Bagian 1 || 2 KELUARGA

76 9 6
                                    

Happy Reading

Honey & Heaven by Ad_keyla

•••




Aku menatap mobil papi rafi yang berjalan menjauh dari kawasan rumah mama bunga. Hari ini waktunya aku tinggal dirumah mamaku, menjadi anak yang memiliki 2 keluarga membuatku sadar. Harapan - harapan untuk bahagia bersama orang tua kandungku tidak akan pernah bisa diwujudkan.

Dan kini aku mengejar harapan itu dengan 2 keluarga. Papi rafi sudah menikah istrinya mami nicha sedang mengandung anak pertamanya sedangkan mama bunga ibu kandungku juga sudah menikah, bahkan sudah mempunyai anak kandung bersama papa tiriku. Aah dikeluarga mama aku juga mempunyai seorang kakak tiri ia anak kandung papa tiriku. Usianya 2 tahun lebih tua dariku kami sama - sama sekolah disekolah yang sama.

Hari ini waktunya aku tinggal bersama mama bunga ibu kandungku, jujur aku tidak terlalu senang dengan hal ini karena jika aku masuk kedalam keluarga ini aku. Aku akan menjadi orang asing dan itu rasanya sangat menyesakan. Tapi bagaimanapun aku tercatat dikartu keluarga ini. Mama mengambil hak asuhku ketika bercerai dengan papi, dengan catatan setiap 2 bulan sekali aku masih bisa tinggal bersama papi.

Hidup didua keluarga seperti ini harus cepat - cepat terbiasa.

Terbiasa dengan masalah yang akan terjadi.

Ataupun

Terbiasa menjadi akar masalah itu sendiri.

Berbicara tentang sendiri, didua keluarga ini aku selalu sendiri.

Aku sudah kehilangan semuanya saat papi dan mama bercerai.

Beruntunglah aku masih memiliki diriku sendiri.

" Salwa masuklah. " Panggil mama padaku.

Aku mengangguk ada satu tas berisi buku pelajaranku, aku sudah tidak usah membawa baju karena dirumah papi maupun mama sudah ada baju disana.

Repot memang jika dilihat dari pandangan kalian, dan benar ini memang sangat repot. Aku dituntut untuk selalu menjadi anak baik bagi 2 keluargaku.

Tidak terlalu memikirkan masalah itu aku masuk dalam kamar untuk meletakan buku yang kubawa. Aku yang hendak turun karena kini sudah waktunya makan malam. Meski sudah bertahun - tahun rasa canggung karena menganggap diriku orang asing sedikit membuatku urung. Makan malam keluarga adalah kebiasaan yang tidak pernah ada saat dulu papi dan mama bersama. Tapi saat mereka memiliki keluarga baru hal ini selalu ada dan menjadi hal wajib.

Salah satu impianku dulu adalah ini berkumpul, makan malam bersama papi dan mama hal sederhana tapi sulit saat masa mereka bersama, rasa nya berbeda jika aku menjadi orang asing disini. Papa yoga itu panggilanku pada ayah tiriku.

" Berarti besok salwa sudah mulai berangkat bersama mu Ga. "

Arga Riel Galaric.

Kak Aga begitu kami memanggilnya, sifatnya yang terlalu cuek itu membuat orang - orang enggan untuk menyapa duluan padanya. Aku sudah bersama keluarga ini lumayan lama jadi sedikit bersyukur aku termasuk orang yang kak aga perlakukan baik.

Kak aga yang duduk disampingku hanya melirik sekilas pada papa.

Mama didepan sedang mengupas jeruk untuk papa.

Meskipun sudah menikah lama hingga adik tiriku berusia 11 tahun mereka masih menebar keromantisannya pada kami. Aku tidak pernah bertanya apa penyebab mama dan papi bercerai tapi jika diamati dari beberapa tahun belakangan ini aku sadar.

Aku adalah alasan mereka bercerai.

Karena aku juga adalah alasan mereka harus menikah.

Papi dan mama melakukan kesalahan dimasa mudanya, dan aku adalah alasan itu. Karena masih sama - sama muda papi dan mama sering beradu argumen tentang banyak hal dan aku adalah alasan itu.

Hidup mama berubah semenjak mengenal kata bebas dari ikatan pernikahan papi, sepertinya mama kembali bersama papa yang mungkin adalah cinta pertama mama. Dimulai dari mana ya aku bercerita tentang keluarga ini.

Mungkin dari istri papa ibu kandung dari kak aga. Beliau meninggal saat usia perceraian papi dan mama sudah memasuki 2 tahun. Dan saat - saat itu mama menemukan kembali papa. Mereka akhirnya menikah lalu aku memiliki kak aga.

Sedangkan untuk keluarga papi butuh waktu bertahun - tahun untuk papi meninggalkan lukanya, papi masih fokus merawatku ketika mila masih ada dikandungan mama. Papi baru bisa menemukan mami ketika aku sedang sakit dirumah sakit. Mami adalah seorang dokter disana. Sejak saat itu papi dan mami bertemu hingga kini sedang mengandung anak pertama mereka.

Bila ditanya bagaimana kamu tidak senang memiliki dua keluarga yang bahagia. Maka akan aku jawab sama.

Sama seperti mama melahirkan mila sasikiarania adik tiriku. Aku dilupakan.

Sama seperti mami mengandung adik tiriku, papi melupakan aku. Aku dilupakan.

Sama bukan?

Sekarang jadwal pindahku lumayan agak berantakan, karena jujur papi selalu lupa padaku. Biasanya aku sampai dirumah mama setiap pagi tapi ini sudah jam 7 malam dan aku baru sampai disini.

Mungkin karena mami yang sedang mengandung jadi papi lupa padaku.

" Mila sayang makan yang benar. " Peringat mama pada mila.

Aku masih tidak ingin menatap orang - orang yang ada disini, aku hanya menggunakan telingaku dengan benar saja.

" Saat ulang tahun mila, mila inginnya diluar ruangan saja ya ma " Protes mila.

" Tanya pada papamu," ucap mama.

" Pa~ "

" Acaranya masih 2 minggu lagi, didalam maupun diluar semoga lancar papa terima jadinya saja," ujarnya.

Aku masih pura - pura memakan makananku, sebenarnya aku sudah sangat ingin pergi kekamar. Aku lelah dan aku mengantuk.

Tapi tidak sopan rasanya bila aku pergi duluan, orang asing sepertiku ini harus tahu attitude.

" Pa, ma, aku pergi. " Kak aga menggeser tempat yang ia duduki lalu berpamitan pada papa dan mama.

Aku ingin melakukan hal yang sama tapi terhenti dengan ucapan mama.

" Salwa kamu tetap disini. "

Aku kembali ketempat duduk.

" Mulai besok kamu akan les tambahan mama sudah mendaftarkan bimble untuk kamu. Nilaimu turun dan mama malu jika setiap mama mengambil rapotmu guru - gurumu selalu berbicara tanpa henti. " Tatapan mata mama memerah, mungkin kesal denganku.

Setelah bertemu pandang dengan mama aku mengangguk lalu pamit pergi dari sana, kali ini tidak ada yang menahanku. Aku mengeratkan kepalan tanganku saat menuju kamar tidur.

Aku sudah mencoba menjawab sebisaku tapi apalah daya otakku memang segini, batasanku cuma sampai disitu dan aku sudah berusahan.

Malu.

Aku sudah menjadi orang asing masih harus menambah daftar burukku lagi.

Pecundang.

Les tambahan.

" Hariku akan buruk sekali, " lirihku.

Aku membuka pintu kamarku, disamping kanan kamarku ada kamar kak aga dan disamping kiriku ada kamar mila. Rumah ini sebenarnya terlalu besar untuk membuat kamar yang tidak bersebelahan seperti ini tapi mama dan papa justru menyatukan kami dilantai yang sama.

Melirik sekilas kamar kak aga, lalu aku bertanya dalam hati apakah kakak sudah masuk atau belum. Ataukah dia sudah tidur atau belum.

" Selamat malam salwa. Mimpi indah untuk diriku sendiri," ujarku sebelum menutup mata dan bermimpi.


Tbc.

Jangan lupa vote komennya ya, biar saya tahu mana yang harus diperbaiki lagi. Atau setidaknya ada yang suka dengan cerita saya yang ini.

Honey & Heaven [Complate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang