He is Arka || 08

8.4K 451 5
                                    

Jangan lupa v & c!!

He is Arka
.
.
Bagian 09

HAPPY READING!!😍

🍭🍭🍭

Cafetaria yang tadinya sepi kini menjadi ramai karena semua anggota geng motor The Dark Forces meramaikan cafetaria itu. Cafe milik salah satu anggota di geng motor itu, namanya Dilan Aditama yang selalu dipanggil oleh semua temen geng motornya, Didin. Namanya bagus tapi panggilannya yang bikin Dilan gedeg, kata semua temen se gengnya namanya lebih cocoknya Didin dari pada Dilan. Kata mereka.

Nama Dilan mah terlalu bagus buat muka lu yang pas pasan.

Itulah perkataan mereka semua, dengan berat hati Dilan hanya mengiyakan perkataan mereka. Gak papa nama gua diganti, yang penting mereka seneng. Kalo mereka seneng karena gua, otomatis gua dapat pahala dong.

"Din, semua nya gratis kan?" tanya Reyhan yang memiliki muka ganteng tapi lebih gantengan bang Arka sih.

"Iya semua gratis, pengecualian buat lu" ucap Didin sambil menunjukan Rey dengan garpuh yang dipegang oleh Didin kearah dirinya.

Reyhan bergidig saat Didin menunjukan dirinya dengan garpuh yang tepat didepan matanya.

"Yaelah, gitu banget jadi temen" ucap Rey dengan muka sedihnya.

"Bodo"

"Oh ya ka. Besok jadikan?" tanya Hendra ke Arka yang sedang memainkan ponselnya.

"Jadi ko, besok tinggal kumpulin semua temen temen di markas" ucap Arka dingin.

"Ok"

🍭🍭🍭

Suara rintikan air hujan terdengar deras diluar sana. Dengan ditemani oleh selimut yang lumayan tebal, Dea tetap saja kedinginan. Jam menunjukkan pukul 21.30 Wib.

Dea sudah berusaha memejamkan matanya tetapi tidak bisa, dengan terpaksa Dea harus berjaga dimalam hari. Cuaca yang sangat dingin dan dengan ditemani oleh suara guntur yang menggelegar membuat Dea ketakutan. Dea sedari kecil sangat takut dengan suara petir, tetapi Dea suka dengan hujan. Hujan itu menenangkan, apa lagi bau tanah yang habis terkena air hujan. Sangat mendamaikan. Itulah perkataan Dea.

Dea menggosokkan tangannya untuk mencari kehangatan, padahal dirinya sudah memakai jaket pink miliknya dan ditambahi oleh selimut yang lumayan tebalnya, tetapi dinginnya malam tidak bisa terkalahkan dengan apa yang Dea pakai.

Dea turun dari ranjangnya menuju ke dapur untuk membuat teh hangat kesukaannya, Dea sangat menyukai teh, apalagi teh melati. Harumnya sangat sangat mengenakan.

Sehabis membuat teh hangat kesukaannya, Dea pun berjalan ruang tamu untuk menonton televisi di ruangan itu.

🍭🍭🍭

Jam menunjukkan pukul 00.30 WIB, Dea terbangun karena posisi tidurnya yang kurang nyaman.

"Huff, ketiduran" gumam Dea sambil mematikan televisinya yang beberapa jam nyala.

Dea pun berjalan dengan gontai menuju kamarnya untuk melanjutkan tidurnya kembali.

Sedangkan dilain tempat, lebih tepatnya di tempat Arka nongkrong bersama anggota geng motornya.

Suara yang tadinya bising kini menjadi sunyi kembali, karena sebagian anggota geng motornya sudah pulang terlebih dahulu.

"Gua pulang" ucap Arka yang diikuti oleh duo k dan Tino.

"Ok, pankapan kesini lagi yah" teriak Didin dengan melambaikan tangannya.

Sedangkan Arka hanya menganggu kan kepalanya.

✔✔✔

Bersambung:v

457 kata. Hip hip horeee.

See you, next part🙌

Tbc.

He Is Arka [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang