Bagian 18 || Pengakuan

22 6 0
                                    


Happy Reading
Honey & Heaven by Ad_keyla

••••









Aku berjalan sendiri dikoridor. setelah pelajaran selesai nuna, erina dan trisa tidak ingin kekantin jadi aku memutuskan untuk berjalan sendiri. Tapi ditengah perjalanan aku terhenti. Karena melihat novi.

" Nov! " Panggilku.

" Hei, mau kekantin? "

" Iya, kamu juga kan? "

" Iya. "

Kami berjalan seperti biasanya saat dari arah kawasan kelas 12 dipintu masuk kantin sebelah kiri kak aga dan yang lainya datang membuat seluruh kantin menatap pada mereka.

Kantin yang berisi kaum hawa mulai riuh, banyak sorakan yang terjadi dan itu membuat telingaku berdeming.

" Aku ingin menjadi pacar kak deva, " ujar novi tiba - tiba.

" Hah? "

" Iya dia sempurna sekali denganku. " Kekehnya.

" Tidak kak deva harus jadi pacarku. " Kami berdua tertawa.

Sebenarnya suasana seperti ini selalu terjadi dikantin jadi jangan heran bila saat aku mengatakan hal itu, ada suara lain yang mendengarnya.

Menyangkal lebih tepatnya.

" Ini pesananya. " Aku dan novi berjalan kearah bangku.

Lumayan kosong karena pemiliknya sedang memotret kak deva dan lainya. Yeah sisi positif dari keberadaan most wanted kalau kataku sih.

" Reza juga most wanted kan? " Tiba - tiba aku teringat dia.

" Iya. Kamu tertarik? "

" Tidak, tapi aku tidak pernah lihat dia bergabung dengan yang lainya, " ujarku.

" Kamu salah, dia sebenarnya selalu kabur ketika dia sedang sendirian. "

Aku mendengarkan.

" Kabur? " tanyaku penasaran, untuk apa ia kabur dan ah aku jadi teringat biasanya dimana ada novi disitu ada reza apa, reza sengaja kabur untuk menemani novi. Tapi tentu saja pikiranku ini langsung ditepia oleh jawaban novi.

" Iya sama seperti kak deva dan yang lainya, reza juga selalu kumpul dengan gengnya tapi aku heran belakangan ini dia selalu ikut aku jika aku bilang akan kekelas kalian atau bertemu kalian. "

Pipi kumohon jangan memerah, mungkin ini hanya kebetulan, lagipun reza tidak mungkin akan menemuimu. Aku mengulang kata menemuimu seakan sedang mengutuknya menjauh.

" Reza dekat sekali deganmu ya. "

Sial mulutku tidak bisa diajak bekerja sama.

" Kamu. . . " novi menatapku curiga.

" Tidak maksudku, kalian kan sudah saling kenal kenapa kalian tidak berpacaran saja kan enak pacaran dengan most wanted. " Aku mengalihkan sedikit pertanyaan meski aku tutupi dengan mengganti kesan isi pertanyaan.

Tapi tetap saja aku menyesal dengan apa yang keluar dari mulutku tadi.

" Aku suka reza, " lirihnya.

Aku terkejut.

Tapi wajar bila novi menyukai reza, secara ia selalu bersamanya.

" Baguslah. "

Aku tidak tahu kenapa saat mengatakan itu aku merasakan jantungku serasa dicubit sedikit. Dan sedikit merasa tidak nyaman dengan posisi duduk kami berdua.

Honey & Heaven [Complate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang