Halo🥰 Selamat Minggu malam🥰
Hm, aku cuma mau ngasih tau ini😔 agak berat sih tapi waktuku buat lanjut cerita ini agak gak memungkinkan, tapi bukan berarti aku lepas tangan. Aku masih bakal lanjut ini cerita, cuma mungkin aku gak bisa update rutin seminggu sekali☹️
Padahal ini juga baru berjalan beberapa minggu☹️ tapi gimana ya😔
Aku gak bisa maksain waktuku buat fokus nulis, nanti kalau waktuku kembali kondusif aku bakalan up sesuai jadwal tapi untuk sementara entah sampai kapan, cerita ini aku update sesempetnya aja. Maaf😔
So happy reading🥰
...
"Tandamu berwarna.." suara Wonwoo serak, mengirim gigil ke tubuh Soonyoung.
Apa ini sebuah pertanda baik? Ataukah sebuah tanda yang buruk, karena Soonyoung tidak bisa melihat warna dari tandanya sendiri. Dan Soonyoung tidak bisa mengartikan tatapan yang di berikan Wonwoo untuknya. Dan jantung Soonyoung berdegup kencang penuh antisipasi. Tidak siap dengan apapun yang akan terjadi, termasuk ucapan Wonwoo yang menggantung.
...
Saat tanda yang dimiliki seseorang berubah, ada beberapa kemungkinan. Jika berwarna hitam, berarti pasanganmu telah mati, abu-abu dia dalam masa kritis atau sekarat, warna kuning berarti pasanganmu sedang sakit, saat berwarna merah pasanganmu dalam keadaan marah, dan jika merah muda berarti kamu telah menemukan belahan jiwamu. Dan ada banyak warna lagi yang menandakan beberapa ekspresi belahan jiwa seperti senang, sedih ataupun berkabung. Hanya saja, tanda yang di miliki Soonyoung berada dibelakang cuping telinganya, ia tidak pernah tahu bagaimana kondisi pasangannya, disaat itulah ia merasa iri, melihat beberapa orang memiliki tanda dimana mereka bisa memantau kondisi mate mereka dengan bebas.
Dan saat ini Wonwoo tengah menatap belakang cuping telinganya tanpa berkedip, membuat jantungnya berdegup kencang penuh antisipasi. "Ada apa?" bisiknya serak, "apa yang terjadi?"
Tapi Wonwoo hanya menatap matanya sejenak sebelum menunduk dan mengecup tanda miliknya. "Pink.." bisik Wonwoo serak, "aku dan kamu.." tangan Wonwoo terulur untuk menarik pinggang Soonyoung mendekat padanya, "aku selalu membayangkan ini.."
Wonwoo mengecup tanda dan pelipis Soonyoung bergantian. "Dan ini benar-benar terasa hebat."
Wonwoo tidak bisa mengucapkan banyak kata dari mulutnya, karena hatinya dan perasaannya begitu penuh dengan euforia yang membuncah, ia sangat bahagia sampai bingung ingin mengatakan hal apa terlebih dulu, sebagai gantinya ia terus mengecup wajah dan tanda Soonyoung bergantian dengan rasa syukur yang Wonwoo ucapkan dalam hati.
Dan Soonyoung merasakan hal yang sama, walau ia tidak bisa melihatnya tapi ia bisa merasakan perasaan tulus dari Wonwoo yang membuatnya ikut merasakan euforia itu, jadi ia membalas pelukan Wonwoo sama eratnya.
Dan Soonyoung pikir ini adalah awal mula kebahagian atas penderitaannya yang ia alami selama ini, jadi Soonyoung sangat bersyukur bisa sampai di titik ini, dimana ia bisa bertemu dengan Wonwoo dan memeluknya lagi. Berharap kebahagian ini tiada akhir untuknya.
Tapi jauh dari kebenaran itu semua, pertemuan mereka merupakan awal dari segalanya, karena banyak masalah dan rintangan yang harus mereka lalui sebagai pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
FantasySoulmate berarti belahan Jiwa. Di umur 5 tahun Wonwoo akan berharap Soonyoung menjadi belahan jiwanya ketika dewasa. Berharap ada benang merah yang saling tertaut di jari kelingking mereka.