"WOEE... ITU ADIK SEPUPU SAYA MAU DIBAWA KEMANA!1!1!1!1!" teriak orang yang berlari itu.
Karena panik Rayleea malah membawa kabur anak tersebut.
"Huwaaaaa mampos saya dikejar orang" katanya sambil berlari tunggang langgang.
"MASSSS... TULUNGIN SAGAAAA, SAGA DIBAWA KABUR MBAK-MBAK SINTING" anak tersebut berteriak ke orang yang sedang mengejar mereka.
"Loh, mas?" batinnya.
Mendadak ia berhenti dan menyebabkan ia njelungup, membuat lukanya bertambah.
"Huh-huh-huh, kamuh... mauh... kemanakanh... sepupuku?" tanya orang yang tadi mengejar mereka yang disinyalir adalah sepupu anak kecil tersebut. Rupanya ia adalah seorang pemuda yang sepertinya semuran dengan Rayleea.
"Maaaasssss..." anak tersebut segera berhambur ke pelukan mas nya sambil menangis.
"Maaf, saya kira kamu mau nangkap saya. Saya panik jadi saya lari" jelasnya sembari memegangi lutut nya yang berdarah.
Pemuda menghiraukan Rayleea, ia hanya membantu adiknya berdiri lalu pergi.
"Ndololoh, kok saya gak di bantuin?" protes Rayleea.
"Bukan urusan aku" ucap pemuda tersebut ketus.
"Jingan, padahal saya mau niat baik nolong adek nya malah ketiban sial" racau nya.
Ia beranjak dari tanah, menepuk-nepuk tubuhnya lalu ia berjalan pulang. Ia berjalan sambil terpincang-pincang. Dan sialnya ia berlari menjauh dari arah ia pulang.
Ia berniat menelpon kakaknya agar menjemputnya, namun naas tiba tiba seekor anjing pittbul mengejarnya sambil menggonggong keras.
Rayleea spontan berlari kencang dan menghiraukan lutut nya yang sakit. Anjing itu terus mengejar Rayleea, sampai akhirnya ia menemukan sebuah bak sampah terbuka. Tanpa pikir panjang ia langsung masuk dan menutup bak sampah itu untuk menghindari kejaran anjing tadi.
"Hwlek, bau bangke" ia merasa mual
Setelah menunggu beberapa saat, ia keluar karena dirasa sudah aman. Penampilannya sudah seperti gembel. Rambut acak-acakan, badan dan baju lusuh, serta badannya berbau sampah.
Rayleea sangat bersyukur ketika ia sudah bisa melihat rumahnya dari kejauhan, tandanya ia akan segera sampai.
Di persimpangan ada sekumpulan anak kecil sedang bermain. Melihat penampilan Rayleea yang sekarang ini, mereka menyemprotkan air ke arahnya.
"Orang gila... Orang gila... Orang gila..." teriak anak-anak tersebut.
"Woe, orang gembel gak boleh masuk sini" teriak anak yang bertubuh gempal.
Anak-anak tersebut menertawai Rayleea. Mungkin karena sudah lelah ketiban sial, ia hanya bisa menangis sampai ke rumah.
Sesampainya dirumah, ia disambut dengan tatapan terkejut dari kakaknya.
"Ale kenapaaaa" Oris segera menghampiri adiknya, khawatir.
"Hiks--" Rayleea terisak.
"Ayo kakak obatin, berdarah banyak loh" beruntunglah Oris adalah kakak yang peka.
Oris membersihkan luka Rayleea. Ia hanya bisa menangis.
Setelah selesai, Rayleea diberi minum lalu mulai bercerita.
"Tadi ale ketemu anak kecil nyasar, bla bla bla..." adunya.
"Owalah.. Yauwes, terima aja yang ikhlas. Mungkin gara-gara kamu gak mandi pagi" kata Oris asal.
"Ini gak ada hubungannya sama gak mandi pagi tauk, huk huk.." Rayleea masih terisak-isak.
"mama papa sama Abim mana?" lanjutnya.
"lagi cari sekolah buat Abim, mumpung masih libur semester" jawab Oris.
Rayleea hanya bergumam, ia naik keatas untuk mandi lalu beristirahat. Ngomong-ngomong Rayleea dan Oris akan satu sekolah, Rayleea naik ke kelas 11 sedangkan Oris naik ke kelas 12. Liburan terhitung tinggal seminggu lagi, Rayleea sudah tak sabar bertemu teman baru.
To be continued...
____________________________________
Yeay double up 🍃
Part selanjutnya bakal seru nih. Rayleea ketemu sama kawan-kawan baru. Penasaran? Yuk simak kisahnya!
Cara vote ternyata mudah loh. Dengan menekan tombol bintang kalian telah berhasil memberi author semangat...
Jangan lupa komen untuk memberi saran yang baik-baik ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent
Teen FictionSaya punya prinsip kalau saya bisa bahagia dengan diri sendiri dan saya tidak butuh pasangan. Tapi saya punya orientasi seksual yang normal kok, hanya prinsip saya yang tidak normal. Tetapi semenjak kepindahan saya ke Surabaya, ada seseorang yang b...