part 4(anak kita)

1.7K 98 4
                                    

Dengan sangat terpaksa Nay mengurus Jimin.Sedangkan Jimin tubuhnya sangat lemas dan dia kedinginan.

"Ganti baju mu" Suruh Nay,tapi Jimin tidak bergeming.Nay memeriksa suhu tubuh Jimin dan terasa sangat panas.

"Jim kau demam" Nay berlari kekamar untuk mengambil baju dan sekaligus kedapur mengambil air untuk mengompres Jimin.

"Bajunya basah,masa iya aku yang ganti" Nay ragu untuk mengganti baju Jimin.

"Tapi kalau tidak diganti dia akan tetap kedinginan" Dengan setengah hati Nay membuka baju Jimin dan terpampang jelas tubuh atletis Jimin.

Nay menarik tangan Jimin supaya bisa duduk.Nay menyenderkan kepala Jimin di dadanya agar tidak jatuh dan dengan hati-hati Nay memasukkan baju yang tadi diambilnya.

Nay menidurkan Jimin kembali agar bisa mengompres kepalanya. "Kalau bukan karna papah aku tidak akan mengurus mu"

Apa Jimin dengar Nay ngomong apa saja? Yaa Jimin tahu semua dari awal sampai saat ini.Jimin sadar tapi enggan membuka matanya.

"Kau menyusahkan" Jimin rasanya ingin tertawa saat ini juga tapi dia masih bisa menahan tawanya itu.

Nay mulai mengompres kepala Jimin dengan sabar.Nay baru sadar kalau celana Jimin juga ikut basah.

"Celananya juga basah! Ahh masa aku harus menggantinya juga,tidak - tidak Nay" Nay membiarkan celana Jimin basah.

"Ahh tapi kalau demamnya makin parah karna pakaiannya basah gimana"

"Jim bangun dulu ganti celana mu" Jimin hanya mengerang.Jimin sengaja biar Nay yang menggantikan celananya.

"Susah sekali bangunin dia" Nay berjalan kedapur untuk memanggil bibinya agar Jimin bisa diganti celananya.

***

Dapur

"Dimana bibi" Nay terus mencari bibinya.

"Bi... Bi.. "

"Iya ada apa non?" Tanya bibinya yg baru keluar kamar mandi.

"Bi tolong bantuin Nay"

"Bantu apa non?"

"Gantiin celana Jimin ya bi,pliss"

"Gimana ya non"

"Ayo dong bi"

Dengan sangat terpaksa bibinya mengiyakan permintaan Nay.

"Nih bi celananya,Nay keatas dulu" Nay naik keatas untuk melihat Naya.

Tiba-tiba Jimin bangun dan meminta celananya agar dia saja yang memakai nya. "Nah kan kalau bibi yang pakaiin pasti bangun"

"Ahh bibi tidak mengerti kenapa aku dari tadi meram saja"

"Ngerti ko bibi,yaudah bibi tinggal ke dapur dulu"

"Iya bi" Akhirnya Jimin pakai celana sendiri dikamar mandi.

***

07.00 PM

Hujannya tidak berhenti malah semakin deras alhasil Jimin tidak dibolehkan pulang.

"Nay makan malam"

"Iya Mah"

"Ajak Jimin"

"Gapapa mah biar aku saja yang bawakan dia makanan" Nay menyendokkan makanan untuk Jimin sedangkan dia belum makan.

Kamar tamu

Yaa Jimin ada dikamar tamu.Nay membuka pintunya.

Jimin masih tidur, "Jim bangun,makan dulu" Nay memeriksa suhu tubuh Jimin dan panas nya sudah lumayan.

"Jim makan dulu" Ini yang diharapkan Jimin pas bangun tidur melihat wajah Nay.

"Makan makanannya biar kau cepat sembuh" Nay ingin meninggalkan tempat itu tapi tangannya dipegang oleh Jimin.

Nay masih enggan berbalik, "kenapa kamu masih peduli Nay"

"Karna aku tidak mau kau berada terlalu lama disini" Kata Nay sambil melepaskan tangannya.

"Ijin kan aku ketemu anakku" Kata ini yang tidak ingin Nay dengar. Nay tidak mau menanggapi.

"Habiskan" Nay langsung pergi meninggalkan Jimin.

***

Hari semakin malam dan Jimin sama sekali tidak dibolehkan pulang,betapa pedulinya keluarga Nay kepada Jimin walaupun anaknya sudah disakitin.

Kamar Nay

Dikamar ini terdengar suara tangisan Naya,Nay juga tidak tahu kenapa Naya nangis seperti ini.

Nay membawa Naya ke balkon kamarnya, "mungkin disini dia akan diam" Tapi usahanya gagal Naya masih terus menangis hingga terdengar oleh Jimin karna dibawah kamar Nay itu kamar Jimin.

Karna Jimin penasaran akhirnya dia naik keatas untuk melihatnya.Jimin membuka pintu kamar Nay.Pintu kamar Nay jarang dikunci dan Jimin sudah tahu itu.

"Nay" Panggil Jimin.

"Jimin?,ahh mungkin hanya perasaan ku saja" Nay masih berusaha untuk mendiamkan Naya.

"Nay" Panggilnya untuk kedua kali dan kali ini Nay nengok kebelakang.

"Ngapain kau disini?" Jimin tidak menghiraukan pertanyaan Nay tatapannya hanya tertuju pada bayi yang dipegang Nay.

"Ini anak kita Nay" Jimin ingin menggendongnya tapi ditahan oleh Nay.

"Sekali saja Nay,aku mohon" Nay paling tidak tega kalau Jimin sudah memohon seperti ini.

Akhirnya Nay memberikan Naya kepada Jimin.Pada saat itu juga Jimin terlihat mengeluarkan air mata.

"Syuuuutt.. Ini ayah sayang" Entah keajaiban apa yang diberikan Jimin sehingga Naya diam dalam sekejap.

Untuk kedua kalinya Nay melihat Jimin menangis bahagia yang pertama untuk dirinya pada saat pernikahan dan kedua untuk buah hatinya 'Naya'.

.
.
.

Hallo guys🤗😘
Lagi pada belajar online ya? Semangat ya😇,gimana part nya? Komen dong.Lanjut ga? Votenya jangan lupa ya guys.
Semangat terus readers😇💜💜
Happy Reading 💜💜💜

My bias is my husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang