Play mulmed di atas 👆
Happy Reading
Dari jendela kamar Chloe, Venus mengintip Axel dan Tiffany yang tengah duduk bermesraan di taman menggunakan teropong mainan milik Chloe.
"Berhentilah menguntit kakakku, Venus. Itu tidak baik." ucap Chloe tak tahan lagi melihat tingkah Venus yang tak kunjung menyingkir dari jendela kamarnya dan terus memperhatikan setiap gerak gerik Axel di bawah sana bersama Tiffany. Sudah setengah jam ia melakukan itu.
"Aku tidak boleh berhenti mengawasi Axel, Chloe. Kamu sendiripun tahu betapa berbahayanya wanita ular itu." sahut Venus masih dengan kegiatannya mengamati kedua sejoli itu.
"Kak Tiffany tidak berbahaya, Venus. Dia gadis yang baik. Mama dan Papa juga menyukainya."
Venus melirik Chloe singkat dengan tatapan tajam mengintimidasi. "Aku tidak ingin kamu ikut-ikutan menyukainya, Chloe. Kamu berada di pihakku. Aku tidak ingin pengkhianatan."
Chloe memutar kedua matanya jengah. "Tentu saja aku ada di pihakmu. Tapi bukan berarti aku harus membenarkan bahwa Kak Tiffany adalah gadis yang berbahaya. Itu sangat tidak benar. Dia baik."
"Hm. Teruslah berpikir bahwa orang lain baik hanya karena dia terlihat baik. Itu akan membunuhmu perlahan." Venus kembali melanjutkan kegiatan mengintipnya.
"Venus, lihatlah ulahmu ini. Nyamuk-nyamuk berdatangan menggigitku. Menyingkirlah dari jendela kamarku dan tutup!" pekik Chloe tak tahan lagi.
Venus tak mengindahkan kicauan Chloe. Ia tetap fokus memperhatikan Axel dan Tiffany di bawah sana.
"Cih, apa yang mereka lakukan?!" maki Venus dongkol saat Tiffany menunjuk langit dan Axel mengikuti arah telunjuknya. Keduanya sama-sama menatap langit seperti yang dilakukan oleh sepasang kekasih di drama-drama Korea yang biasanya Papanya tonton.
Tingkah mereka membuat perut Venus mulas.
Ia lalu menatap langit, mengikuti arah pandang Axel dan Tiffany. "Memangnya apa yang spesial dari langit? Selain hitam dan dipenuhi bintang, tidak ada yang spesial. Dasar orang-orang aneh." gerutu Venus.
Ia membuang teropong sembarangan dan berjalan menghampiri Chloe yang tengah duduk di kasur, menatapnya dengan tatapan jengkel.
Venus duduk di sebelah Chloe tanpa rasa bersalah.
"Kakakmu menyebalkan, Chloe." ungkapnya sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Kakakku tidak bersalah. Dia tidak tahu kalau kamu menyukainya." sahut Chloe membela Axel.
"Mustahil dia tidak tahu setelah semua yang kulakukan selama ini." jawab Venus. Iamencebikkan bibirnya, kesal. "Seharusnya dia tahu kalau aku ini adalah jodohnya. Yang akan menjadi istrinya nanti itu bukan Tiffany tapi aku!"
"Hey, bagaimana bisa begitu? Kamu seorang peramal?" tanya Chloe.
"Tidak. Hanya saja aku yakin sekali kami benar-benar akan menikah suatu hari nanti."
"Tapi bagaimana jika kalian tidak berjodoh dan Tuhan malah menyatukan kakakku dan kak Tiffany?"
Venus berdecak. "Tidak mungkin. Aku adalah pilihan terakhirnya. Jika Tuhan mengatakan kami tidak berjodoh, aku akan menyuruh Papaku untuk membujuk Tuhan agar bisa berubah pikiran."
Chloe dibuat tercengang oleh perkataan sahabatnya itu. Dia benar-benar aneh!
***
Jonathan, Hana, Billy, serta Mark dengan Halena duduk di ruang keluarga yang besar dan mewah itu. Masing - masing duduk di sofa bersama pasangannya kecuali Billy yang memang tidak punya pasangan, duduk sendiri sambil memluk toples cemilan sembari sesekali memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my Heaven
Romance[18+] Sekuel The Victim Axel Tyler Rutter. Pria tampan nan manis yang hidup dengan segala kesempurnaan yang ia miliki. Semua orang dibuat iri dengan kehidupan putra pertama dari Jonathan Rutter dan Florentina Hana, pasangan CEO terkenal yang kisah...