Sudah seminggu berlangsung sejak insiden terjadi. Para warga Altera disibukan dengan perbaikan kota. Panas terik tidak membuat semangat mereka turun.
Ada yang membangun, menata, atau apapun yang bisa dilakukan. Termasuk Ryuka dan Elen. Tangan Ryuka sudah sembuh total. Dan Elen membantu warga sekitar, juga pastinya menyembunyikan identitas aslinya.
Elen bekerja dengan giat. Berkat bantuan baju serbagunanya, Elen dapat mengangkat beberapa bahan bangunan sekaligus. Kalaupun ia mau, seluruhnya dapat ia angkat.
"Hey nak, giat sekali kau bekerja. Baguslah!" Salah seorang memuji ketekunan Elen. Elen mengangguk dengan senyum.
Jika kalian semua penasaran apakah Elen selalu memakai armornya, maka jawabannya adalah iya. Tetapi ia memakai jubah yang diberikan Ryuka untuk menutupi armornya. Dan jika ada yang bertanya, maka Elen hanya menjawab jika ini adalah baju pelindung biasa. Di masa itu para kesatria sudah biasa jika tetap memakai baju zirahnya.
Lalu bagaimana dengan helmnya? Tentu saja itu akan menjadi satu dengan bajunya jika tidak ada ancaman. Kalaupun ada, helm itu akan menutup secara otomatis.
#
Kala itu mentari bersinar dengan cerah. Dan jika sudah segaris dengan kepala, Barulah mereka beristirahat. Sisanya akan dilanjutkan lagi besok. Ryuka sedang berteduh bersama para perempuan lain yang juga ikut membantu.
"Oi Ryuka. Sebenarnya siapa orang baru itu? Gagah sekali dia." Sambil menunjuk ke arah Elen.
"Ah, dia dari desa seberang, kebetulan datang kemari." Ryuka menyembunyikan identitas asli Elen.
"Oh, sudah punya pacar ya?" Goda salah satu teman Ryuka.
Teh yang baru saja Ryuka minum pun jadi tersembur. Dan lagi, ia salah tingkah, merah padam pula wajahnya. Semua temannya tertawa, gampang sekali menjahili Ryuka.
Elen melihat Ryuka dan teman-temannya sedang asyik berteduh di bawah pohon. Elen melambaikan tangannya untuk menyapa mereka.
"Hey itu dia. Hey, kau kemari!" Bujuk salah satu teman Ryuka untuk mendekat. Elen menaruh peralatan lalu berjalan mendekati mereka.
"Dari desa mana kau tinggal?" Tanya salah satu dari mereka.
Elen kebingungan dengan pertanyaan mereka. Ryuka memberi isyarat ke Elen, "Al-no-ra..." bisiknya.
"Alvora." dengan percaya diri Elen menjawab. Tentu saja mereka bingung. Ryuka hanya bisa menepuk jidat.
"Oh, maksudmu Alnora ya? Desa dengan aliran sungai jernih yang banyak ikannya."
"Ikan?" Tanya Elen dalam hati.
"Hey, bagaimana jika selepas ini kita pergi memancing? Jika dapat banyak ikan, kita bisa adakan acara masak-memasak!" Cetus ide salah satu teman Ryuka yang lainya.
Semuanya mengangguk setuju termasuk Ryuka. Sudah ditetapkan, selesai bekerja mereka semua akan berkumpul di sungai.
Ketika sang bintang pagi sudah beranjak ke penghujung, kini saatnya pergi memancing. Ryuka mempersiapkan peralatanya sembari Elen melepas baju bajanya. Wah, lega sekali rasanya.
"Oi, tumben sekali kau melepas pelindungmu?"
"Hanya pergi memancing, tidak perlu." Jawab Elen.
Ryuka menatap Elen lekat-lekat. badannya ternyata terlihat lebih besar karena bajunya. Sosok yang gagah ternyata hanya karena jubahnya saja. Dalam hatinya Ryuka cekikikan.
Singkatnya mereka semua berkumpul lagi di tepi sungai. Air yang jernih nan indah membuat semuanya semangat untuk memancing ikan. Saking semangatnya, Elen malah menangkap ikan secara langsung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Altra's thunder knight
AdventureSeorang manusia yang menemukan sebuah peradaban baru di luar tata Surya. pertama dan satu-satunya yang akan menyaksikan revolusi di bidang astronomi. akankah dia yang akan menguak eksistensi mereka?