"Jadi? Apa kau sudah menjelaskan pada Kekasihmu?" Soyeon bertanya dengan hati-hati pada Taehyung yang terus saja mengaduk-aduk isi Minumannya.
"Apa pedulimu? Kau tidak perlu mengkhawatirkannya, itu urusanku" Acuh Taehyung pada Soyeon.
"Terserahlah, Omong-omong apa kau tau siapa orang yang Jungkook sukai?" tanya Soyeon membuat Alis Taehyung berkerut.
"Bukan kah itu kau?"
Soyeon tertawa geli mendengar pertanyaan balik dari Taehyung "Apa kau berfikir itu benar-benar aku?"
"Kalau bukan kau, siapa?"
"Wina, Park Wina...Kekasihmu"
---
"Apa-apaan ini?!!" Teriak Jungkook meremas kuat secarik kertas yang ia dapat.
Urat lehernya tampak begitu jelas, tangannya sudah mengepal kuat disisi tubuh nya, Jungkook mencoba menjernihkan pikiran nya dengan meneguk segelas penuh air mineral.
Nyatanya nihil, ia masih tersulut emosi. Bisa-bisanya gadis itu dengan mudahnya mengatakan akan menikah dan meninggalkan nya begitu saja?
Walaupun Jungkook tau ia tidak memiliki perasaan apapun terhadap Soyeon, dan perkataan nya tadi pagi adalah suatu bujukan agar Soyeon tetap berada disisinya.
Tapi, apa ini? Semuanya tidak berjalan sesuai kemauannya. Jika ingin menyalahkan seseorang, ia ingin menyalahkan semua ini pada Taehyung.
Jika saja Taehyung tidak merebut wina dari nya, semua hal ini tidak akan terjadi. Bahkan pertemuan dan aktifitasnya dengan Soyeon tidak akan pernah terjadi.
"Aku..aku tidak akan membiarkan mu pergi begitu saja" Sarkas Jungkook menahan emosi yang sudah menggebu-gebu.
Jika ia bertemu sekali saja dengan wanita itu lagi, sudah pasti wanita itu akan habis dibawah kungkungannya.
---
Nihil selama dua hari ini, Jungkook benar-benar hilang kontak dengan Soyeon.
Jungkook frustasi, ingin sekali ia melampiaskan gairahnya. Tapi, tapi pada siapa?
Jungkook terduduk dikursi taman, tepat didepan wilayah apartemennya. "Wina?" Jungkook tertawa melihat khayalannya yang tampak begitu nyata.
"Heii Park Wina-shi!!" Jungkook berteriak sekuat-kuatnya. Membuat gsdis berbalut baju terusan selutut itu berbalik melihat pada sumber suara yang meneriaki namanya.
Ini nyata, "Jungkook-shi??" Wina mendekat mencoba meyakinkan apa yang ia lihat.
"Kau mabuk?" Tanya Wina mengibas-ibaskan tangannya didepan hidung karena menyium bau alkohol yang begitu menyengat.
"Oh..apa ini nyata? Aku fikir ini cuma khayalan ku saja" Jungkook tertawa memegang kedua lengan Wina yang sedang berdiri dihadapannya.
"Alamatmu dimana? Biar ku antar" seru Wina pada Jungkook
Jungkook merasa Dejavu pada beberapa kejadian disini.
Jungkook menggeleng lemah, "Kau pulang saja, aku baik-baik sa..ja"
"Tung..gu, se..pertinya kau akan per..gi ber..kencan...be..nar??" Potong Jungkook sebelum Wina menyanggah perkataannya.
"Aku akan bertemu Taehyung, sini aku akan mengantar mu dulu..kau terlihat sangat mabuk sekarang" Wina mengangkat lengan kekar Jungkook berusaha membantunya berdiri.
"Kau akan menyesalinya" Ucap Jungkook pelan, ia sebenarnya sudah sadar setelah merasakan tangan halus Wina yang ia genggam.
Maafkan aku Taehyung, dari awal dia memang milikku. Bukan milikmu.
"Kau bisa menunjukkan alamatmu?" Tanya wina agak kewalahan membawa bobot yang lebih besar dari dirinya.
"Akuu...ituuu" Jungkook menunjuk apartemennya yang hanya beberapa langkah dari hadapannya.
"Te..rima kas..sih sudah mau mengantarku" Ujar Jungkook pada Wina.
"Kau masuklah dulu, aku akan membuatkan kau teh" Tepat sebelum Wina menolak. Jungkook sudah lebih dulu menarik tangan gadis itu kedalam apartemennya.
"Tapi..tapi aku harus bertemu Taehyung" Jungkook seolah berubah menjadi tuli mendengar nama sahabatnya itu disebut oleh Gadisnya.
"Shhhtt, jangan berisik..kau tidak perlu kemana-mana tempatmu disini" Jari telunjuk Jungkook menyapu halus permukaan bibir Wina. Berusaha menenangkan gadisnya.
Jika Ia harus menunjukkan sikap posesifnya agar Wina tetap di sisinya, maka itu akan menjadi hal yang mudah untuk Jungkook lakukan.
"Kau hanya perlu menuruti ku, dan kau akan bahagia" Bisik Jungkook tepat ditelinga Wina. Wina mengendikkan bahunya geli mendapati bisikan dari Jungkook.
"Jungkook, Ini..ini tidak benar"
"Aku bilang diam, ini benar..apa kau tidak mengenalku? Aku..Jungkook mu dulu, si Jungkook korban bully" tegas Jungkook menatap mata Wina lekat.
Wina tertegun mendengar pernyataan itu, ternyata benar dugaan yang selama ini selalu ia tepis. Sebabnya, bagaimana bisa anak itu bisa menjadi seseorang yang begitu tampan seperti ini.
"Jadi..kau??" Tanya Wina terputus masih kaget dengan semua yang ia dengar dan lihat.
"Iyaa, ini aku Jungkook mu" Jungkook makin menghilangkan jarak antara mereka.
"Dulu, mengapa kau menjauhiku?" Tanya Jungkook pelan dengan mimik wajah sedih.
Jungkook Mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Wina, "Kau, kau tidak akan bisa pergi lagi dari ku..Tolong, Jangan Berpaling dari ku lagi" Lirih jungkook membuat dada Wina sesak.
Apa kah Taehyung masih menunggunya?, bagaimana jika taehyung masih menunggunya?. Pikiran itu terus memenuhi otak wina.
"Aku harus menemui Taehyung" pinta Wina pelan pada Jungkook.
"Tidak akan" Tegas Jungkook pada Wina.
Jungkook Mengambil surai rambut Wina dan menyelipkannya dibelakang telinga wina. hal yang dari dulu ingin ia lakukan. Akhirnya satu persatu dapat ia lakukan..walau ia tau ini adalah sebuah paksaan.
---
"Kenapa Wina belum juga datang?" Taehyung risau menunggu kedatangan Wina.
Ingin sekali ia mengungkapkan semua nya, tentang ia yang telah mengetahui bahwa Jungkook dan dirinya selalu menceritakan gadis yang sama.
Dan mengapa selama ini Jungkook mengubah sikapnya, Jika semua itu karena Wina. Ia siap menyerahkan wina pada Jungkook.
Nyatanya, ia juga tidak bisa bersama dengan Wina karena Perjodohan yang telah ia setujui.
Ia juga akan mengatakan tentang perjodohannya dengan soyeon. Dia meringis kecewa mengingat usia hubungan mereka yang baru seumur jagung.
Sudah lebih dari dua jam ia menunggu wina, Taehyung tau jika sudah begini Wina tidak akan jadi datang.
Taehyung berderap pergi dari cafe tempat mereka berjanji akan bertemu. Ia pasti sedang sibuk Pikir Taehyung.
Kau tidak akan membayangkan apa yang akan ku lakukan padamu - Jk
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine - 넌 내 꺼야
FanficHidupnya cukup bahagia, sebelum akhirnya dia bertemu dengan seseorang bernama Jeon Jungkook. Seorang Pria Yang Datang Dari Masa Lalu, Seorang Pria Yang Mampu Membuat Perasaannya Berantakan.