Catch you Catch me

1.1K 131 43
                                    

ToG © SIU

Rated T mendekati M

AU -- Dimana Baam dan Khun bekerja di sebuah perusahaan yang sama. Sementara si biru yang berusaha mendapatkan perhatian Baam dan membuatnya jatuh hati padanya.

[Seme Khun x Uke Baam]

Langit kini sudah berubah menjadi gelap menandakan waktu malam. Baam yang baru selesai membereskan dokumen yang ia tangani melirik jam tangannya sejenak--jam sepuluh malam. Ia segera membereskan barang-barang miliknya lalu keluar dari ruangan pribadinya.

Di sepanjang koridor ia bertemu dengan teman-teman sepekerjaannya yang melambaikan tangan atau menyapa. Karena terlalu lelah Baam hanya tersenyum kecil sebagai jawaban.

Entah kenapa saat ini kepalanya terasa pusing. Lengannya menyentuh kepalanya yang terasa berat dan sedikit hangat.

Baam yang baru keluar dari gedung melihat berbagai kendaraan melintas di jalan besar yang ada di depannya.

Jarak apartemen tempat tinggalnya memang tidak terlalu jauh dengan tempat bekerjanya. Jadi memilih jalan kaki untuk pulang pun tidak terlalu masalah.

Dalam perjalanan pulang, Baam mencoba mempertahankan kesadarannya dan mengerjapkan matanya berkali-kali untuk tetap fokus. Lima puluh meter lagi dirinya sampai di apartemennya. Tapi kepalanya terasa sakit hingga terasa akan meledak.

Tidak kuat akan sakit kepala yang dideritanya. Baam pun berbelok dan memilih untuk duduk di kursi taman yang kebetulan ia lewati. Disandarkanlah punggungnya ke kursi agar tubuhnya bisa tenang. Dirinya berharap dengan berhenti sejenak rasa sakit kepalanya akan langsung hilang.

Beberapa menit telah berlalu dalam keheningan. Sayangnya, sakit kepala Baam tak kunjung mereda. Yang ada kondisinya malah semakin buruk. Kini bukan hanya sakit kepala yang ia derita. Napasnya ikut tersengal-sengal disertai dengan jantung yang berdegup kencang. Perutnya juga mulai terasa mual disertai dengan pandangannya yang memburam.

‘Uh, apa yang terjadi padaku?’

Sebelum kesadaran Baam menghilang. Samar-samar ia mendengar seseorang yang memanggil namanya. Setelah itu ia hanya merasakah bahwa seseorang tengah memeluknya dalam dekapan yang hangat.

Ah, sekarang aku ingat. Aku sepertinya terkena demam karena kemarin aku kehujanan dan tidak sempat makan sampai sekarang...’

Namun, semua itu tidak penting. Yang ada dipikirannya sekarang hanyalah siapa orang yang telah mendekapnya dalam pelukan terhangat yang pernah ia rasakan.

‘Hangat...’

.

.

.

Khun yang baru selesai membereskan segala pekerjaannya memutuskan untuk segera pulang. Namun, sebelum itu ia ingin memastikan keadaan Baam yang saat terakhir kali ia lihat sedang tidak berada dalam kondisi sehat.

Mungkin hal tersebut disebabkan karena kemarin si pria cokelat pulang kehujanan ditambah pola makannya yang tidak teratur, membuat Baam nampak seperti orang yang akan pingsan kapan pun sore tadi.

Well, jika kalian penasaran mengapa Khun mengetahui segala kegiatan Baam. Itu disebabkan karena dirinya selalu mengamati Baam dari kejauhan. Bahkan Khun sampai hapal betul tentang jadwal sang brunette, kegiatan apa yang sering dia lakukan, hobi, dan lain-lain dengan sedetail mungkin.

Memang hal yang dilakukannya itu mirip seperti seorang stalker. Tapi, Khun tidak akan pernah menyebut dirinya dengan title itu. Dia hanya mengamati Baam saja. Titik.

Catch you Catch meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang