Cerita Duapuluhsatu

133 21 0
                                    

Sakura berlari kecil, meninggalkan Chaeyeon yang sudah mulai memegangi pinggangnya. Entah sudah berapa kandang ia lewati. Intinya Sakura sangat hiperaktif hari ini karena kepalang senang, berlawanan dengan Chaeyeon yang asam uratnya sudah mulai menyerang.

"Sayang, tunggu dong," ucap Chaeyeon. "Eh sumpah aku encok nih kayanya."

Sakura berhenti berlari, berdiam sambil melihat Chaeyeon yang sudah membungkung sambil memegangi kedua lututnya.

"Kok encok di lutut?" tanya Sakura polos. Chaeyeon pening, kok bisa pacarnya begini. Dosa apa dia di masa lalu?

Gapapa, yang penting cantik terus pinter. Mana baik banget pula suka jajanin, terus gak marah kalo dia lagi ngegame sama Hyewon.

Chaeyeon tidak mengindahkan hal tersebut, memaksa tubuhnya jalan dan duduk di salah satu bangku yang terletak tidak jauh darinya. Sakura pun mengikuti sambil memberi botol air yang ia tenteng di tas kecilnya.

"Makasih Ra." ucap Chaeyeon lalu meneguk isi botol tersebut.

"Chae,"

"Hmm?" jawab Chaeyeon, belum menoleh.

"I...Itu bekas bibirku tau..." lanjut Sakura sedikit tersipu.

Chaeyeon keselek, nyemburin hampir semua isi mulutnya. Sakura yang ngeliat itu sedikit panik dan langsung menepuk-nepuk punggung pacarnya.

"Sumpah harusnya gue ajak Hyewon."

"Ih Chae, mestinya kita ajak Hyewon tau. Kita udah lama gak jalan bertiga," ucap Sakura tiba-tiba.

Chaeyeon melotot, masih gak nyangka pacarnya ini emang cenayang apa gimana?

"Si Yena apa kabar juga ya, kayak—"

"Eh, Yena," ucap Sakura lagi.

What the fffff.

Chaeyeon menaruh botol itu di kursi, kemudian menangkup pipi Sakura di tangannya. Ia menatap lekat dua netra indah Sakura, mengagumi kulit seputih porselin itu, semerta-merta hidung bangir dan bibir tipis tersebut.

"Sayang, kamu diem-diem cenayang ya?"

Sakura menautkan kedua alisnya, merasa aneh dengan Chaeyeon hari ini. Ya walaupun sehari-hari emang udah aneh sih, Cuma hari ini lebih aneh aja.

"Kok kamu tau tadi aku lagi mikir kenapa ga ngajak Hyewon?"

"Hah?" respon Sakura bingung.

"Terus juga, kok kamu tau aku kepikiran Yena?"

"Haahh? Chae, kamu kenapa sihh??" sinis Sakura, tapi enggan melepaskan tangkupan Chaeyeon. Tangannya lembut.

"Orang beneran ada Yena, tuh."

Chaeyeon menoleh ke arah telunjuk Sakura menunjuk, dilihatnya dengan jelas seseorang dibalut hoodie sedang berdiri diam menatap ke kandang yang berisi banyak unggas.

Iya, unggas.

Chaeyeon berdiam agak lama, merasa bodoh sudah mengira pacarnya itu cenayang. Ia melepas kedua tangannya, menggaruk kecil tengkuknya yang tidak gatal diiringi dengan tawa Sakura yang bernada mengejek.

Chaeyeon langsung berdiri dan menggandeng Sakura jalan ke Yena. Ia menepuk pundak itu, memaksa si mpunya menoleh dan juga terkaget.

"Lha? Chae? Kkura?"

Yena, terlihat berantakan dengan hanya memakai hoodie dan sweatpants. Kulitnya terlihat kusam, matanya terlihat letih. Entah karena kurang tidur, atau terlalu banyak menangis.

Someday | IzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang