2 || Reincarnation and Memory

9.6K 1.1K 23
                                    

Reinkarnasi dan Ingatan

•●◇★◇●•

"Lia..!"

"Yang Mulia.....!"

"Yang Mulia!!"

"Akhirnya Yang Mulia bangun!"

"Suatu keberkahan bagi negeri ini!"

Ryan mengerjapkan mata berusaha menetralkan cahaya matahari yang memasuki retinanya.

Dua orang yang nampak gelap karena membelakangi sinar matahari menatap Ryan khawatir dan gelisah.

Ada apa?

Satu orang itu maju dan memberi Ryan hormat. "Yang Mulia Aelion...anda harus banyak beristirahat. Sepertinya Anda terlalu banyak melukai diri sendiri dan pingsan...." ucapnya.

Pingsan?

Ada apa? Ryan pingsan?

Ryan ingat, ia menusuk tubuhnya beberapa kali dengan gunting sampai ia kehilangan nafasnya. Tapi apa ini? Kenapa ia terbangun lagi?

Ia menatap orang-orang yang berpakaian aneh itu linglung.

"Kalian...siapa?" Bahkan suaranya ikut aneh! Seperti anak kecil- tunggu.

Ia membelalakkan matanya. Meneliti setiap bagian tubuhnya yang terpampang jelas dalam sebuah cermin berukuran besar didalam ruangan itu.

"Aku...siapa?"

Sang Tabib nampak khawatir melihat keadaan pasiennya yang seperti hilang ingatan.

"Yang Mulia, sepertinya anak Anda terkena hilang ingatan." Tabib itu bersujud takut setelah memberi tahu dianogsa penyakitnya.

Revechel menatap dingin kearah tabib itu. "Katakan sekali lagi?"

"Y-Yang Mulia Aelion, kehilangan ingatannya." Ulang sang tabib.

Revechel mengangkat sebelah tangannya. Alan maju selangkah dan menunduk, menunggu perintah dari Tuannya. "Bawa dia ke ruang bawah tanah."

"Baik, Yang Mulia."

"Kalian semua keluar." Suruhnya kepada orang-orang yang berkumpul melihat Ryan.

Semuanya menuruti ucapan Revechel.

Kini kosong melompong, hanya ada mereka berdua di dalam ruangan luas itu.

Revechel mendekat. Ryan merasa waswas. Aura dingin yang terpancar dalam tubuh Revechel terasa menusuk kulitnya yang pucat.

Tiba-tiba, dekapan hangat justru menangkap tubuhnya yang menciut seperti anak kecil. Ryan mengerjap.

"Aku akan terus mengawasimu. Jangan pernah terluka lagi." Lirihnya.

Ryan menegang. Nafas dingin Revechel terasa membekukannya saat itu juga. Ia ingin membuka mulutnya, tapi rasa sakit itu tiba-tiba datang lagi. Rasa sakit mencekik, lintasan memori dalam ingatannya ketika Fyi mencekiknya habis-habisan. Ia trauma.

"U-uh..." Ryan menutup matanya. Setelah itu semuanya gelap.

======

Suara kicau burung yang terdengar merdu mengindahkan seseorang yang terlelap dalam tidurnya untuk segera membuka matanya.

Sinar cahaya pagi langsung menerangi kamarnya ketika Violet membuka gorden kamarnya yang tadinya gelap samar.

"Selamat pagi Yang Mulia Aelion, saatnya bersiap untuk mandi,"

Ryan menyipitkan matanya berusaha menerima seluruh cahaya yang menerangi matanya. Sesosok bayangan yang tak terlihat wajahnya karena membelakangi sinah matahari itu nampak tersenyum.

After Life: ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang