2. Taruhan???

10 3 0
                                    

Didalam cafe mereka disambut dengan teman-tanya yang memasang wajah kesal, pasalnya mereka sudah janji bertemu sekitar dua jam yang lalu , mereka adalah Renfi,Jhoni dan dan  Albar .
Yayayaya siapasi yang gatau lima sekwan itu , begitulah mereka dipanggil di sekolahnya ,mereka adalah Gibran,Elang,Rendi,Jhoni dan Albar Meraka sudah berteman sejak kecil bahkan dari mereka yang masih dalam perut ,mereka terkenal disekolah ya karna tampang mereka bisa dibilang tampang mereka bak model-model red karpet hahahah  dan tentunya mereka dari kalangan orang kaya. Kalo dideskripsikan sih pertama Gibran  bisa dibilang dia itu kepala suku lima sekawan itu udah ganteng  tajir mlintir pula dan jgn lupa dia  pinter,cool  tapi dia menyndang gelar badboy dan playboy , kedua si Elang , dia itu sodaraan sama Gibran papahnya elang adalah adik dari papahnya Gibran (sepupu!) berbeda dengan Gibran , Elang orangnya konyol,humble, ceplas ceplos dan tentunya tampan .
Rendi bisa dibilang dia adalah yang paling alim + paling kalem diantara temannya pasalnya dia dan keluarganya memang memegang teguh prinsip agama ,dia adalah keturunan Arab asli makanya mukanya aga ke arab-araban tak heran jika dia sering dijuluki onta arab.
   Jhoni dia memiliki sifat hampir sama dengan elang namun yang membedakanya adalah dia gampang sekali marah + ngdumel seperti emak-emak kata teman-trmanya .
   Dan terakhir adalah Albar dia adlah kapten tim basket di SMA Airlangga , banyak memiliki fans dan tentunya tampan sifatnya yang paling melekat adalah dia anak yang jahil .

" udah pada lama nunggu ? " Tanya elang dengan kekehanya

" Gila lo berdua abis ngapain lama banget berjamur nih kita nungguin"
Ujar jhoni dengan tampang kesal

"Tuhh abis nemenin bos diceramahin sama bos besar hahahah"

"Brisiklu upil Dugong ,bikin tambah ga mood aja "

"Hahah kenapatuh si bos mukanya di tekuk gtu, nah nah kenpa jg tuh bajunya dekil banget gitu" Canda Albar

" Jadi tadi dia abis ditabrak orang dan ditumpahin pula Ama minuman tu orang yg nabrak hahah dobel kill"
Jelas elang dengan muka senang

" Apes banget si Lo bran bran"
saut jhoni dan mendapat tawan semua temanya

" Emg siapa yg nabrak cuk" tanya rendi

"Itu siapahhh.... uhhh ituloh yg di juluki ratu es " jawab Gibran

"Oohhh si Nayla " jawab serempak Rendi dan Albar

"Awas aja tu anak nanti gua bakal kasih pelajaran " timpal Gibran

" jangan gitu lu tau-tau kepincut kan malu Ampe orok hahahah" timpal Jhoni yang senang meledek Gibran , jarang-jarang katnya menjahili temannya yang satu itu

" Gabakal gua demen Ama yg begituan "

Sepintas ide jahil terlintas dipikiran Albar ,memang cowo jail itu bisa memanfaatkan apapun untuk menjadi bahan jailanya itu

"Eh.. ehh gua punya ide nih buat Lo bran " ucab Albar , Gibran hanya menaikan satu alisnya

" Gua tantang lo deketin Nayla dan jadiin dia pacarlo "

" Terus.. klo gua berhasil , Lo mau kasih gue apa??"

"Hmmm gua bakal kasih tuhh mobil sport gua yang udah Lo incer-incer"
Saut Albar

"Oke siapa takut"
Ucap Gibran sambil berjabat tangan dengan Albar , untuk meyakinkan

"Gila lu berdua gua ga ikut-ikut ya , anak orang bro itu , takut dosa ah" jawab Rendi

"Yee dasar onta diem diem deh Lo" ucap Albar sambil menoyor kepala rendi

"Heeh gamauah gua ikut begituan "
Bales elang

"Gue juga, mending push rank" tambah jhoni yang sedari tadi asik dengan gadgetnya

" Yeeee Cemen Lo bertiga " ejek Albar dan mendapat jitakan dari ketiga temanya itu

Gibran larut dalam fikiranya apakah dia bisa meluluhkan hati seorang ratu es , tanpa dia sadari ada sedikit rasa ketertarikan pada gadis es itu

👑👑👑👑👑👑👑👑👑👑
Dilain tempat

Langkah kaki gadis itu sudah sampai didepan pintu besar hendak mendorong kenop pintu , pintu itu telah terbuka dari flam dan menampakan dosok pria dengan perawakan gagah ,dan tinggi

"Bagus yahh dari mana saja kamu anak gatau diuntung , kamu tauga kamu cuman jadi beban saya aja ,dasar anak gatau diuntung" ucap Edwin ayahnya dan hendak melayangkan tampaea ke muka gadis itu

Plakkk

Tamparan itu mendarat pipi gadis tersebut

" Apa salah saya hah?" Ucap Nayla sedikit menaikan volume suaranya dengan mata berbinar menahan tangis akibat perilaku dan tentunya tamparan sang ayah

"Udah berani nglawan yah kamu?!!"
Ucap Edwin yang sudah tersulut emosinya

Naylapun bergegas menuju kamarnya tanpa memperdulikan ucapan ayahnya , dia sudah bosan diperlakukan seperti itu

Brakkk

Nayla menutup pintu kamarnya keras -keras

"Hiks hiks kenapa selalu aku yang disalahin."

Tangisan Nayla pecah setelah mendapat perlakuan dari ayahnya sudah bukan 1 atau 2 kali ayahnya menampar Nayla , sudah ber kali-kali gadis itu mendapat perlakuan kasar dari ayahnya , bahkan sudah hampir 3 tahun semenjak kejadian itu

Tok tok tok

" Neng nayla bibi masukya , bibi bawa makan siang buat Eneng"
Ucap bi Siti asisten dirumah Nayla

" Iya bis masuk aja , gadikunci ko "
Balas nayla masih dengan Sura seraknya yg disebabkan oleh tangisanya itu

"Nih neng bisiti bawain makan siang ,pasti Eneng laperkan , yang sabar ya neng ngadepin tuan saya yakin tuan bakal berubah ko neng "

" Mau sampi kapann lagi bi aku udah ga kuat bi di giniin ters hiks...hiks...hiks"
Ucap Nayla dan mendapat pelukan dari Bi siti

" Udah gapapa neng ada bibi saama mang Ujang ,bibi bakal selalu ada buat Eneng"

Mang Ujang (tulang taman) ,Memang hanya bisiti dan mang Ujang lah yang selalu membatu,menguatkan, dan memperhatikan Nayla dirumah ini , seringkali mereka tak tega melihat perlakuan tuanya pada Nayla tapi apa daya mereka hanya orang yang dipekerjakan oleh tuanya ,mereka tidak berani melawan atau sekedar membela Nayla , mereka takut kehilangan pekerjaannya jika melawan tuanya itu.

.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf ya guys klo critanya monoton + pasaran , tapi ini murni guys otaku yang mikir mana buanyak bgt typonya hahahah maklum ini nulis juga karna iseng aja 😁✌️✌️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Queen Of IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang