Last dance

118 13 1
                                    

Perpisahan adalah hal yang paling menyakitkan dan itulah yang terjadi kepadaku saat ini, siapa yang menyangkan bahwa perpisahan begitu berat, ketika kau menyukai seseorang namun orang itu harus pergi dari pandanganmu, rasanya sangat berat untuk melepaskan kepergian seseorang. That's what I feels right now, ku ingin menangis ketika tahu harus meninggalkan orang yang disayang.

Ini adalah tahun terakhir ku menjadi seorang manager untuk seorang idol yang kau rawat dari dia masih belum apa-apa hingga sekarang, ini akan menjadi tahun terakhir ku untuk menjadi managernya karna aku sudah mendapatkan tawaran untuk menjadi manager ditempat lain, it's feels so uneasy to let it go, sangat berat hati untuk pergi karna semua kerja keras yang telah ku lakukan sudah terbayar.

Entah sudah berapa kali aku melihat surat kabar kata demi kata yang dilontarkan semua tertuju kepadaku, "DASAR MANAGER GILA", "DASAR SAMPAH, LEBIH BAIK KAU MATI", "HAHA KAU MEMANG PANTAS MATI" dan masih banyak hujatan yang tertuju kepadaku dari surat kabar itu, "apa yang sudah kulakukan ?" ujarku kepada diriku sendiri.

"Haah..., meyebalkan *tch" ujarku sembari menutup surat kabar yang kubaca, entah sejak kapan kasus ini terjadi, bahkan ini sudah menjadi trending terhangat di media social saat ini, banyak orang yang berlomba-lomba menjatuhkan namaku, dan hanya sedikit yang peduli terhadapku, "Kalo aku jadi dia, aku tidak akan melakukan hal itu, sungguh manager tidak berotak" itu adalah salah satu komentar yang kubaca, komentar yang bahkan tidak tau dari mana sumber masalah ini bermula.

Semua menjadi musuhku, dulu mereka menganggapku sebagai teman mereka, dulu mereka meminta bantuanku untuk ini dan itu sekarang mereka mencaciku ini dan itu, keluargaku pun malu akan diriku, merek berkata lebih baik mati dari pada mengetahui anaknya adalah orang yang gagal.

Ha ? kalian ingin tau masalahnya ? kalian ingin tau apa yang telahku lakukan ?, hahaha.....,haha...hahaha...hahahahahahahahahaha....... Hahahahahaha.........., UNTUK APA ?!! APA DENGAN MENCERITAKAN MASALAH YANG BAHKAN BUKAN AKU YANG PERBUAT AKAN TETAP MEMBUAT KALIAN PERCAYA ?!! I JUST KILL MY IDOL CAREER !! YEAH !! I KILL HER CAREER !! aku membunuh karirnya, begitu kata orang-orang diluar sana.

Aku hanya melindunginya, aku melingunginya dari semua orang !!, namun kenapa ?!, kenapa ketika aku melindunginya selalu ada musuh dalam selimut, ada yang membuat skandal tentang aku dan dia, skandal yang membuat namanya jatuh. Membuatnya pergi dari panggung hiburan untuk selama-lamanya !!

"Haha... harusnya aku yang melompat saat itu bukan kamu.... Zea..." aku menahan tangis dengan meneguk minuman keras yang kugenggam saat ini, hanya ada rasa dendam,benci dan juga amarah yang menyelimutiku, aku sudah tidak bisa berpikir jernih saat ini, isi kepalaku hanyalah suara cacian dan makian milik orang-orang.

"Haah...., mungkin sudah saatnya" aku bersiap-siap untuk membereskan meja kerjaku, sesampainya di kantorpun aku diberikan tatapan kebencian dari segala arah, semua saling berbisik bahkan atasanpun melihatku dengan pandangan jijik, ketika hendak pergi datang seseorang..., dia adalah salah satu teman dari Zea, "KAMU...., ANDAI SAJA KAMU TIDAK MENGIKUTI KEMAUANNYA SAAT ITU !! DIA PASTI MASIH HIDUP SEKARANG !!" *plak, terdengar keras suara tamparan yang dia layangkan kepadaku "ZEA TIDAK AKAN PERGI SECEPAT INI JIKA KAMU TIDAK MENGIKUTI KEMAUANNYA SAAT ITU !!, DASAR PEMBUNUH". "Pembunuh ?" siapa ? aku ?, aku pembunuh ? haha... haha...

Aku hanya bisa terdiam ketika dia mencaciku seluruh kantor melihatku dengan pandangan menjijikan, "Pembunuh? Haha.. mungkin kau benar" ucapku sebelum pergi dari kantor, yah..., mungkin benar aku adalah seorang pembunuh, aku membiarkan Zea bermain tanpa mengetahui penyakit yang dia miliki.

Musim panas lalu dia mengajakku untuk pergi ke pantai, dia berkata tentang pemotretan yang akan dilakukan namun, itu hanyalah omong kosong belaka. Dia hanya ingin menghabiskan waktu bermain di pantai seharian, aku hanya menemaninya bermain seharian di pantai, namun siapa sangka, ternyata ia memiliki penyakit jantung, jatungnya terlalu lemah untuk seorang gadis remaja, dia tidak boleh banyak bergerak, dia harus selalu minum obat dan aku selalu ingatkan dia untuk meminum obatnya.

Namun saat itu siapa sangka penyakitnya kambuh saat kita berdua sedang bermain di laut lepas, yah..., dia tewas tenggelam di laut lepas, banyak yang bilang itu adalah kasus kecelakaan, ada yang bilang juga itu adalah pembunuhan yang dilakukan oleh managernya, tidak ada yang tau kebenaran kasus tersebut. Tapi, banyak orang yang menuduhku sebagai pembunuh karna hal itu.

"Haha..., menyebalkan...," ucapku, aku berjalan menelusuri jalan yang biasa ku lewati dengan dia, setiap jalan mengingatkanku akan kenangan bersamanya, "Kenapa..., kenapa saat itu kau mengajakku ? kenapa saat itu kau tidak memberitau bahwa waktumu sudah tidak lama lagi? Zea..." hanya penyesalan yang ada dikepalaku, penyesalan karna tidak pernah memperhatikan kondisi Idol yang kurawat.

Entah sudah berapa bulan berlalu, aku hanya berdiam diri dikamar dan meminum-minum untuk melepaskan beban pikiran, sesekali aku melihat rekaman ulang saat dia konser dan sesekali menonton kembali drama yang pernah ia mainkan, "Zea... haha... kamu masih ada" ucapku melantur tidak jelas, di saat-saat seperti ini yang ku lihat hanyala tali tambang yang sudah ku ikat, aku sudah berpikir ini waktunya, namun, ketika aku hendak mengakhiri hidupku, sebuah surat jatuh didepan mataku.

Tertulis "Untuk manager", aku meraih surat tersebut dan membaca isinya,

"Untuk manager, maaf jika Zea suka melakukan hal bodoh, maaf jika Zea tidak bisa berada disisi manager saat ini hehe..., Zea ingin berusaha menjadi yang terbaik, Zea memutuskan untuk mengikuti pelatihan di agensi lain, Zea berencana memberikan surat ini ketika kita kembali dari pantai, hehe maaf yah jika Zea membuat manager marah sebelumnya, Zea tau kalo manager suka dengan laut biru makanya Zea memilih pantai untuk tempat terakhir bisa bersama dengan manager sebelum Zea pergi, Terima kasih telah merawat Zea dan membuat Zea menjadi seperti sekarang, maaf jika Zea bisa belum bisa memberikan yang terbaik, dan maaf Zea masih belum bisa menjadi nomor 1, tapi Zea yakin, Zea yakin akan menjadi nomor 1 dan manager akan terharu ketika moment itu datang, jadi tunggu yah saat itu tiba manager hihi"

-Zea Cornelia

"Haha... berantakan seperti biasanya..." ledekku kepada surat yang tertuju kepadaku, aku menahan tawa ketika membaca surat miliknya, perasaan campur aduk antara sedih dan senang bercampur dan aku melihat sebuah tape yang bertulisan untuk ku, "?? Apa ini??" ah... ini adalah sebuah kaset rekaman, isinya adalah suara Zea,

"ah.. halo-, umm, halo..., ah sepertinya udah rekam, oke halo manager, hehe maaf jika Zea tiba-tiba ingin keluar dari agensi, hehe, eh tapi sebagai permintaan maaf, Zea akan mengcover lagu kesukaan manager, hehe... tolong dengarkan lagunya Zea yah, semoga manager suka"

"ah lagu ini..." yah, yang kudengar adalah lagu Mabataki yang dinyanyikan oleh Zea, ketika lagu berputar dan suara Zea keluar, air mataku tiba-tiba mengalir.

"eh.. mataku" aku menahan diri untuk tidak menangis

"eh.. are... anehnya haha.."

"haha.... AAAAAA...," aku menjerit, aku menjerit dan menangis dengan kencang, seluruh emosi yang kutahan keluar, seluruh air mataku dikuras habis olehnya, aku terus meminta maaf, "Maafkan aku Zea, maafkan aku, AAAAA" seluruh suaraku habis tak tersisa, aku hanya membuka mulutku tanpa suara, dan saat rekaman habis aku mendengar pesan singkat milik Zea yang berbunyi

"Manager terimakasih sampai ketemu lagi hihi"

Aku terbaring lemas seluruh tenagaku terkuras, air mataku sudah kering tak tersisah, dan suaraku hilang tanpa jejak, seketika entah apa yang baru saja hilang, seluruh tubuhku terasa ringan, seperti ada sesuatau yang telah lepas dariku, dan akirnya aku tertidur pulas, aku mendengar suara bisikan kecil "Selamat tidur Manager".

Last DanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang