Peresmian

144 31 1
                                    

Akhirnya yang dinanti datang juga, Program Radio “We are 2 'the One'!” hari ini resmi siaran! Ekspresi senang dan juga bahagia terlihat dari seluruh staff yang berkumpul di lantai tiga hari ini. Tak terkecuali Dewan dan Wawan. Penampilan mereka hari ini bener-bener kece banget.

Wajah keduanya terlihat sumringah juga tatanan rambutnya yang sengaja diatur sedemikian rupa. Karena ini hari pertama siaran, udah pasti mereka bakal jeprat-jepret foto buat dijadiin kenang-kenangan. Semua karangan bunga ucapan selamat juga berdatangan dari berbagai bagian departemen. Sampe ruangan staff penuh sama bunga-bunga dekorasi yang cantik.

Seakan ini menjadi momen terbaik, sebelum siaran Wawan sempat merenung sedih dan merasa kalo kesempatan ini belum layak dia dapatkan. Dia sadar kalo dia masih banyak kekurangan dalam siaran. Tapi dewi fortuna masih berpihak pada dia, jadi Wawan merasa terharu karena dikasih kesempatan emas untuk bisa siaran.

Semua staf jadi empati lihatnya.

Sementara Dewan, bukan terharu sih yang dia rasakan. Justru dia tetap merasa deg-degan karena mau bagaimanapun juga, ini adalah program terbaru. Dia takut gak sesuai ekspetasi orang-orang saat mereka siaran. Namun semuanya tertutupi berkat dukungan dan support dari tim radio.

“Hari ini, menjadi hari istimewa bagi tim radio. Dalam rangka menyambut ulang tahun Radio yang kelima, saya panjatkan rasa syukur dan terima kasih karena semuanya bisa berkumpul hari ini untuk peluncuran program terbaru radio, We Are 2 The One!” Sambutan dari Mas Sandi dihadiahi tepuk tangan riuh seluruh staf.

“Selamat untuk kedua penyiar kita, semoga ini menjadi langkah awal kita untuk lebih dikenal tidak hanya di lingkungan kementerian, tetapi juga di masyarakat.”

“Selamat untuk kita juga, semoga dengan adanya project ini bisa memperkuat hubungan tim internal selama project ini berlangsung.”

Kemudian Mas Sandi mengambil bagian tengah tumpeng dan beberapa lauk yang kemudian diberikan kepada kedua penyiar, Wawan dan Dewan. Keduanya menerima dengan baik, proses acara peresmian program akhirnya berjalan lancar. Para staf kemudian mengambil porsi masing-masing, termasuk Mas Yayan yang udah ancang-ancang memegang dua piring di kiri dan kanan tangannya. Bener-bener Yayan ini pembawa mood semua orang. Menimbulkan reaksi tawaan dari semua staff karena tingkah lakunya yang keliatan banget gak sabar mau makan.

“Pelan aja, Mas. Pelan. Ya ampun bener-bener lo ini. Gak bakalan abis, tenang aja.” sambar Dewan.

“Siapa tahu kan ada aja nanti yang ke sini nanti mampir, terus liat ini jadi kepengen. Yang tadinya sekedar nyicip sesendok gak taunya nyicip seporsi.” kemudian Yayan melahap satu sendok nasi.

“Ampun deh gue Mas Yayan gak ngerti lagi sama jalan pikiran lo.. Hahaha” sahut Wawan yang masih memperhatikan Yayan. Enaknya diperhatiin. Eh.

Sandi kemudian datang bermaksud untuk memanggil mereka berdua, “Wawan, Dewan. Foto dulu kalian berdua. Sini.” dibawanya sebuah benda pita, kayak semacam hiasan untuk karangan bunga. Tapi ini berukuran besar dan emang sengaja dibuat untuk dipakai mereka berdua.

“Mas, ini apaan?” polos Wawan yang masih gak ngerti sama fungsi dari benda itu.

“Udah nurut aja, nih pake lo berdua.” perintahnya sambil menata mereka berdua. Aduh jarang banget kan Mas Sandi mau berbuat kayak gini.

“Eh, Mas. Masa pake beginian sih? Yang bener aja.. Gue kayak bocil yang manggung di perempatan dong.” keluh Dewan

“Berisik lo, Dew. Tinggal pake doang juga.”

“Anjirlah lo kayak bonsai, Dew

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Anjirlah lo kayak bonsai, Dew. Tanaman hiasan hahaha” tawa Wawan mengundang perhatian Sandi yang ikut tertawa ringan.

“Kampret lo, Kak Wawan. Daripada elo, kayak barongsai. HAHAHA.” savage banget nih Dewan ya ampun.

Setelahnya mereka foto-foto di depan banner. Setiap jepret beda gaya, biar banyak variasinya. Mereka juga sempat foto bersama rekan-rekan di luar bagian staf Radio yang kebetulan datang untuk sekedar memberi selamat.

“Wan, Dew. Kalo udah siap langsung ke bawah (studio) aja ya.” perintah Sandi kepada 2 Dewantara

“Cepet amat, Mas?” tanya Wawan kemudian mengangkat tangan setengah badan, “Jam berapa sih? WOY ANJIR KURANG 15 MENIT LAGI.” Dia terkejut melihat jam di tangannya udah mau jam tiga sore.

“Yaudah ayo buruan ke bawah.” ajak Dewan terburu-buru.

[1.1.] DUA DEWANTARA - SPIN OFF "THE ANNOUNCERS"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang