ojek itu???

ALFIANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang