Extra Part 2

7.1K 216 14
                                    

Kita bisa berencana, Tapi tuhan tau yang terbaik untuk kita.

.

.

.

Sovia berjalan mengelilingi komplek perumahan yang kini telah ia dan Abhie tempati selepas mereka menikah.

Tak terasa sudah hampir satu tahun usia pernikahan mereka, kini ia juga tengah mengandung buah cintanya dengan Abhie yang pertama.

Masih terngiang jelas di kepalanya bagaimana ia bisa menikah dengan Abhie, lalu pindah rumah. Tinggal hanya berdua dengan Abhie ternya benar-benar hal yang menyebalkan sekaligus menyenangkan.

Sovia jadi tau bagaimana tabiat Abhie yang sebenarnya. Abhie suka rumah yang bersih dan tertata rapih berbanding terbalik dengan dirinya yang suka melempar pakaian kotor sembarangan, atau meletakkan barang tidak pada tempatnya, lipglos atau lipstik yang terkadang ada di tas kerja Abhie karena seringnya ia berkunjung ke kantor sang suami.

Abhie tidak terlalu suka sayuran dan makanan pedas. Ini sempat menjadi bahan olok-olokan Bebi dan Ulia, sementara Sovia hanya akan menjadi tim tertawa saja tanpa membela.

Dan yang paling menyebalkan ternyata Abhie itu mesum!

Sovia menggelengkan kepalanya saat mengingat bagian itu, untuk yang satu ini jangan karna yang ini adalah rahasia rumah tangga, ga baik di sebar.

"Oiiyyy!" Sovia menengok, berdecit saat melihat dua sahabatnya kini ternyata ada di koplek peeumahannya. Ulia terlihat cantik walau hanya dengan pakaian daster berwarna biru cerah, sementara Bebi tengah mendorong kereta bayi berwarna biru di tangannya.

"Ngapain pada di sini?"

"Ngemis." Jawab Ulia.

"Gembel." Sahut Bebi jenaka.

Lalu mereka tertawa dan kembali melanjutkan jalan santai mereka.

"Gimana Sov? Udah kaki lo udah mendingan?" Bebi memandang ke arah kaki Sovia yang terlihat bengkak.

"Ya gitu lah bep, sekarang gampang banget capet gue. Tapi kata nyokap harus rajin nyuci sama ngepel." Sovia mengusap perut buncitnya.

"Semoga bulan depan lancar ya." Ucap Ulia.

"Aaminn."

Mereka masih sama, masih berteman dan terkadang kumpul bareng meski kini tempat mereka berkumpul sudah ganti. Biasanya mereka berkumpul di kafe atau tempat nongkrong hits kini mereka kumpul di rumah salah satunya, entah rumah Bebi, Ulia atau seperti sekarang di rumah Sovia.

Terlihat Kiki tengah memluk Ulia dari belakang sambil mengobrol bersana Mail dan Bebi, sesekali juga mereka merecoki bayi mungil berusia delapan bulan yang tengah asik mengunyah biskuit di tangannya.

Melihat itu Sovia tersenyum, tak menyangka bahwa ahirnya akan semanis ini.

"Hey." Terasa sebuah pelikan hangat melingkupi Sovia.

Sovia tersenyum semakin lebar, "Hai, Cape?"

Tangan besar Abhie mengelus perut buncit istrinya dengan sayang. "Lumayan, aku bau ga?"

Sovia pura-pura mengendus lalu ia menekan hidungnya dengam jari telunjuk dan ibu jarinya. "Bau kamu, kecut."

"Ah masa?"

"Iyah suer."

"Beh."

"Ya?"

"Makasih ya."

Sovia mengernyit. "Buat?"

"Karna kamu masih mau sama aku."

Sovia tertawa kecil. "Iyah suami ku."

Abhie mengeratkan pelikannya pada Sovia.

"Woi! Kalo mau mesum di kamar!"

Abhie dan Sovia mengalihkan tatapannya kepada teman-temannya yang kini menatap mereka dengan senyuman.

Abhie tersenyum sinis. "Ngiri bilang bos." Lalu mengajak Sovia berjalan menuju teman-temannya.

Alvaro buah hati Mail dan Bebi itu kini sudah berpindah pada Kiki dan Ulia.

Sovia kini menatap para sahabatnya, ia tak pernah menyangka bahwa ia akan pada tahap ini.

Tuhan selalu punya cara tersendirinya untuk membuat para hambanya bahagia, seperti dirinya. Dua kali patah hati pada Abhie dan satu kali meninggalkan tanah kelahiran nyatanya tak membuat Sovia bisa sepenuhnya lepas dari seorang Abhie.

Nyatanya ia kini malah bersama lagi dengan Abhie, membangun rumah tangga dan hidup bahagia.

Ets tapi ini bukan berarti ahir, ini hanyalah awal mula dari segalanya.

Tamat.

Dadah, sampai jumpa di lain cerita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Cold Possesive Boyfriend(Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang