He is Arka || 07

8.9K 485 0
                                    

Jangan lupa vote and comment!😘

He is Arka
.
.
Bagian 08

⚠⚠

Typo disekelilingmu!!

HAPPY READING😜❤

🍁🍁🍁

Berjalan menuju halte bus itu yang Dea lakukan, menengok kearah kanan kiri untuk melihat apakah bus akan datang, Dea sudah menunggu bus selama 2 menit tetapi bus yang biasa lewat dari 1 menit lalu tidak terlihat sama sekali. Apa busnya udah berangkat?, aduh mampus dah. Gerutu Dea dalam hati.

Dea menghela nafas dalam dalam lalu menghembuskan nya dengan perlahan melalui hidung mancungnya, jam yang berada dipergelangan tangannya sudah menunjukan pukul 06.45, sebentar lagi waktu bel masuk berbunyi tetapi busnya belum datang datang.

"Asem emang" gerutu Dea kesal. Dea pun duduk dikursi tunggu untuk menunggu busnya datang lagi. Lelah sekali menunggu bus

Bus aja ditunggu apa lagi kamu:v

"Dari pada kelamaan nunggu, gua jalan kaki aja dah. Barang kali ada angkot lewat" ucap Dea dengan lirih.

Dea pun berjalan kaki dengan tas ranselnya yang berwarna pink di punggung nya. Dea sesekali menyapa orang orang yang berlalu lalang di sekitarnya, dengan ramahnya semua orang membalas sapaan Dea, sebahagia itu Dea.

Suara lelaki dengan dinginnya menyapa gendang telinga milik Dea dengan merdunya. Dea pun menengong kearah lelaki itu dengan ragu.

"Kakak"

🍁🍁🍁

"Makasih atas tumpangannya" ucap Dea dengan senyuman manisnya.

Sedangkan lawan bicaranya hanya menganggu kan kepalanya dengan tegas.

Tring....

Bel masuk telah berbunyi Dea pun berlari dengan sekuat tenaga, soalnya hari ini Dea akan ulangan dengan guru terkiller di SMA Bagaskara. Dea pikir hanya sekolah terdahulunya saja yang mempunyai guru guru killer, eh ternyata di SMA Bagaskara juga ada guru killernya.

Setelah sampai di kelasnya Dea duduk sambil mengatur nafas dengan teratur,sampai Dea terkejut atas tepukan bahunya dengan keras.

"Dea tumben berangkatnya siang" ucap Sheva sambil melihat Dea dengan tampang polosnya.

Gemesin bat sih Shevana.

"Hehe iya, nungguin bus. Tapi busnya lama banget datengnya" ucap Dea sambil meminum minumannya dari botol yang Dea bawa dari rumah.

"Lah terus lu berangkat sama siapa dong?" tanya Stella Kepo.

Dea pun dengan ragu menjawab pertanyaannya Stella "ka Arka" ucap Dea lirih.

"WHAT" teriak mereka berdua dengan keras, sampai sebuah suara membuat mereka mematung.

"Dea, Stella dan Sheva keluar dari kelas sekarang juga" teriak seorang pria paruh baya dengan tegas.

Dea dan kedua sahabatnya pun bergegas keluar dari kelas, dari pada kena amukan sanga singa jantan,mendingan keluar langsung saja. Pikir mereka bertiga.

🍁🍁🍁


"Wah bangsat emang tuh orang" geritu Kevin sambil menendang kerikil kecil dengan keras.

Sedangkan Arka, Kevan dan Tino hanya melihat tingkah laku sahabat mereka yang lumayan gesrek.

"Apa lu liat-liat" ucap Kevin dengan sewot.

"Lah terserah dong, gua juga punya mata berarti gua gak salah dong kalo liatin lo" sewot Tino.

"Terserahlah" ucao Kevin sambil duduk direrumputan yang hijau.

Sekarang mereka berempat sedang berada di taman belakang sekolah untuk membolos di jam pelajaran pertama dimulai. Biasa kelakuan para badboy, dimaklumin ya!

"Arka" panggil Kevan.

Arka yang dipanggil menengokkan kepalanya kearah Kevan yang sedang melihat kearah lain.

"Nanti malam bisa dong kita kita hangout" jeda Kevan "tapi hangoutnya ke cafetaria aja" ucap Kevan sambil menengok kearah Arka.

"Tumben hangoutnya ke cafetaria, kadang kadang ke club tuh" ucap Tino sambil memainkan rumput yang tadi dia cabut dari tanah.

"Bosen ke club mulu" ucap Kevan.

"Ok nanti kita hangout" ucap Arka dingin.

✔✔✔

Bersambung:v

Note:

Jangan lupa v dan c😘

Tbc.

He Is Arka [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang