🐥 T I G A P U L U H S A T U 🐥 ENDING

106K 10.9K 5.4K
                                    

"Lah, Khel?!"

***

"Rel, bunganya ditaro di belakang aja nih? Gak penyet tuh?"

"Ya, jangan dipenyetin! Bisa-bisain lah gimana caranya!" jawab Carrel sembari membawa rantang menuju posisi Uyon yang sedang berdiri di depan bagasi mobil.

Uyon tidak menjawab lagi, ia hanya melakukannya sesuai perkataan Carrel. Setelah selesai dengan bunga, pemuda itu kembali berjalan ke dalam masuk rumah Carrel untuk memeriksa apa masih ada barang yang tertinggal.

"CUL, BANTUIN DONG! GAK USAH SOK SIBUK LO NGURUSIN MOBIL!" bentak Tami pada Ucul.

"Ck, lo kalo kerjanya gak ikhlas gak usah julidin orang. Udah, duduk aja sana!" Ucul menunjuk bagian dalam mobil dengan dagunya kemudian kembali fokus pada pekerjaan yang sedari awal ia geluti semenjak datang ke rumah Carrel.

"Udeh, udeh, orang kagak ada lagi yang mau diangkatin. Dah kelar!" Uyon menimpali perdebatan Ucul dan Tami setelah keluar dari rumah Carrel.

Ketika orang lain sibuk mengangkat barang yang hendak di bawa ke dalam mobil, maka Ucul sedang berpura-pura sibuk memeriksa mobil. Dari kap mobil yang dibuka-tutup, mesinnya diplototin terus tapi gak dijamah sama sekali. Setelah kap mobil ditutup, pindah ke kaca spion. Kacanya yang sudah bersih sengaja dilap lagi, terus disetel ulang posisinya. Gitu mulu sangking gak maunya ikut kerja ngangkatin barang.

"Hogeh, kalo gitu si Aya gue chat, ya!" Ucul mengeluarkan ponsel pintarnya dari saku celana.

Berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat, perayaan ulang tahun si Kembar serta perayaan selesai Ujian Nasional, akan dilaksanakan di pantai yang letaknya tak jauh dari kota tempat tinggal mereka, lebih tepatnya di sebuah cafe yang letaknya tak jauh dari pantai. Perayaan ini sekaligus menjadi acara jedor-jedor Carrel yang tentunya tidak diketahui oknum yang akan dijedor alias Keana. Mereka hanya mengatakan sekedar perayaan selesai SMA di pantai nanti.

Dalam skenario, anak Geng Komplek akan mengemasi barang-barang yang akan diperlukan pada saat perayaan nanti, termasuk bunga buat jedor, ahay. Sementara mereka mengemasi barang, Ayana akan menahan Keana di rumah Bapak Arthur sampai mendapat konfirmasi dari mereka.

Adapun kiat-kiat Ayana untuk menahan kembarannya adalah dengan cara berpura-pura mendapat panggilan alam. Sudah lima belas menit yang lalu mereka selesai berkemas, tetapi konfirmasi dari kubu sebelah belum juga datang. Sementara Keana sudah ribut takut buat mereka nunggu. Maka tempat pelarian yang paling ampuh bagi Ayana ke adalah kamar mandi.

"Ya, buru deh! Ntar yang lain pada nungguin!" rengek Keana yang jengah melihat pintu kamar mandi  dapur--tempat Ayana menjalankan misinya-- yang tak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan terbuka.

"Gak apa-apa kali nungguin bentakh, ini susah banget keluakhnya." Padahal orangnya di dalam lagi anteng scroll instameter.

"Lama banget, Ya."

"Sabakh." Hanya kata itulah yang keluar dari mulut Ayana.

"Gue aja deh yang duluan kesana, biar ngabarin buat nungguin lo."

"HEH, KAGA-KAGA! INI GUE UDAH KELAKH!"

Tepat setelah ucapan Keana barusan, sebuah notifikasi Whatsapp atas nama Ucul pun masuk ke ponsel pintar Ayana. Lantas gadis itu pun langsung keluar dari kamar mandi.

"Dah, yok, yok, bukhu! Ntakh yang lain kelamaan nunggunya." Ayana mengambil langkah lebih dulu.

"Udah dari tadi kali nungguinnya!" Sementara Keana memilih untuk mendesis pelan terlebih dahulu.

Jajar Genjang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang