keempat gadis itu terus menyusuri hutan dengan santai.
berbeda dengan chaeryeong yang terlihat ogah-ogahan berjalan. mata gadis lee menatap deretan pohon pinus yang lebat dan menjulang tinggi.
tiba-tiba saja angin berhembus kencang.
mereka kompak menghentikan langkah lalu menundukkan kepala dan menutup mata, karena takut kotoran seperti debu dan dedaunan masuk ke dalam mata.
lia yang pertama mengangkat wajahnya.
mata kecilnya melebar tatkala kabut datang menghampiri mereka. "g-guys."
yeji menelan ludahnya. dirinya berusaha untuk tetap tenang, tidak ingin terlihat panik. bagaimanapun, dia yang merencanakan perjalanan ini.
"tenang, girls. kita lanjut jalan lagi. mumpung masih terang, kita cepetin jalannya."
mereka pun mulai membawa tungkai mereka berjalan dengan tempo yang sedikit cepat.
hawa semakin dingin. refleks kelima gadis itu mengusap tengkuk dan memeluk diri sendiri.
—hoo..hoo..hoo
sruk!
"a-awh."
suara burung hantu barusan membuat yuna tersandung akar pohon yang menyembul karena terkejut.
"lo gak apa-apa 'kan?" tanya lia khawatir sambil menggandeng lengan gadis bermarga shin itu.
yuna mengangguk-anggukan kepalanya. "iya, iya gapapa."
"yeji...gue takut." chaeryeong merapatkan tubuhnya pada yeji. yeji menatap wajah pias teman sebangkunya itu dengan senyuman penuh arti.
"kalo gitu, sambil jalan kita ngobrol biar gak tegang. kita kan mau liburan kilat, jadi nikmatin aja. tenang, jangan panik."
— r e v e n g e —