"Sialan! Baru masuk sekolah udah rusak aja mood ini. Kenapasi harus ketemu orang sialan itu" batinnya mengumpat.
Pemuda yang dimaksud Rayleea kini sedang duduk di depannya. Iya, mereka menjadi teman sekelas. Rayleea masih melipat wajahnya kesal.
Dua jam sebelumnya...
Rayleea gugup sekali ketika masuk ke gerbang sekolah. Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah baru. Ia diantar orang tuanya menuju ruang kepala sekolah. Setelah itu Rayleea diinstruksikan untuk menuju kelas yang akan ia tempati.
"Sayang, mama sama papa tinggal ya. Yang pintar sekolahnya" kata mamanya singkat.
"Iya ma, pa. Hati-hati dijalan" lalu Rayleea mengecup tangan kedua orang tuanya.
"Mari saya antar ke kelas kamu" ajak Pak Sanusi, kepala sekolah Rayleea.
Rayleea hanya mengangguk karena gugup, lalu ia berjalan membuntuti Pak Sanusi.
Mereka berhenti didepan kelas yang bermarka "XIB2-IPA"
Dengan gugup Rayleea masuk ke kelas.
"Permisi Ibu Marti, ini saya mengantarkan siswi baru pindahan dari Malang" Pak Sanusi memberi tahu guru yang sedang mengajar di kelas tersebut.
"Oh iya pak. Silahkan masuk nak" Bu Marti mempersilahkan.
Pak Sanusi kembali ke ruangannya, lalu Rayleea melangkah masuk. Baru dua langkah ia menjejakkan kakinya dikelas, wajahnya berubah jadi masam.
Pemuda itu, yang sangat tidak sopan dan tak tahu terima kasih. Rayleea berniat membantu adik sepupunya, ia malah menuduhnya sebagai penculik.
"Nama saya Rayleea Pandora Charezee pindahan dari Malang" singkatnya, karena ia sudah kehilangan minat.
"Oke, semoga kamu betah dan semangat belajar disekolah ini. Kamu silahkan duduk dibelakang Byan.
Damn!
🌻🌻🌻
Saat bel istirahat berbunyi, banyak murid yang mengerumuni Rayleea karena ingin berkenalan lebih dekat. Sejenak, Rayleea merasa senang dan lupa mengenai Byan.
Namun itu hanya sesaat. Saat semuanya sudah selesai mengobrol dengan Rayleea, Byan berbalik badan.
"Pst... Ekhem ekhem" Byan berusaha menarik perhatian Rayleea, namun ia mengacuhkannya.
"Masih marah sama aku?" tanya Byan.
"Adekku dah cerita kalo sebenarnya berniat baik." lanjutnya lalu kembali menghadap depan.
"What! Gak mau minta maaf kek?! . Muke gile nih cowok" batinnya.
Semenit... Dua menit... Rayleea masih berharap Byan berbalik badan lalu minta maaf kepadanya. Namun Byan tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia mau minta maaf.
"Bodoamatlah. Taik emang si Byan" umpatnya.
Tiba-tiba Byan berbalik badan dan membuat Rayleea kaget.
"Kamu mau aku minta maaf sama kamu?" tawarnya.
"Hah?! Saya mbatinnya kekerasan ya?" spontan saja ia mengucapkan kalimat yang membuatnya terlihat o'on
"Astaga... Gara-gara kaget jadj keceplosan" ia merutuki kebodoan dirinya.
"Kalo gak mau ya sudah" kata Byan cuek lalu kembali berbalik.
"Ya Tuhan... Kok bisa ada manusia tengil cem gini" Rayleea menjedotkan jidatnya kebangku lantaran kesal Byan sama sekali tidak peka.
🌻🌻🌻
Saat pulang sekolah...
Rayleea berjalan menuju minimarket untuk membeli minuman, lalu duduk di cafetaria minimarket tersebut. Ia hendak memesan ojek online untuk pulang. Ia tidak bersama kakaknya, karena kakaknya ternyata pulang jauh lebih awal.
Tiba-tiba seseorang duduk disampingnya. Itu Byan! Ia melepas helm nya lalu berbicara kepada Rayleea.
"Kamu mau pulang naik ojol?" tanya Byan basa-basi.
"Naik odong-odong" jawabnya ketus.
"Oh." jawab Byan singkat.
"Kamu ngapain disini?" tanya Rayleea tanpa memandang Byan.
"Aku ngikutin kamu" jawabnya santai.
To be continued...
_____________________________________
Jangan lupa votment <3
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.I just published a new story!
You can read it on the link listed below👇👇👇
https://my.w.tt/kE1mpCORV8
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent
Teen FictionSaya punya prinsip kalau saya bisa bahagia dengan diri sendiri dan saya tidak butuh pasangan. Tapi saya punya orientasi seksual yang normal kok, hanya prinsip saya yang tidak normal. Tetapi semenjak kepindahan saya ke Surabaya, ada seseorang yang b...