🐰01•She🐰

2.3K 283 31
                                    

Cuaca tidak panas tidak juga terlalu dingin. Sebuah jalan kecil yang cukup dilalui para pejalan kaki dan pengowes sepeda dipenuhi kelopak bunga-bunga berwarna merah muda yang jatuh di atasnya.

Suasana yang asri ini bahkan dimanfaatkan sepasang lansia yang masih terlihat harmonis dengan tangan mereka yang saling bertautan. Memberi makan para angsa kelaparan di pinggir danau. Tawa anak kecil yang nyaring turut membuat gadis yang lahir di Negeri Matahari Terbit itu menyunggingkan senyum. Sorot mata gadis itu menghangat.

Cuplikan memori berputar di kepalanya. Dulu dia dan kakak laki-laki nya hampir persis seperti anak-anak itu. Saling mengusili satu sama lain. Dan berakhir kakaknya yang dimarahi ibu karena membuatnya menangis. Gadis bersurai panjang itu sedikit tertawa mengingatnya.

Mengayunkan kakinya layaknya anak kecil. Ia sangat menyukai kegiatan sederhana nya. Menikmati kesendirian di sebuah kursi panjang ditemani sebuah buku tebal berisikan biografi orang-orang penting yang ia baca.

Namun belum sempat ia melanjutkan acara membacanya, seorang perempuan berlari ke arahnya sambil meneriaki namanya lantang seperti orang dikejar anjing.

"JISOO-YAH!"

Gadis itu terpenjat dengan pekekikan perempuan berparas boneka dengan rambut pendek hitam legamnya yang terpotong rapi.

"Lisa-yah, lihatlah karna ulahmu semua orang memperhatikan kita." ujar Jisoo pada gadis yang masih berusaha mengatur deru nafas nya.

Mungkin orang-orang akan berpikir Lisa memiliki darah kecantikan Cleopatra yang diturunkan. Asalkan jangan sampai gadis itu membuka mulut.

"Bagaimana bisa kau duduk-duduk membaca buku dengan tenang di sini?? Kau sudah gila, ya?"

Baiklah, Lisa terlihat terlalu berlebihan sekarang. Mata dengan riasan eyeliner yang tajam itu membulat.

"Ada apa sih? Ini hari libur ku. Memangnya aku tidak boleh menikmati hari yang cerah ini." Jisoo memutar bola matanya.

"Aduh, kakak ku tercintah tersayang ter-semuanya-- Hari ini kan Tuan Oh memintamu ikut menghadiri meeting penting. Jangan bilang kau melupakannya? Kau bisa mati, Jisoo."

Ucapan Lisa seketika membuat Jisoo langsung mengemasi barang-barangnya ke dalam tas nya kemudian berlari meninggalkan teman sekantornya itu.

"TERIMA KASIH LISA KU SAYANG! AKU AKAN MENTRAKTIRMU BESOK SIANG!" Teriak nya sambil melambaikan tangan lalu berlari hingga Lisa tidak dapat melihat punggung gadis itu lagi.

"Aku rasa darah disiplin orang Jepang padanya tidak terlalu kental. Atau mungkin dia terlalu lama single jadinya seperti ini. Memangnya siapa sih yang masih tidak pernah merasakan pacaran di zaman modern ini? Anak bocah SD saja sudah saling memanggil papi mami" Lisa bermonolog panjang sambil menggelengkan kepalanya. Sedangkan ia masih tidak sadar sudah menjadi pusat perhatian orang sekitar yang mengiranya aneh.

🐰SOUL•MATCH🐰

Suara ketukan ujung heels Jisoo memenuhi seluruh bangunan berlapis marmer yang menjulang tinggi. Seperti biasa, Jisoo berseragam rapi dan rok formal. Tidak lupa selalu mengucir rambut panjangnya agar tidak mengganggu pekerjaannya.

"Boss albino itu benar-benar! Bisa-bisa nya dia menyuruhku lembur di hari libur, dasar pemaksa!"

Walau terkadang ceroboh, Jisoo merupakan pekerja yang rajin. Perilaku yang ramah dan juga sopan menjadi salah satu daya tarik gadis tersebut.

Namun anehnya walau selalu dimarahi karena melakukan kesalahan, boss nya ini tetap saja mengajaknya ke meeting penting seperti ini. Padahal peran Jisoo tidak begitu penting. Ia hanya perlu mencatat semua hasil rapat ke dalam buku catatannya.

Segala makian yang gadis itu lontarkan tiba-tiba tertahan ketika melihat sosok yang menjadi penyebab ia kehilangan hari bahagianya.

Pria berbalut jas rapi fit-body itu memang memiliki kedudukan tinggi di perusahaan ini di usianya tergolong muda. Oh Sehun terlahir sempurna dengan paras tampan, pintar dan mapan sejak lahir.

Banyak karyawan yang berbondong-bondong membenarkan riasan wajah mereka demi menarik perhatian sang CEO yang berjalan menuju Jisoo dengan wajah datar.

"Kau terlambat lima belas menit." ujar Sehun.

"Maaf, Tuan Oh. Aku hampir lupa." Dengan jujur Jisoo menjelaskan. Gadis itu dapat mendengar decihan pria berkulit putih itu di depannya.

Sehun melirik Jisoo sejenak lalu bibirnya menyeringai mengejek, "Mengapa kau selalu menguncir rambutmu seperti anak SD? Kekanakan sekali."

"Ayo cepat seret kaki pendekmu itu kemari." Sehun berjalan melewati Jisoo tanpa menoleh sedikitpun.

"Dia kira aku anjing nya apa? Kalau tidak karena uang sudah lama pasti aku sudah resign." Jisoo memicingkan matanya ke punggung kokoh Sehun dari belakang lalu berjalan lebih cepat untuk menyamakan langkah kakinya dengan pria itu.

🐰SOUL•MATCH🐰

Lagi-lagi hari sial untuk Jisoo. Sewaktu jalan nya rapat tadi tiba-tiba perut nya merasa sakit. Ia jadi tidak bisa fokus meringkas hasil rapat yang penting itu. Mau tak mau Jisoo terkena semprotan dari boss tersayangnya kembali sesudah rapat.

"Aku pulang, Kaa-san!" seru Jisoo dengan senyum lebar.

"Anakku sayang, sudah pulang?"

Jisoo bergelayut manja pada lengan Ibu nya, "Ibu, aku mau ayam goreng~"

"Dasar jorok, sepulang kerja bukannya membersihkan badan tapi malah menyebar kuman dari luar."

"KIM SEOKJIN!!" Jisoo menatap tajam kakak laki-laki satu-satunya itu yang mencuri ayam goreng kesukaannya di depan mata.

"Aduh, Jisoo-ya. Jangan memekik seperti itu! Pantas saja anak perempuan ibu ini tidak laku-laku. Sangat tidak feminim." teguran Ibunya membuat Seokjin tertawa terbahak-bahak.

"Akh! Kaa-san, kau menyakiti hati lembut anak perempuanmu ini. Aku bukannya tidak laku. Hanya belum beruntung saja." elak Jisoo.

"Oh, please, Kim Jisoo. Berapa panjang antrian pria di luar sana yang hanya untuk kau tolak satu per satu. Bahkan boss berwajah tembok mu itu sering melirikmu diam-diam. Dia terlalu malu untuk ditolak." ujar pria berbahu lebar itu yang tengah mengunyah makanan.

"Yah! Kau-"

"Apa yang dikatakan SeokJin oppa itu benar. Kau harus segera memberi lampu hijau pada CEO Oh agar bisa lepas dari jabatan presiden single." Tiba-tiba saja Lisa ikut mengolok-ngolok Jisoo.

Lisa memang sering berkunjung ke rumah. Gadis berkewarganegaraan Thailand itu bahkan diberikan kunci cadangan sendiri untuk keluar masuk.

"Kaa-san, Aku punya ide bagus untuk mengangkat derajat anak perempuanmu ini!" ucap Lisa dengan binar mata yang bersinar.

Tiba-tiba saja Jisoo merasakan ada sesuatu yang buruk akan terjadi. Dan yang benar saja, kalimat yang dilontarkan Lisa selanjutnya membuatnya hampir tersendak tulang ayam.

"Kita coba saja aplikasi baru SOUL! Aku dengar aplikasi itu cukup terkenal belakangan ini. Katanya orang-orang bisa menemukan soulmate mereka di sana!"

-SOUL•MATCH-

Hey! Hey! Hey! Y'all!
Balik lagi dengan Vsoo!!!
Lagi pengen bikin yang manis-manis dan bayangannya dapet Vsoo mulu.

Btw ada yang tahu app Soul? It's real btw dan kakak aku make aplikasi berbasis Cina itu.

Di sini apapun tentang Soul tidak seratus persen benar, ya! Aku sedikit merubah fungsi atau fitur yang ada di Soul agar sesuai dengan jalan cerita yang aku mau.

Hope u like it! Much Lup! 💜

SOUL•MATCH! [VSOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang