Hari ini seperti yang ia rencanakan kemarin, kakinya melangkah lebar berjalan menyusuri anak tangga dan melewati beberapa pintu kamar apartemen.
Taehyung menyiapkan kata demi kata untuk ia uraikan pada Sahabatnya, ingin menjelaskan semua yang terjadi pada mereka dan juga Soyeon.
Taehyung berdiri tepat diambang pintu Apartemen Jungkook yang tertutup rapat, tidak ada niatan untuk menerobos masuk. Taehyung terus menekan bel tapi tidak ada respon sedikitpun dari dalam.
"Apa dia sedang tidak dirumah? Baiklah, aku tidak punya pilihan lain" Ujar Taehyung meyakinkan dirinya untuk menekan satu persatu sandi untuk membuka kunci.
"Ulang tahun Wina" Taehyung terkekeh baru menyadari bahwa sandi Apartemen Jungkook selama ini adalah tanggal ulang tahun Wina.
Sebelum Taehyung benar-benar membuka pintu, suara alunan musik lembut dengan Volume yang cukup kuat langsung menyapa telinganya. Pantas dia tidak mendengarnya. Batin Taehyung.
Taehyung terperanjat, benar-benar kaget dengan apa yang ia lihat sekarang ini. Pelan-pelan ia menarik napas dan menghembuskannya panjang. Berjalan mundur untuk tidak membuat keributan besar.
Suara pintu tertutup terdengar, Taehyung berjalan cepat menjauhi Apartemen yang sangat ia sesali karena berencana datang kesana.
---
Pagi datang kembali, sinar matahari sudah sedari tadi menerobos masuk kedalam apartemen milik Jungkook.
"Apa yang kau lakukan?" Jungkook menghampiri Wina yang sedang membeesihkan tepian meja televisi yang sedikit berdebu.
"Kau tidak melihatnya?" Wiba bertanya balik sambil mengangkat kain perca basah yang ia dapatkan di laci dapur.
Jungkook menarik paksa kain perca dan semprotan pewangi dari tangan Wina "Aku tau, maksudku kenapa kau membersihkannya? Disini ada layanan bersih-bersih, kau tidak perlu melakukannya"
"Aku terbiasa melakukannya dirumah, cobalah hidup mandiri..dan tolong kembali kan itu" Sela wina berusaha merebut kembali benda yang Jungkook rebut darinya.
Jungkook merasa aneh sekaligus senang. Pasalnya gadis didepannya tidak memberontak untuk pergi dari sisinya dan bahkan membersihkan seperti layaknya seorang istri.
Ia tidak tahan melihat wajah Wina dengan jarak yang sedekat ini, gadis itu terus berjinjit berusaha meraih kain perca itu. Jungkook menunduk ingin mengecup pelan bibir Wina.
Wina sadar dengan pergerakan Jungkook dan buru-buru mundur untuk membuat jarak, "Kenapa? Kau tidak ingin kucium?" Tanya Jungkook tepat didepan wajah Wina.
"Bukan. Eh..maksudku iya..tapi-"
Chu~. Jungkook mencuri kecupan dari bibir Wina. "Kau tau, kau sangat manis..Wina" Jungkook menarik pinggang gadis itu posesif.
Mengelus dengan gerakan agak cepat, Wina mendesah pelan mendapati tangan Jungkook yang terus mengelus pinggang nya. Sedangkan Jungkook, menyeringai menatap Wina dengan tatapan penuh nafsu.
"Apa kau begitu menyukai gerakan ku?" Bisik Jungkook pelan ditelinga Wina.
Gadis itu tidak menjawab pertanyaan Jungkook, tanpa sadar Wina mengangguk membuat Tatapan Jungkook berubah. Tatapan yang mampu membuat Wina mengecup cepat bibir pria di hadapannya.
Wajah nya datar, tidak menunjukkan ekspresi apapun walau nyatanya Jungkook kaget bukan main mendapati ini.
"Karena kau yang memulai, aku akan menyelesaikannya" Jungkook bicara tepat didepan wajah Wina, hembusan napas Jungkook menghantarkan rasa hangat di kulit wajah Wina.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine - 넌 내 꺼야
FanficHidupnya cukup bahagia, sebelum akhirnya dia bertemu dengan seseorang bernama Jeon Jungkook. Seorang Pria Yang Datang Dari Masa Lalu, Seorang Pria Yang Mampu Membuat Perasaannya Berantakan.