"Kita mau makan apa" ucap mikael setelah sampai di kantin
"Terserah"balas shapire
"Wanita" timpal sean dingin.ini alasan Sean tidak ingin berurusan dengan wanita
Karna menurut sean. Wanita adalah makhluk paling ribet.yang kalo di ajak makan jawabannya selalu terserah. Setelah makanan di pesan mereka bilang tidak suka"Aku tidak yakin jika mendatang kau akan mendapatkan pacar" sinis aera
"Aku juga tidaj ingin jika pacarku seperti kau" balas sean dan duduk. Diikuti oleh teman-temannya kecuali raffa
"Kita makan bakso sama es teh lagi aja ya" ucap raffa dan mendapat anggukan dari teman-temannya
"Baikla. Kalian tunggu" ucap raffa
"Tidak usah"balas sean kemudian mengambil hp bara yang tergeletak di atas meja
Dan mencari nomer kontak. Sean melakukan persis seperti apa yang bara pesan kemarin. Setelah sean menelepon dia meletakkan kembali hp bara di tempat semula
"Aku bahkan tidak memberi tahu password ku ke pada siapun"bara menatap sean.
"Aku sering melihat ketika kau membuka hp" balas sean sedangkan para perempuan lebih asik bercerita dengan drakor yang mereka tonton
Ratna datang dan duduk bergabung bersama mereka
"Hay semua"sapa ratna duduk di samping sean dan di balas sapa paksaan dari mereka kecuali sean, raffa dan bara
"Hay murid baru"ratna menatap aya sambil tersenyum.
Bara merasa muak dengan apa yang di lakukan ratna, rasanya dia ingin menghabisi ratna saat itu juga saat tahu siapa dalang selain lani
Flashback on
Kau yakin ini akan berhasil" ucap mikael. Saat ini mereka ber empat berada di dalam ruangan khusus mereka ber empat. Yang berada di ruang rahasia raffa
"Kenapa tidak, bukankah lebih baik seperti ini aga tau siapa lagi dalang di balik ini" bara tersenyum menatap ke tiga temannya.
"Bagaimana bisa kau menempelkan alat penyadap di tubuhnya" ucap raffa yang duduk di belakang bersama sean bara menatap raffa dan tersenyum mengisyaratkan aku itu pintar.
"Aku menambrak bahunya dengan cepat memasukkan alat penyadap di jas sekolahnya" ucap bara sambil tersenyum
"Bagaimana bisa lani dan elan saling kenal" ucap mikael saat mengetahui bahwa elan juga terlibat
"Lani itu licik"balas sean
Flashback off
Bara hanya tersenyum menatap ratna
"Sean apa kau sudah memesan makanan" ratna menatap sean sambil tersenyum tapi sean hanya membuang muka
"Tidak bisakah kau meluluhkan hatimu" kali ini ratna mengerucutkan bibirnya. Sungguh muka rata sangat bersinar. Bahkan orang pasti tidak percaya kalau dia bisa membunuh
"Menjauhla" tatapan dingin sean menatap ratna
"Ratna aku sarankan kau menjauh saja"balas shapire
"Aku juga berpikir begitu, aku tidak ingin setiap hari di kantin ribut hanya gara-gara kalian"balas aera tapi tidak ada tanggapan dari ratna
Ratna terus menatap sean sambil tersenyum
"Tidak akan sampai hatimu terbuka" balas ratna lalu mencoba merangkul tangan sean dan segera di tepisSean dengan cepat berdiri dan mencengkram tangan ratna dengan kasar sampai ratna berdiri
KAMU SEDANG MEMBACA
touch
General Fiction*❝✎﹏ Hatiku sudah berubah, jadi aku tidak bisa menjelaskan sesuatu yg berhubungan dengan hati. ❞* •Raffael aldavano alzain *❝menjauhlah ❞* • Arsean putra *❝jangan datang jika unt...