Part 50☘️

1.6K 87 0
                                    

_Happy Reading_

*****

Sania  sedang menyantap makan malam bersama keluarga dan juga teman temannya.Teman temannya yang awalnya hanya ingin bermain dirumahnya akhirnya ingin menginap sekalian mau nonton Drakor tentunya.Dentingan sendok dan garpu mendominasi ruangan itu.Tidak ada percakapan diantara mereka.

"Gimana,apa makanannya enak?"tanya Panya membuka suara

Putri mengangguk semangat"enak Tante,putri boleh nambah ga?"tanyanya tanpa malu

Anggi sontak mencubit paha putri karena dia yang memang berada didekatnya"malu maluin"desisnya pelan

Putri meringis mengusap pahanya"sakit anjir,Tante Panya juga ga protes"

Panya terkekeh melihatnya"Boleh,kalau kamu mau nambah,nambah aja ga usah malu malu kalian udah Tante anggap anak Tante sendiri"ujar panya

"Tuh denger nggi"Ujar putri sambil menyomot ayam goreng disana

"Rakus lo,itu di piring juga masih ada"ujar Wulan

Putri sontak mendelik lalu kembali mencomot satu potong ayam goreng lalu diletakan di piring Wulan"udah ga usah sirik,nih gue kasih bilang aja Lo juga mau nambah lan"ujarnya

Wulan sontak melotot melihat potongan ayam dipiringnya.dia menatap putri dengan garang
"Sudah,cepat habiskan makanan kalian!"ujar Surya tegas
Mereka semua mengangguk menurut.

Beberapa menit akhirnya acara makan malam mereka selesai.sania meneguk segelas air sampai habis setengah lalu meletakan kembali dimeja.

"Pih"panggil Sania

"Iya,kenapa sayang?"tanya Surya

"San mau bicara sesuatu sama Papih"ujarnya serius

"Bicara apa?"

"Ga disini,di ruangan papih aja"

"Ck disini aja kali san,gue juga mau tahu kali"ujar gio

"Jangan kepo Lo bang"ujar Sania lalu berdiri dari duduknya lalu diikuti oleh Surya"Terimakasih untuk makan malam nya sayang,makanannya enak"ujar Surya kepada Panya sambil tersenyum.Panya pun membalas senyuman suaminya itu.memang suaminya itu selalu berterima kasih dan juga memuji masakannya ketika selesai makan.

"Ayo"ujar Surya kepada sania lalu berjalan pergi darisana disusul oleh Sania.

"Tante biar Anggi bantu"ujar Anggi berdiri dari duduknya lalu membantu Panya membereskan piring kotor disana"Eh ga usah biar Tante aja"ujar panya hendak menghentikan anggi

"Ga papa tante,anggi ga keberatan ko"ujar nya

"Makasih ya"ujar panya tersenyum lalu membawa piring Piring itu ke arah dapur diikuti oleh Anggi.

"Gue baru liat si Anggi kayak gitu.biasanya datar datar aja"ujar Putri

"Lagi belajar jadi mantu yang baik kayaknya"ujar Wulan dengan pelan

Nafisa hanya terkekeh mendengar ucapan Wulan itu.

"Bang kita ke atas duluan ya"ujar putri

Gio hanya mengangguk.mereka semua pergi meninggalkan ruang makan itu kembali ke kamar Sania.

Di tempat lain,tepatnya di ruangan surya dan Sania duduk saling berhadapan"Apa yang mau kamu bicarakan san?"tanya Surya

"San cuma mau tanya,apa Papih yang buat Bianca dikeluarin dari sekolah?"tanyanya to the point

Surya terdiam sesaat,dia memang tidak memberi tahu putrinya itu.beberapa saat Surya mengangguk membenarkan"iya,kenapa memang nya kamu keberatan?"

Sania dibuat bingung untuk menjawabnya"san kasian aja pih,sebentar lagi ujian kelulusan kenapa dia harus dikeluarin"

SANIANDRA(END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang