4-5 [Boneka Kenangan Otomatis dan Sarjana]

58 11 0
                                    

"Betul, ada siklus 200 tahun. Jadi, kita tidak akan bisa melihatnya lagi dalam masa ini. Nah, mau melihatnya?'

Sambil bertanya, Leon secara internal berdoa semoga dia mengatakan 'iya.'

"Ya, saya ingin melihatnya." Violet mengangguk.

Leon mengepalkan tinjunya, menghancurkan baguette yang dipegangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leon mengepalkan tinjunya, menghancurkan baguette yang dipegangnya. "Benarkah begitu? Tadinya kupikir tak perlu mengajakmu."

"Kau ingin mengajakku? Atau tidak?"

"A-aku mengajakmu! Pengamatannya sebelum fajar, jadi kita akan mulai bersiap siap pada pukul dua. Kau mungkin akan mengantuk pada saat akan pergi. Apakah itu tidak apa apa?"

"Tidak masalah. Tidur dua jam saja sudah cukup untukku."

"Tidurlah dengan cukup. Kau hanya perlu menunggu hari yang akan datang. Kamilah yang akan mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan. Sampai jumpa. Maaf karena mengganggu." Bangkit dari tempat duduknya itu, Leon melangkah pergi.

Setelah bolak balik di beberapa sudut koridor, dia menyandarkan punggungnya ke dinding dan berjongkok. Pipinya berwarna merah padam, keringat mengalir didahinya. Saat tangannya menyentuh bibirnya, dia menyadari bahwa dia tersenyum. Tanggapan Violet yang tenang 'Iya, saya ingin melihatnya.' diputar berulang ulang di kepalanya.

"Fu fuha fuhaha!!" bagus kalau tidak ada orang disekitar saat dia tertawa terbahak bahak, tiba tiba kembali ke dirinya sendiri setelah beberapa detik. Dia tergesa gesa, meluruskan bajunya dan menyeka keringatnya.

"Aku ini aneh.. apa ini..?" Tanpa tau nama penyakitnya yang aneh, Leon meninggalkan suara yang menyedihkan dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Violet yang ditinggalkannya, melihat apa yang terjadi pada baguette yang ia tinggalkan.

.

.

Observatorium Eustitia dilengkapi dengan teleskop astronomi yang besar, yang dianggap sebagai yang terbesar di dunia. Selain itu, Observatorium memiliki teleskop kecil yang tak terhitung jumlahnya yang bisa dipinjam dan dipasang. Karena tempat itu adalah tempat observasi benda angkasa terbaik di Eustitia, orang bisa melihat langit dari tempat yang mereka sukai, karena tidak ada bedanya asalkan memiliki alat yang tepat.

Ditengah malam, masih terlalu gelap untuk melihat dengan benar, Leon bertemu dengan Violet setelah mengumpulkan potogan potongan teleskop, bersama dengan selimut untuk dua orang dan beberapa barang lainnya.

"Tuan, saya akan membawa ini."

"Tidak apa apa."

"Tapi, mereka tampak berat."

"Tidak apa apa!"

Volet berjalan dibelakang Leon, jauh dari pemandangan kota yang terbuat dari batu. Meski musimnya hangat, di sebuah kota yang berada di pegunungan, dinginnya masih cukup untuk menusuk kulit seseorang pada malam hari. Selain itu, mereka berdua menuju lebih jauh ke atas menuju gunung. Begitu sampai di tempat yang dingin, tubuh mereka benar benar merasa kedinginan.

Violet Evergarden - Kana Akatsuki [Light Novel] Vol. 1 ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang