3. Kushina and Minato's past

67 7 0
                                    

-Minato and Kushina 5 years old, Winter-

Terlihat disebuah taman berwarna putih terdapat seorang anak perempuan sedang bermain ayunan. Ia mengayunkan ayunan dengan sangat lamban, wajah anak perempuan berambut merah itu pun terlihat sedih.

Tidak terasa ayunan yang ia naiki semakin kencang melaju. Membawa ia seakan melayang diangkasa.

"Aku minta maaf karena membuat mu menunggu, Kushina!" terdengar suara anak laki-laki berada di belakang tubuh Kushina, mengayunkan ayunan dengan tempo yang sedang.

"Aku membenci mu, Minato. Kau tahu kan kalau sekarang aku butuh seorang teman tapi kau malah membuatku menunggu dan hampir mati kedinginan!" terlihat jelas diwajah anak perempuan berambut merah itu rasa sedih sekaligus marah.

"Aku minta maaf Shina, kau tahu kan kalau membujuk tou-san agar aku keluar malam sangat sulit," anak laki-laki berambut kuning itu pun menjawab dengan wajah memelas.

Kushina hanya menghela nafas mendengar jawaban dari sahabatnya itu. Ia pun memberi isyarat agar Minato menaiki ayunan yang berada disebelahnya. Secara cepat Minato menaikinya, lagipula kakinya sudah lelah bila terus menerus menopang berat tubuhnya di malam bersalju.

"Tou-san akan menikah lagi," terdengar suara lirih dari sebrangnya. Minato berdiam diri ia tahu sahabatnya masih ingin berbicara. "Dan aku membenci wanita itu," untuk pertama kalinya ia melihat tatapan penuh kebencian dari sahabatnya.

"Kau tahu, kaa-san mengatakan bahwa orang dewasa tidak bisa hidup seorang diri. Mungkin itu yang dirasakan oleh tou-san mu."

"Mengatakan memang mudah namun melihat orang tua kita menikah lagi, seperti mimpi buruk yang menjadi kenyataan."

Minato tidak menyangkalnya, ia tahu sangat tahu -malah- bagaimana perasaan Kushina sekarang. Kushina baru ditinggal pergi oleh ibunya dan ayahnya memperkenalkan seorang wanita kepada Kushina.

Minato berdiri dari ayunan dan menghadap Kushina. "Kalau begitu. Aku Minato Namikaze bersedia menjadi pelindung dari Kushina Uzumaki," Minato mengucapkannya dengan suara yang lantang dan juga tegas. Sorot mata yang menunjukan bahwa ia sungguh-sungguh mengucapkannya.

Kushina tersenyum melihat janji sahabatnya tersebut. Secara cepat ia berdiri dan langsung memeluk sahabatnya tersebut.

"Terimakasih."

🌙🌙🌙

-Minato and Kushina 7 years old, summer-

Desiran ombak terdengar seperti nyanyian yang menenangkan, sepasang anak Adam dan Hawa terlihat sedang bermain di pasir lembut.

"Minato-kun buat yang benar istana pasirnya."

"Aku sudah buat yang sangat benar Shina-chan dan kau sebut ini tidak benar!"

Tentu, siapa lagi kalau bukan sang pemeran utama. Kushina dan Minato. Liburan musim panas tahun ini keluarga Namikaze berlibur ke pantai Kamakura, sebuah pantai di selatan kota Tokyo. Minato yang tidak ingin terpisah jauh dari Kushina, akhirnya mengajak Kushina juga. Untunglah Nyonya dan Tuan Namikaze tidak melarang hal tersebut.

"Iya! Karena kau membuat sisi istana ini menjadi aneh oleh meriam buatanmu."

Minato mendengus kasar, ayolah hanya sebuah meriam semua anak laki-laki pasti memikirkan sebuah meriam bila bersangkutan dengan istana. "Jadi kau mau istana pasir yang seperti apa?"

"Sudahlah tidak usah dipikirkan lagipula aku sudah bosan bermain istana pasir," Kushina mulai beranjak dari tempat ia duduk, berjalan mendekati batas pantai.

Supermoon [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang