"Walah... jadi begini..." Sakuragawa-Senpai — yang beberapa saat lalu meminta aku agar memanggilnya Sakata-Senpai saja — menggumam sambil melilitkan perban pada lenganku. Aku hanya bisa meringis menahan sakit.
"Si b*jingan Senra itu...." gerutuku kesal. Sakata-Senpai terkekeh, "Maa, maa," katanya, "Senra-kun memang bodyguard pribadi Mafucchi sejak dulu. Wajar dia punya tenaga sebesar itu."
Aku terdiam. Sebentar kemudian pandanganku segera menerawang, memutar kilas balik beberapa menit yang lalu saat aku menerima tantangan melawan Anjou Senra.
-
-
-
"Baiklah, sudah diputuskan. Duel antara Luz Horatio dengan Anjou Senra akan diselenggarakan hari ini sepulang sekolah," Ichijou-Senpai berucap lantang, mendeklarasikan sebuah pertarungan resmi antara aku dengan Anjou Senra.
Palu sudah diketuk. Keputusan sang raja telah bulat. Kini Ichijou Mafuyu berdiri dari singgasananya, kemudian berjalan melewatiku dan Anjou Senra menuju ke pintu keluar dengan Amatsuki-Senpai mengekor di belakangnya.
Selama beberapa saat kami hanya saling diam, hingga kemudian Anjou Senra mengangkat bahunya. "Yak, gitu deh. Maaf, ya, Luz-chan, aku terpaksa ikut arahan Ketua OSIS untuk jadi lawanmu."
Yaudah, sih, aku juga ngga terlalu peduli sebenarnya. Dan bisakah kau berhenti menambahkan embel-embel '-chan' setiap menyebut namaku??
Meski aku tidak menanggapi, rupanya Anjou Senra tetap melanjutkan kalimatnya, "Dengar, Luz-chan, ini adalah penentuan apakah kau pantas sebagai 'Anjing penjaga' untuk Soraru-kun atau tidak. Secara, Mafu-sama sudah mengakuimu sebagai 'Kuda Hitam'nya. Permainannya pasti tidak akan sama dengan yang biasa kau mainkan. Aku tidak tahu permainan apa yang akan dipilih Mafu-sama petang nanti, makanya aku peringatkan padamu untuk berhati-hati dari sekarang."
Oh, rupanya orang ini baik juga.
"A-ah, arigatou, Senpai..."
"Senra saja, aku tidak begitu suka dianggap tua," kata orang itu seraya mengulurkan tangan. Aku mengangguk kikuk lalu meraih tangannya, namun...
Set!
"...Eh?"
Pandanganku dengan cepat berputar 360 derajat. Rupanya pemuda rambut pirang itu menarik tanganku lalu membanting tubuhku ke lantai begitu saja. Aku langsung berteriak kaget sekaligus kesakitan.
Orang ini... sangat kuat!
"Perhatikan baik-baik, Luz-chan," ujar orang itu sambil melangkah keluar, tanpa membantuku sama sekali. Sebelum menghilang di balik pintu, ekor matanya melirik ke arahku. "Cari cara untuk mengalahkan aku, paham?"
Sakata-Senpai bergerak membantuku duduk. Sekujur punggungku rasanya sangat sakit. Sakata-Senpai kemudian mengajakku ke UKS.
Sementara itu, Senra yang tengah melangkah di koridor berhenti kala seseorang memanggilnya. "Senra-san."
Pemuda jangkung itu lalu menoleh ke belakang. "Dou shita no, Soraru-kun?"
Lawan bicaranya — Soraru — terlihat agak ragu untuk bicara. Tetapi itu tak lama, karena kemudian akhirnya dia bertanya, "Apa kau sengaja membanting Luz-kun karena ingin membantunya?"
"... Dia anak yang cerdas, harusnya bantinganku sekali tadi sudah cukup baginya buat mengukur seberapa besar kekuatanku."
"Senra-san..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Me [Soraru Utaite Fanfiction]
FanficAkademi Hyakkaou, tempat dimana nilai akademis bukanlah segalanya. Di akademi ini, kedudukan dan statusmu bukan ditentukan seberapa pintar kau dalam pelajaran, tetapi seberapa hebat kau dalam berjudi. Hari itu, Akademi Hyakkaou dikejutkan dengan ked...