5 tahun sebelumnya.
"Oi anak lemah, hanya begitu saja kamu terjatuh! Bangun kau anak lemah," ucap Kian yang sedang menyiksa perempuan seumurannya.
Sementara itu, tidak jauh dari situ, ada anak laki-laki yang membawa kucing di bahunya, langsung mendatangi anak perempuan itu.
"Berhenti!" Ucap laki-laki itu.
"Kamu siapa? Kamu temannya orang lemah ini ya haha!" ucap kian dengan wajah sombongnya.
Laki-laki itu berusaha melindungi perempuan itu, tapi dia tidak bisa karena Kian mengeroyoknya.
Tiba-tiba saja kucing yang dibawa oleh anak laki-laki itu mencakar kaki Kian yang membuat dia langsung menjerit kesakitan.
Karena itu, Kian pun membalas menendang kucing itu hingga terhempas ke dinding. Anak laki-laki yang melihat kucingnya dilempar ke dinding, memohon untuk memaafkan kucingnya, tapi Kian sudah terlanjur marah dan dia langsung mendekati kucing itu, tiba-tiba saja Kian menyiksa kucing itu dengan menendangnya terus-menerus diikuti dengan teman Kian juga yang ikut menendang.
"Berhenti!" Ucap pemilik kucing tersebut. Kian tidak memperdulikannya dan terus menerus menendangnya. Kedua kalinya anak laki-laki tersebut menyuruh berhenti, tapi Kian tetap tidak memedulikannya.
"BERHENTI!" Ucap anak laki-laki itu menyuruh Kian ketiga kalinya untuk berhenti, tapi Kian tetap menendang kucing itu.
Sesaat anak laki-laki tersebut menangis, dan beberapa detik setelah dia berhenti menangis tiba-tiba saja dirinya berdiri seakan tubuhnya tidak terluka sedikitpun dan merasa sangat kuat dan diapun langsung menghajar Kian dengan teman-temannya tanpa ampun hingga perempuan yang tadi Kian siksa, sampai terkejut dan berlari.
Anak laki-laki itu terus menghajar Kian hingga mematahkan kaki dan tangannya Kian. Anak laki-laki itu merasa tidak memperdulikannya. Dan teman-teman Kian yang mencoba menolong Kian juga ikut dihajar oleh anak laki-laki itu hingga mereka semua pingsan.
Anak laki-laki itu tidak perduli mereka pingsan, dia terus memukuli mereka hingga babak belur.
"Tolong," ucap Kian sambil menangis berharap ada orang yang membantu mereka.
Setelah Anak laki-laki itu puas dengan menyiksa teman Kian, dia sekarang menuju ke Kian lagi yang mana Kian sudah terluka parah.
Sesaat sebelum Kian dihajar lagi oleh anak-anak itu, tiba-tiba saja pak polisi datang dan langsung menjauhkan anak laki-laki itu dari Kian dan teman-temannya.
Anak laki-laki itupun tenang saat dibawa menjauh dari Kian.
Kemudian, pak polisi menelpon ambulan untuk kemudian Kian dan teman-temannya bisa dibawa kerumah sakit. Setelah Kian dan teman-temannya dibawa, anak laki-laki tersebut dibawa oleh pak polisi itu, akan tetapi dia melawan dengan mata tajamnya yang langsung melihat mata pak polisi tersebut.
Karena pak polisi itu tidak punya cara lain selain membawanya ke kantor polisi, akhirnya anak laki-laki tersebut dibawa ke kantor polisi dan kucingnya yang terluka kemudian dibawa oleh pak polisi ke klinik hewan.
Sesampainya di kantor polisi, anak laki-laki itu, kemudian bertemu dengan anak perempuan yang tadi dia tolong.
"Apa dia temanmu?" Ucap pak polisi itu kepada anak perempuan tersebut.
"Bukan pak," balasnya.
Yang membuat pak polisi bisa ke tempat Kian tadi, karena anak perempuan tadi melaporkannya ke kantor polisi.
Anak laki-laki itupun meminta maaf atas perbuatannya. karena dia masih di bawah umur, polisi hanya memanggil orang tuanya untuk menjemputnya ke kantor polisi.
Ibu anak laki-laki itupun datang dan ibunya dijelaskan apa yang terjadi, setelah ibunya mengerti akhirnya ibu itu meminta maaf dan anak itu meminta maaf juga
"Nusan, minta maaf sama pak polisi," ucap ibu anak laki-laki itu menyuruh anaknya meminta maaf.
"Saya minta maaf pak polisi, saya tidak akan mengulanginya lagi," ucap Nusan.
"Namamu siapa nak?" Tanya pak polisi kepada anak laki-laki tersebut
"Nusan pak," jawab anak itu.
"nak Nusan, lain kali jangan diulangi lagi ya," ucap pak polisi itu sambil mengelus kepala Nusan.
"Oh iya ibu Nusan, terkait korbannya Nusan, nanti saya akan mencoba meminta maaf kepada orang tua korban, jadi ibu bisa langsung pulang ke rumah saja," ucap pak polisi itu dengan nada sopan.
Mendengar hal itu, ibu Nusan bersyukur karena sudah bertemu dengan pak polisi itu.
Masa sekarang.
Nusan yang sudah berumur 16 tahun akhirnya masuk Sma dan pada tahap ujian seleksi masuk, dia langsung mendapatkan nilai sempurna, yang membuat dia pertama kali masuk sekolah langsung terkenal.
"Kamu yang bernama Nusan ya, bisakah makan sama-sama denganku?" Ucap salah satu teman kelas Nusan. Tidak hanya satu orang yang mengatakan itu, Nusan selalu ditawari oleh teman di kelasnya untuk makan bareng, tapi dia selalu menolaknya dengan lembut.
Beberapa bulan kemudian.
"Nusan, kamu sudah tahu kan ada murid perempuan baru yang mau masuk ke kelas kita," ucap teman Nusan yang bernama Aldi.
"Aku tidak tahu itu, tapi terima kasih sudah memberitahuku Aldi," ucap Nusan.
Bel masuk berbunyi, di lorong kelas terdengar suara guru yang sedang ke kelas Nusan.
"Baiklah murid-murid sekalian, kali ini ibu mau memperkenalkan kepada kalian murid baru di kelas kita. Murid baru, silahkan masuk," ucap ibu guru mengajak murid itu masuk ke kelas.
Dan Nusan terkejut, dia adalah perempuan yang pernah dia selamatin dulu dari Kian.
"Perkenalkan nama saya Meru, orang tua saya baru pindah ke kota ini, dan saya ingin berkenalan dengan teman-teman sekalian," ucap meru yang mana dia langsung terkejut melihat anak laki-laki yang dulu pernah menolongnya, tapi dia tahu rahasia Nusan yang sangat bahaya sekali.
"Baiklah, nak Meru, silahkan duduk," ucap ibu guru mempersilahkan Meru duduk.
Nusan yang melihat Meru, tiba-tiba saja teringat masa kelamnya yang dulu dia pernah membahayakan nyawa orang lain yaitu Kian.
"Baiklah anak-anak, waktunya istirahat," ucap ibu guru.
Karena Meru murid baru, dia akhirnya diajak untuk makan bersama, tapi, dia menolaknya dengan lembut memilih makan di kelas karena dia sudah membawa bekal.
Teman Meru pun pergi ke kantin sambil mengucapkan permisi ke Meru.
Karena Meru sudah sendiri, dia didekati oleh Nusan untuk meminta maaf, tapi....
KAMU SEDANG MEMBACA
Me vs Me (On Going)
Science FictionNusan, yang mempunyai kekuatan mengerikan di dalam dirinya yang sangat dia benci, sampai-sampai dia ingin bunuh diri. "Apakah aku harus bunuh diri saja atau belajar mengendalikannya?" gumam Nusan. "Aku mendengar suara orang lain dalam diriku. Siapa...