Penantian

242 34 1
                                    

" Yak! Haechan - ah, sedang apa kau melamun di kelas dan.... sendirian? Dimana Jeno? " tanya seorang laki laki bersuara cukup keras itu juga wajah yang tak kalah manis dengan Haechan.

" Hhhh aku memikirkan Mark hyung, kira kira seperti apa dia sekarang?apa dia semakin tampan?ah jangan lupakan otak pintarnya dan tentu saja Jeno sedang bersama Jaemin sang kekasih Daehwi - ya " jawab dan jelas Haechan akan pertanyaan yang di tanyakan temannya Daehwi barusan.

" Kau masih menunggu Mark hyung?ah iya dia pasti sedang bersama Jaemin, aku lupa mereka sudah menjadi sepasang kekasih sekarang " ucap Daehwi sembari menepuk jidatnya karna melupakan fakta bahwa Jeno dan Jaemin sudah resmi berpacaran seminggu lalu.

" Ya aku masih menunggu Mark hyung dan sampai kapanpun aku akan tetap menunggunya " jelas Haechan pada Daehwi. " Tapi kau tak bisa seperti ini terus menerus Chan, kenapa tidak mencoba membuka hatimu untuk yang lain?kau sendiri tau bahwa kau cukup populer di sekolah dan banyak yang menyukaimu, apa tidak ada yang menarik perhatianmu?dan membuatmu keluar dari penantian mu selama ini? " jelas Daehwi dan di akhiri bertanya pada Haechan.

" Ini penantianku Dae, ini pilihanku dan aku yang memutuskan untuk tetap menantinya, lagi pula kita sudah kelas tiga SHS, dan kurang dari dua bulan lagi kita akan menghadapi ujian, aku ingin fokus pada ujian kelulusan setelah itu ujian masuk universitas " jelas Haechan panjang lebar.

Daehwi menghela nafasnya perlahan, ia pikir sepertinya sia sia menasehati Haechan, dia keras kepala. " Ya sudahlah terserah dirimu saja Chan, mau ke kantin?lagi pula kelas terakhir kosong " ajak Daehwi. " Ya baiklah, ayo kalau begitu " lalu mereka keluar dari kelas dan menuju kantin.

Saat di kantin mereka melihat teman mereka Renjun sedang bersama adik kelas mereka sekaligus kapten tim basket sekolah Lai Guanlin. " Renjun -ah, Guanlin - ah, sedang membicarakan apa kalian berdua? " panggil Haechan pada dua orang yang sedang mengobrol itu sembari mendekatinya dan duduk bersama mereka berdua tentu saja di ikuti oleh Daehwi.

" Hanya memberi nasihat dan sedikit tips untuk ujian kenaikan dia nanti Haechan - ah, Daehwi - ya " jawab Renjun dan di angguki oleh Guanlin. " Ah seperti itu " " Haechan - ah kau pesan apa?biar aku pesankan " tanya Daehwi mengintrupsi perbincangan singkatnya dengan Renjun.

" Aku minum saja Dae, seperti biasa ya " ucap Haechan sembari tersenyum tipis. " Baiklah ice tea kan?segera datang " ucap Daehwi dan melenggang pergi untuk memesan makanan dan minuman untuk dirinya dan juga Haechan.

" Haechan - ah, bagaimana dengan kau?apa kau akan ikut menampilkan bakatmu di acara pensi tahunan sekolah sebelum kita lulus? " tanya Renjun tiba tiba pada Haechan.

Haechan yang di tanyai segera menoleh pada Renjun, dia terlihat sedikit berpikir sebelum akhirnya menganggukan kepalanya pelan sembari tersenyum tipis." Ya kurasa aku akan ikut acara pensi tahunan sekolah kita seperti biasa sebelum lulus Renjun - ah " ujarnya pada Renjun.

" Ah kalau begitu kau pasti menyanyikan? Kau akan membawakan lagu apa nanti? " tanya Renjun antusias pada Haechan, Haechan tertawa geli karnanya." Aku belum tahu Renjun - ah, mungkin akan ku pikirkan nanti setelah pulang sekolah " jelas Haechan pada Renjun yang hanya di angguki pemuda asal china itu.

Tak lama setelahnya Daehwi datang dengan membawa pesanan milik Haechan dan juga miliknya sendiri." Nah ini dia pesanannya tuan muda Haechan - ssi " ucap Daehwi dengan nada bercanda khas miliknya pada Haechan dan pemuda manis itu tertawa geli akan sikap sahabatnya yang satu itu.

Mereka makan dengan tenang tanpa berbicara sedikitpun, ah ralat mereka bertiga minus Haechan karna pemuda manis itu hanya memesan minuman dan memilih untuk melamun sembari menikmati pesanannya itu, setelah selesai mereka kembali ke kelas untuk mengambil tas dan pulang ke rumah mereka.

" Haechan - ah ingin pulang bersama? " tanya Renjun pada Haechan saat di kelas, Haechan menggeleng pelan." Tidak Renjun - ah, aku akan naik bis saja san lagi aku tidak akan langsung pulang kerumah, aku harus mampir ke suatu tempat terlebih dahulu " ucap Haechan pada Renjun yang di balas dengan anggukan dan kata 'baiklah' oleh Renjun, setelah itu Haechan melenggang pergi dari kelas setelah pamit pada teman sekelasnya untuk pulang duluan dan menuju halte dekat sekolah.

Setibanya Haechan di halte tak selang berapa lama bis pun datang, dia segera masuk ke dalam bis dan duduk di belakang dekat jendela, tempat faforitnya saat di bis maupun mobil katanya 'karna aku dapat melihat jalanan dengan tenang meski terkadang jalanan itu padat dan macet' seperti itulah kira kira yang Haechan katakan jika di tanya mengapa dia sangat suka duduk dekat jendela.

" Eum permisi, tempat duduk yang lain sudah penuh dan hanya tempat di sampingmu yang kosong, jadi apa boleh aku duduk di sampingmu? " karna terlalu asik melamun Haechan tidak sadar jika ada seorang pria yang berbicara padanya." Ekhem permisi? " maka dari itu pria itu berdehem agak keras agar Haechan sadar dari lamunannya itu.

" E-eh maaf? Apa kau bicara padaku? " ucap Haechan terkejut mendengar suara deheman yang cukup keras dari sampingnya, matanya mengerjap lucu karna masih merasa kaget, pria tadi berdehem pelan sebelum menjawab pertanyaan Haechan padanya." Ya aku bicara padamu " pria itu mengangguk pelan membenarkan pertanyaan Haechan." Ah maafkan aku tadi kau bicara apa? " tanya Haechan merasa tidak enak pada pria itu karna tadi dia melamun.

" Itu apa aku boleh duduk di sampingmu?tempat yang lain sudah penuh " jelas pria itu sekali lagi, Jaechan mengedarkan pandangannya dan memang seluruh tempat duduk di bis itu sudah penuh tersisa di sampingnya saja yang kosong, maka dari itu mau tidak mau Haechan mengizinkan pria itu duduk di sampingnya dan kembali melihat jendela dan mengamati jalanan setelah pria itu duduk dan berujar terimakasih tentunya.

Tanpa Haechan sadari pria itu tersenyum tipis padanya dan berujar dalam hati 'akhirnya aku menemukan mu kembali chan - ah, aku menempati janjiku untuk kembali namun sepertinya kau belum menyadari bahwa ini aku, maka dari itu aku akan mulai secara perlahan mendekatimu kembali dari awal chan - ah ".

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hai hai apa kabar? Maaf aku baru bisa apdet lagi kondisiku sedang kurang sehat akhir akhir ini jadi maafkan aku🙏

Ohiya bagaimana dengan chapter ini?apa semakin aneh?maaf jika memang terlihat semakin aneh, tapi ku harap kalian tetap menyukainya dan mendukung ceritaku, oh dan juga aku minta maaf jika aku ada typo pada chapter ini.

Next apa tidak?

Jika next tolong tinggalkan jejak ya aku menyayangi kalian.

bonus dariku wajah manis Seo Donghyuck hehe

bonus dariku wajah manis Seo Donghyuck hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang