Rehan telah tiba di kediaman keluarga Loise. Rehan melirik ke arah gadis menyebalkan itu dan mendapati Tiara yang sedang tertidur dengan pulas.
"Pake acara tidur segala" Gumam Rehan. "Ngerepotin aja lo!" Sambungnya sembari turun dari mobil dan berjalan ke arah Tiara. Rehan membuka pintu di samping tempat duduk Tiara,lalu melepas setbelt yang Tiara kenakan setelah itu Rehan menggendongnya seperti bayi.
"Assalamualaikum"Ucap Rehan ketika sudah berada di depan pintu rumah Tiara. Tak butuh waktu lama munculah seorang wanita cantik yang masih terlihat awet muda di umur yang sudah matang.
"Sia_,Tiara,kenapa dengannya?" Tanya Tasya khawatir melihat putri satu satunya itu terbaring lemah di gendongan Rehan."Tadi Maag Tiara kambuh dan ia juga sempat pingsan,makanya tadi Rehan membawa Tiara ke rumah sakit tapi sekarang Tiara sudah membaik,Tiara hanya tertidur mungkin cape kali" Jelas Rehan,sembari melangkah masuk menuju kamar Tiara yang berada di lantai 2.
"Terimakasih Rehan,kamu sangat baik tak salah Tante menjodohkan Tiara dengan kamu" Ucap Tasya yang di balas senyuman tipis oleh Rehan.
Setelah membaringkan Tiara ke ranjangnya,Rehan menuju sofa yang berada di dalam kamar Tiara. Tanpa disadari Rehan tersenyum tulus saat Tasya mengusap pelan puncak kepala Tiara.
Tingg...
Suara notifikasi berbunyi dari Hp Rehan. Rehan yang tersadar akhirnya mengambil dan melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya.
Chatting.
Nino Saputra.
Lo g msk?tmbn amt dah,bnyk yang nyari Lo tuh.Rehan Alfareja.
Lg mls skolh gue.
Setelah membalas pesan yang di kirim Nino,Rehan memasukan kembali benda pipih itu ke dalam jaket yang ia kenakan. Hingga ia mendengar suara tangisan Tiara,Rehan segera beranjak dari sofa dan mendekat ke arah Tasya.
"Tante,Tiara kenapa?" Tanya Rehan dengan gaya Coollnya.
"Tiar_"
"Mih,Ara mau di temanin sama Rehan" Potong Tiara dengan Isak tangisnya itu. Rehan yang sebelumnya menatap Tiara dengan kebencian kini berubah menjadi kasian ketika melihatnya terbaring lemah seperti ini
"Biar Rehan temani Tiara,Tan" Ucap Rehan gemblang.
"Baiklah,kalo gitu Tante ke bawah duluya" Ucap Tasya,setelah itu ia hilang di balik pintu kamar Tiara yang tertutup.
Rehan duduk di pinggir kasur berwana pink muda tersebut,setelah itu Rehan melepaskan sepatu yang di kenakannya dan menaruhnya di kolong nakas.
Rehan melihat Tiara yang sedang berbaring dengan menyelimuti tubuhnya hingga leher. Dan itu membuat Rehan kebingungan sendiri.
Padahalkan hari ini cuaca lagi panas panasnya gue aja yang ngga pake selimut masih gerah apa lagi ni orang di bungkus selimut sampe leher,ngga kebayang gerahnya. Tapi gue penasaran,mending gue kerjain nih orang -Batin Rehan.
Rehan mencoba menarik selimut yang dikenakan gadis itu,sedetik kemudian Rehan menyesali perbuatannya tadi,berkali kali juga Rehan merutuki dirinya sendiri atas tindakan ceroboh yang baru ia lakukan. Mungkin lain kali Rehan harus meminta izin dahulu sebelum menarik selimut seseorang.
Rehan mengalihkan pandangannya ke arah lain dan menetralkan detak jantungnya yang tak karuan ini. Ini bukan jatuh cinta,melainkan hanya karena rasa terkejut saja. Bagaimana tak terkejut jika ia melihat tubuh terlarang Tiara yang berada di balik selimut itu. Setelah Tiara sudah merapihkan bajunya kembali,Rehan mulai berani memandangnya.
"Gue mau tidur" Ucap Tiara dengan nada dimanja manjakan.
Tidur ya tinggal tidur kenapa harus izin sama gue? -Batin Rehan bingung.
"Hm g gue mau peluk lo,pliss" Ucap Tiara dengan gugup.
Entah dorongan dari mana,Rehan yang harusnya menolak malah sebaliknya. Dan,entah dari kapan Rehan menikmati setiap sentuhan yang Tiara berikan bahkan tak merasa risih sama sekali beda dari sebelumnya.
Tiara meringuk seperti anak bayi. Kepalanya mendusel ke dada bidang Rehan untuk mencari kenyamanan. Rehan mencium puncak kepala Tiara dengan lembut,lalu memakaikannya selimut pada tubuh mungilnya.
Kok gue ngasih perhatian ke ni orang -Batin Rehan.
Apa gue jatuh cinta?
Ngga!jangan sampai gue jatuh cinta sama cewek gila itu.
Gue ngga bakal jatuh cinta sama tuh cewek,ngga Sudi!
Gue cuma kasian sama tuh orang ngga lebih dari apapun itu.
Hmm seperti itulah pemikiran Rehan saat ini. Hingga ia menyusul Tiara memasuki alam mimpinya dengan memeluk pinggang ramping gadis itu lebih tepatnya tunangannya.
*****
Tiara merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya saat ini. Tiara merabanya dengan mata yang masih terpejam,dan sesekali mengingat apa yang terjadi sebelum ia tertidur.
Tadi gue maksa Rehan untuk_ Ah tapi gue masih ngga nyangkasi kalo dia bakal nurutin permintaan gue -Batin Tiara sembari memandang wajah damai Rehan.
Tiara tersenyum dan mencoba untuk tertidur kembali. Namun,teriakan dari seorang wanita membuatnya terkejut begitupun dengan Rehan yang langsung terbangun.
"KALIAN SEDANG APA!" Teriak Tasya yang saat ini berada di ambang pintu.
"Ha h,Ki kita ngga ngapa ngapain Tante" Ucap Rehan bingung,tak lupa suara serak Rehan khas orang bangun tidur.
"Terus kenapa tidur seranjang?sambil peluk pelukan lagi"
"Tadi kita cum_"
"Pokoknya kalian besok harus nikah!" Potong Tasya dengan gamblang.
"Tante,dengerin penjelasan Rehan dulu" Ucap Rehan dengan mengacak ngacak rambutnya frustasi.
"Keputusan Mamih sudah bulat,besok kalian harus nikah" Setelah itu Tasya melangkah menuju ruang tamu di ikuti Rehan di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage
Fiksi RemajaCERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA!JADI UNTUK YANG MASIH DI BAWAH UMUR LEBIH BAIK GAUSAH BACA! Perjodohan saat SMA? Dengan cowok dingin kejam seperti Rehan Alfareja.Sayangnya ini bukanlah penderitaan melainkan anugrah tuhan untuk Tiara Anastasya Loi...