#19. Pertanyaan?

38 3 0
                                    

Didalam gedung olah raga sihir, zen dan ketua OKSS sedang bertarung didalam gedung tersebut, tampak kabut yg menutupi tempat mereka mulai menghilang.

Bongkahan es yg Bentuknya runcing menjulang tinggi, dan seekor kadal besar yg berpijak dari reruncingan es itu membuat para penonton sangat terkejut melihatnya.

" he- hewan apa itu! "
" monster? Itu monster.. "
" dia bisa menggunakan hewan sihir! Tidak mungkin, itu sihir kelas atas. " begitulah ucapan para penonton yg melihatnya.

Rasa khawatir didalam hati Egi mulai muncul, ia tampak sedang menyusun rencana apa, yg akan dia lakukan untuk mengalahkan hewan sihir itu.

" ketua! kau kenapa? " tanyaku sinis menatapnya.

Ia tak mampu berkata-kata lagi, ia merasa bahwa hal seperti ini tidak mungkin, dia adalah kaum rakyat biasa, tapi kenapa dia bisa menggunakan sihir kelas atas?! Tanya Egi sangat bingung didalam hati.

Lalu, dari belakangku saat ini, tepatnya dari kursi komentator yg ada diatas sana, fajar berteriak memanggilku sekencang mungkin.

" woy.. Zen! Kau harus menang, soalnya aku bertaruh 100 koin untukmu kampret.. "
" oke, hasilnya kita bagi dua yak! "
" baiklah.. " memberikan tanda jari jempolnya itu kepadaku.

Setelah melihat respon fajar barusan, tentu saja membuatku bersemangat untuk mengalahkan orang ini. Lalu, berteriaklah aku dari kepala steven.

" woooy Ketua OKSS, ayo bisa kita akhiri pertandingan ini?! "

Merasa seperti sedang diremehkan, pria berambut gondrong berwarna hitam itu menggunakan sihirnya jenis lain, sihir es.. Tembakan duri es!

Sekumpulan es berbentuk tombak yg diujungnya menyerupai seperti tombak tajam, muncul dari tangannya. Menanggapi serangannya ini, akupun harus memutar otakku untuk menyelesaikan serangan tersebut.

" steven.. Berteriaklah! " seruku memberi perintah pada komodo kesayanganku.
" aaarrggkk.. (baik tuan..) " balas steven mempersiapkan serangan dimulutnya itu.

Sekumpulan tombak es yg layaknya seperti duri-duri tajam sudah dekat dengan mereka berdua, lalu berteriaklah steven disaat bersamaan.

" argkkkkkkk! (rasaaaakan!)

Gelombang suara yg berbentuk lingkaran keluar dari mulut kadal besar itu, bentuknya tidak seperti lolongan srigala milik jendral serigala.

Namun kali ini gelombang suara yg diciptakan steven, adalah elemen angin sangat kuat, yg dapat memecahkan bebatuan jika terkena serangan tersebut.

Krrrree.. Keeerre.. Kereere..

Tabrakan diudara membuat serangan duri es milik Egi menjadi hancur, apa!? Kagetnya melihat es-es berduri miliknya dihancurkan oleh teriakan steven barusan.

Pijakan es dikaki steven juga ikut hancur, semua es ditempat ini, kini telah musnah dibuat oleh gelombang suara yg diciptakan oleh steven.

Merasa tak mampu menghindari serangan yg menuju kearahnya, sang ketua OKSS hanya berdiam diri disana. Sialan! Ucapku merasa was-was padanya.

" portal sihir.. " teriakku secepat mungkin.

Wajah egi sudah pasrah bahwa keadaan apapun yg ia terima, ia merasa akan mati untuk beberapa waktu kedepan. Namun! Egi melihat ada portal sihir didepannya, dengan jarak setengah meter.

Portal sihir milik zen itu melahap gelombang suara milik steven seluruhnya. Mulutnya ternga-nga dan wajah egi sangat terkejut melihat sihir langka itu.

Buuuueeerrtt... Suara gelombang teriakkan steven masuk kedalam portal tersebut.

" ap- apa.. Apaan itu?? " ucap egi terduduk dilantai lapangan olahraga.

SPP (Sekolah Para Penyihir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang