4-8 [Boneka Kenangan Otomatis dan Sarjana]

68 16 3
                                    

--Jika memungkinkan aku ingin mengucapkan selamat tinggal.. tanpa dibenci.

Dengan itu, apakah dia akan menjadi satu dari banyak pria yang menyatakan padanya?

"Tuan," waktu Violet sepertinya bergerak lebih lambat karena serangan mendadak.

"Tuan.. saya.." meski umumnya memiliki sikap yang tenang, suaranya menjadi macet dan tidak seperti biasanya.

--Apa yang salah? Buang saja aku.

Dia harus berurusan dengan rayuan dari begitu banyak pria selama dia tinggal. Mungkin sama saja kemana pun dia pergi. Akan baik baik saja jika dia hanya menggunakan sikap menyendiri dan bertingkah seperti biasanya.

"Saya.."

Namun, Violet tidak melakukannya. Tatapannya berkeliaran, berbalik ke Leon, lalu ke tangannya sendiri, dan akhirnya, dia mencengkram bros zamrudnya. Seakan membenarkan adanya sesuatu, dia mencengkramnya erat erat.

"Ketika kau menunjukkan bintang bintang itu kepada saya, saya merasa momen itu sangat luar biasa." Nada suaranya berbeda dari biasanya.

"Saya yakin itu saangat menyenangkan, dan saya sangat berterima kasih kepadamu karena telah menunjukkannya."

Wanita bernama Violet Evergarden itu adalah Boneka anorganik, sebuah bunga yang tak terjangkau.

"Saya bagaikan terbang saat itu saat diperlakukan seperti gadis normal."

Dia, wanita yang mengatakan bahwa dia tidak begitu mengerti tentang perasaan, menghilang entah kemana.

"Namun..."

Terlepas dari itu semua, pada kenyataannya, hal itu tidak sesuai.

"Saya tidak merasa ingin bersamamu dengan cara ini. Seperti yang anda gambarkan, saya adalah seorang anak anak.. yang tidak berpengalaman sebagai manusia.. saya tak tau apakah saya akan pernah jatuh cinta. Saya adalah wanita seperti itu. Meski begitu, jika kita bertemu lagi, saya ingin meluangkan waktu dengan anda seperti ini sekali lagi. Cara saya melakukannya mungkin tidak sesuai dengan yang anda inginkan, tapi itulah yang saya pikirkan." Violet menegaskan dengan yakin. Begitulah kebenarannya.

Leon menghembuskan nafas dengan ahh. Kepalanya terkulai lesu. "Begitu, ya?"

Itu adalah penolakan yang jauh lebih baik daripada yang dia bayangkan. Dia bisa tetap tidak menangis karena tingkah harga dirinya sangat tinggi.

"Maafkan saya.."

Setelah dimintai maaf, Leon menggelengkan kepalanya sedikit agar air matanya tidak keluar. "Kau tidak bersalah atas apapun. Aku yang salah sampai dikepergianmu, aku malah..."

"Tidak."

"Aku menyebabkan masalah."

"Tidak, bukan seperti itu. Aku.. saat ini, aku yakin.."

Violet berusaha mengatakan sesuatu yang sangat penting.

Menganggapnya begitu, Leon memaksa matanya, meruncing tipis di antara air mata untuk menatapnya. Sebelum penglihatannya yang kabur itu adalah cinta pertamanya.

"Pada saat ini..."

"Berdiri di sini..."

"Aku sangat bahagia."

Dengan ekspresi seorang gadis yang sesuai umurnya, ekspresi yang sedikit kekanak kanakan.

--Apa? Jadi kau selama ini punya perasaan?

Dia merasa seperti tertawa, tapi air matanya akan mengalir bila dia melakukannya. Dia yang tak menunjukkan banyak emosi dari awal sampai akhir tersenyum seperti itu kepadanya. Namun, bukankah itu bagus? Sekarang hatinya dapat berdiri kembali.

Violet Evergarden - Kana Akatsuki [Light Novel] Vol. 1 ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang