Update:
Ada gambar tambahan yang saya commiss dari naurakaruza~ semoga ini bisa menambah antusiasme kalian saat membaca UKIYO!
.
.
Ia adalah Hifumi.
Tahun ini menginjak 29 tahun. Tinggi 179 sentimeter. Berat 64 kilogram. Terkenal dengan bulu mata yang melengkung sempurna dan senyum sejuta watt-nya. Tipikal pria idaman wanita Jepang—kalau tidak di seluruh dunia.
Wajahnya muncul di banyak tempat. Pada sampul majalah fashion terbaik. Pada papan reklame raksasa yang menyita perhatian di persimpangan Shinjuku. Pada berbagai produk high-end yang menjadi rebutan para penggemar.
Mereka menyebutnya Shinjuku's smile, sebab hampir semua potretnya mengabadikan wajahnya yang tersenyum. Daripada cool, Hifumi lebih cocok disebut sebagai cahaya yang menghangatkan hati para penikmat fotonya (atau mungkin menghangatkan bagian yang lain—tapi itu tidak penting).
Intinya, kau tidak akan pernah lepas dari nama Hifumi jika kau bersinggungan dengan dunia fashion.
Dan jika kamu mendeskripsikan Hifumi sebagai seorang model biasa, maka kamu salah besar. Ia adalah super model. Kliennya terbatas pada mereka yang berani memasang budget selangit. Bayaran yang didapatnya untuk satu kali pemotretan bisa dipakainya untuk membayar uang muka mobil sport. Atau lunas sekalian, jika klien yang menyewanya adalah brand kelas dunia.
Namun di balik senyum itu, juga di balik dunianya yang berkilau, Hifumi adalah manusia biasa.
Dan manusia biasa pada umumnya memiliki rahasia yang disimpannya rapat-rapat.
.
.
Sudah bukan berita baru lagi bahwa setiap kamera yang menangkap wajah Hifumi akan langsung jatuh cinta padanya.
Hanya tiga detik setelah sang fotografer memberinya aba-aba, Hifumi akan memasang wajah khasnya—wajah yang dihiasi senyum cerah nan elegan dan mata yang berkilauan terpantul lighting. Senyum itu bervariasi—dari senyum tenang sampai senyum lebar yang memperlihatkan gigi; tipikal senyum yang membuat para fangirl memekik dan jatuh ke belakang tertembak pesonanya.
Hifumi tahu kapan ia harus berputar, mengedip, atau memasang pose yang berbeda pada tiap jepretan. Timing-nya pas, mengikuti musik yang berdentum di penjuru studio. Matanya tertuju pada lensa, dan hanya pada lensa; seakan mereka adalah sepasang kekasih yang sedang lomba menatap, terkurung dalam dunia mereka sendiri.
Orang-orang bilang ia seorang natural, tapi siapa tahu kebenaran apa yang tersembunyi di balik tiap gerak itu?
Satu kilatan blitz menguasai matanya untuk terakhir kali sebelum fotografer mengacungkan ibu jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HifuDo] UKIYO
FanfictionHypnosis Mic © KING RECORD, IDEA FACTORY, and Otomate Cover illustration beautifully done by Misheyo Saya tidak mengambil keuntungan finansial apa pun dari fiksi ini. . . Bukan hanya Shinjuku yang terkenal tidak pernah tidur; melainkan ia--sang mode...