SB 6 (🍁)

571 68 5
                                    

🍁🍁🍁

Mikoto kembali menatap sakura yang menatap ke toko pakaian. Sedangkan, Sasuke yang baru tiba. Sasuke memegang jas hitamnya di lengan dan tubuhnya terbalut kemeja putih. Penampilan pria itu sangat menawan.

"Kau temani kami berbelanja" ucap Mikoto pada putra bungsunya. Sasuke menyerngit tidak suka.

"Kenapa aku harus ikut, bukan urusanku" ucap sasuke acuh.

"Kau yang membuatnya basah, tanggungjawab!!" Ucap mikoto kesal dan terlanjur bersuara keras. Hingga beberapa orang melihat kearah mereka bertiga.

Sedikit Ambigu

Sasuke sadar mereka menjadi pusat perhatian. Ia memutar mata bosan dan membawa ibunya masuk ke toko baju Uniqlo tersebut.

"Jangan melantur asal, kaa-san" cicit sasuke tidak suka.

Sakura mengikuti dari belakang. Udara pendingin udara membuat pakaian basah yang dikenakan menjadi dingin.

Mereka telah tiba di satu jajaran pakaian hangat. Mikoto menatap kearah pakaian tersebut. Ia menatap kearah sakura yang memeluk dirinya.

"Sakura kau kedinginan?" Ucap mikoto khawatir. Ia menatap kian kemari dan menatap jas hitam sasuke. Dan merampas jas tersebut begitu saja, sasuke menyerngit tidak suka pada sang ibu.

Mikoto langsung menyampirkan jas hitam tersebut ke bahu sakura dan menghangatkan tubuh sakura. Sasuke menatap tidak suka hal tersebut.

"Sudah mendingan, nak?" Tanya mikoto menatap sang menantu. Sakura mengangguk pelan dan melirik kearah sasuke yang menatap tajam kearahnya.

Sakura langsung mengalihkan pandangan kearah lain karena takut melihat Onyx tajam adik iparnya tersebut. Sangat tidak ramah.

Mikoto lalu memilih-milih berbagai pakaian yang sangat cocok di tubuh putri merah mudanya. Ia memasukan berbagai pakaian yang menurutnya pas untuk sakura ke dalam keranjang tanpa melihat harga pakaian itu sama sekali.

Dan sakura tercengang melihat hal itu. Ibu mertuanya tampak begitu enteng memasukkan semua pakaian tersebut ke keranjang.

"Kaa-san itu terlalu banyak" ucap sakura.

"Tenang saja, nak" ucap mikoto masih sibuk mencocokkan pakaian dengan tubuh sakura dan memasukkan nya kedalam keranjang.

Sasuke terpaksa memegang troli pakaian karena permintaan ibunya. Padahal ia tidak berminat menolong sama sekali dan tetap dipaksa. Pria itu tampak malas dan sibuk dengan ponsel di tangan kanan nya.

Setelah 10 menit berlalu, mikoto selesai memilih pakaian Casual untuk Menantunya.

"Sudah kaa-san ini sudah banyak" ucap sakura menatap troli penuh pakaian. Mikoto tampaknya belum siap dan berjalan kearah pakaian lainnya.

"Piyama dan pakaian formal belum" ucap mikoto fokus berjalan dan mengamati. Entah mengapa sakura yang pusing melihat pakaian-pakaian itu. Sedangkan sasuke masih sibuk bermain ponsel dan mengikuti sang ibu pergi kemana saja.

Sasuke menatap chat dari sekretarisnya, Kakashi. Dan masih mendorong keranjang troli itu kearah ibunya pergi.

"Nah sekarang kau pilihlah pakaian dalammu sendiri, nak" ucap Mikoto.

Spring Break🍁 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang