pindah sekolah

70 7 0
                                    

hari ini hari pertama Felix bersekolah di sekolah barunya, SMA Jang Myung di Seoul. banyak rumor tentang sekolah itu yang mengatakan bahwa sekolah SMA Jang Myung itu angker, hantu-hantu nya suka mengganggu dan membuat para penjaga sekolah disana sering kali meminta untuk mengundurkan diri. begitupun dengan para guru, mendapat laporan dari murid-murid nya dan menjadi mengalami.

Felix merasa acuh tak acuh, toh mereka hidup berdampingan dengan kita, asal tidak sampai membahayakan nyawa ya tidak apa-apa.

_________________________________

"Lix, bunda udah siapin bekel ya, dimakan loh sampai habis" bunda Jina, bunda yang paling cantik bagi Felix.

wanita itu selalu mengisi hari-hari Felix dan menyemangati hidup Felix, bunda Jina adalah bunda yang sangat sayang pada Felix. mereka hanya tinggal berdua di dalam rumah yang sederhana, karena ayah Felix telah lama meninggal dunia saat Felix kecil.

Felix mengangguk tersenyum sambil menopang tas nya, ia berpamitan dengan bunda nya dan segera berjalan kaki menuju sekolah barunya.
kenapa Felix pindah? karena dia di bully, dia tidak pandai bergaul ataupun membuka topik pembicaraan yang membuat dia sering dijadikan bahan bercanda, ejekan dan sebagainya. bahkan tak segan murid di SMA GoHara bermain fisik pada nya, untung saja Felix dikasih keselamatan dan diputuskan untuk pindah sekolah oleh bunda nya.

saat Felix masuk ke gedung sekolah suasa nya dingin, padahal matahari sudah naik dan mulai bersinar terik. banyak siswa dan siswi namun tak sebanyak yang dia lihat biasa nya di sekolah yang sebelum nya dan sekolah yang lain, Felix tak memperdulikan dan segera masuk ke kelas yang sudah ia dapatkan.

ia sampai di dalam kelas, siswa dan siswi menoleh ke arah nya menyadari kedatangan murid baru. Felix segera mencari tempat duduk yang kosong, namun yang tersisa ada di barisan tengah paling belakang. semua teman kelas nya memperhatikan setiap gerakan Felix dan mulai berbisik satu sama lain. Felix yang mungkin sudah terbiasa dengan itu tak menghiraukan selama mereka tidak menyakiti Felix dan berbuat lebih seperti di sekolah yang sebelum nya.

Felix mulai duduk di kursi itu dan merasakan hawa yang berbeda, namun sekali lagi Felix tak ambil pusing karena teman kelas nya terus berbisik pada satu sama lain sambil menatap Felix dengan ekspresi yang tak dapat terbaca oleh Felix.

tak lama kemudian bel masuk berbunyi, guru mapel mulai masuk dan menyapa murid di kelas Felix. guru yang menyadari ada siswa baru entah mengapa Felix melihat tatapan guru itu bergidik ngeri ke arahnya sebelum berbicara.

"kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu di depan kelas"

Felix mengangguk lalu berdiri dari kursi nya menuju ke depan kelas mulai memperkenalkan diri dengan senyuman secerah matahari hari ini.

"halo semuanya! aku Lee Felix murid pindahan dari SMA GoHara, salam kenal. semoga kita berteman baik"

beberapa siswa mengangguk dan menyapa balik Felix, namun kembali berbisik pada satu sama lain ketika Felix duduk kembali ke kursi nya.

pelajaran berlangsung dengan hikmat dan sepi, hanya ada suara penjelasan guru. saat Felix sedang mencatat materi dari guru, dia tersontak kaget hampir jatuh dari kursi nya ketika melihat seorang laki-laki duduk di sebelahnya sambil tersenyum tanpa ada rasa bersalah sudah mengagetkan Felix. pakaian nya.. sedikit berbeda mungkin karena laki-laki ini tak memakai vest sekolah seperti dirinya.

"hai kamu anak baru, aku Lee Minho atau Ino" laki-laki yang memperkenalkan dirinya sebagai Lee Minho itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

masih teringat memori dimana Felix dimanfaatkan saat ada seseorang yang bersikap manis pada nya.

"oke" jawab Felix dingin tanpa meraih tangan Minho.

Minho memiringkan kepala nya menatap Felix

"aku mengajakmu berjabat tangan, lho.. Felix"

sungguh saat Minho menyebutkan namanya dalam kalimatnya, bulu kuduk Felix langsung merinding.

"tidak perlu, sudah tidak zaman"

Minho hanya terkekeh geli dan menyandarkan tubuhnya di kursi nya, para teman sekelas Felix terus membisikkan sesuatu pada satu sama lain sambil menatap Felix. sungguh, Felix benar benar tidak peduli pada mereka dan hanya kembali mencatat materi.

"kamu pendiam ya?"

"ya, semacam itu.."

"kamu di bully?"

Felix kaget menatap Minho bagaimana bisa langsung one shot tebakannya benar? segera Felix mengangguk.
Minho juga ikut mengangguk melihat jawaban Felix. tapi Felix heran, sejak ia masuk ke kelas ini ia tak melihat seorang pun di meja ini, kenapa tiba-tiba ada orang?

"kamu datang telat no?"

"iya, terus aku datengnya diam diam" Minho terkekeh

Felix menggelengkan kepala nya seperti tidak habis pikir dengan sikap Minho.

pelajaran demi pelajaran terlewati hingga jam istirahat tiba, Felix mengemasi buku-buku nya ke tas dan siap memakan bekal dari bunda nya.

"kamu tidak pergi ke kantin?"

Minho menggelengkan kepala dan menatap bekal Felix.
Felix sadar dan menengahkan posisi bekal.

"kalo kamu mau kita bisa makan bareng, ini bekal buatan bunda ku"

Minho mengangkat alis nya dan nampak ekspresi Minho menjadi sedih.

"bunda ya.."

Felix menatap bingung namun mengangguk.

"ayo makan"

Minho mengangguk tanpa ekspresi, Felix menyuapkan sesendok nasi dan lauk ke mulutnya lalu meletakkan kembali sendok nya agar Minho bisa makan, Felix mempersilahkan dan Minho melakukan hal yang sama. bergantian hingga makanan habis dimakan oleh Felix dan Minho.

"enak lix buatan bunda mu.. salam ya buat bunda mu"

Felix tersenyum mengangguk, sepertinya Felix sudah tidak memandang Minho sebagai muka dua seperti orang-orang di sekolah sebelum nya. Felix mulai memercayai Minho sebagai anak yang baik dan mau berteman tulus dengannya.

Felix dan Minho melanjutkan ngobrol mereka, Felix menyambi mencatat materi tadi yang belum selesai hingga bel masuk tiba, menandakan pelajaran ke 3 di mulai. guru datang menyapa kelas dan mengabsen dari absen guru mapel sebelum nya, lalu guru pun mulai menjelaskan materinya.

"lix"

Felix menoleh sambil mendongakan kepala nya.

"kamu mau berteman sama aku?"

Felix mengangguk namun penasaran kenapa Minho menanyakan itu.

"tentu saja aku mau, tapi kamu gak akan.. manfaatin aku kan?"

Minho terkekeh dan menggeleng, lalu Felix mengangguk tersenyum lega kembali memerhatikan guru. Minho hanya memandangi tubuh Felix dari belakang sambil bersandar ke kursi nya.

*

tbc :]

ATTENTION!

• semua tempat yang dituju itu adalah asal, begitupun nama alamat, sekolah dan jalan. aku hanya mengambil beberapa nama jalan di Seoul yang ku tau

My 'Friend' [MinLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang