Bagian 2

12 3 2
                                    

Hari berganti bulan bulan berganti tahun hingga tepat 6 tahun Zahra tetap menunggu kehadiran seseorang yang begitu berharga sampai sampainya dia menolak seseorang yang amat mencintai dia tanpa dia ketahui orang tersebut selalu berada di dekat Zahra selalu menjaga Zahra bagai menjaga sebuah permata,mendoakan  dan mencintai Zahra dalam diamnya.
Ali: "Za kamu kenapa?"
Zahra: "eh.. kak Ali Zahra enggak kenapa napa kok✌🏻"
Ali: "beneran enggak ada masalah."
Zahra: "enggak kok kak."
Ali: "yaudah kalo gitu tapi inget jangan sering sering melamun ya itu gak baik."
Zahra: "iya kak."sambil menunjukan senyum manis walau hanya dibalik cadarnya

Ali orang yang mencintai Zahra dalam diam yang mendoakan kebahagian gadis bercadar tersebut tetap memperjuangkan Zahra walau sudah banyak kata penolakan yang dia dapatkan dan dia harus menanggung rasa sakit ketika gadis itu menceritakan seseorang yang selama ini dia nantikan kehadirannya. Dia hanya bisa berdoa agar kelak dia dan Zahra bisa bersatu sampai jannah firdausnya.

Tidak terasa waktu sudah siang Zahra berjanji untuk pulang buat makan bersama dengan sang ibu. Zahra bergegas membereskan barang barangnya dan pamit pulang terlebih dahulu kepada karyawannya dan memberi pesan jika ada sesuatu bisa menghubungi dia.

Sesampainya dirumah dia sudah disambut sang ibu yang ada di ambang pintu.
Zahra: "Assalamualaikum ibu."
Ibu: "Waalaikumussalam udah pulang Za."
Zahra: "iya bu kan ibu yang suruh Za pulang lebih awal buat makan siang bareng kan."
Ibu: "iya nak ya sudah kamu masuk dulu bersih bersih dulu baru makan ya."
Zahra: "iya bu Za masuk dulu ya."
Ibu: "iya nak."

Zahra masuk ke dalam dan segera membersihkan tubuhnya dan dia melaksanakan kewajibannya yaitu Shalat wajibnya.setelah itu dia bergegas menyusul sang ibu yang sudah menunggunya di meja makan.

Zahra: "maaf ya bu lama nungguin Za."
Ibu: "iya gak papa nak sudah sini."
Zahra: "iya bu."
Ibu: "Za minggu depan ayah, abang, dan mbak mu mau pulang."
Zahra: "ibu beneran kan gak bohong."dengan mata berbinar cerah
Ibu: "iya Za ibu gak bohong."
Ibu: "yasudah makan dulu kalo makan gak boleh bicara."
Zahra: "hehehehe iya bu."

Setelah selesai makan Zahra membantu ibunya membereskan sisa makanan tadi. Selesai itu Zahra menyusul sang ibu yang berada diruang tengah dan menonton tv.
Zahra: "ibu."
Ibu: "iya nak ada apa?"
Zahra: "enggak apa apa bu hehehe..."sambil menampilkan cengirannya.
(Zahra ketika dirumah tidak memakai cadar ya soalnya dirumah dia hanya bersama sang ibu saja)
Ibu: "kamu nii ya bikin ibu cemas aja dikirannya ada apa."
Zahra: "maaf ya bu."
Ibu: "iya gapapa."
Mereka menonton tv bersama hingga tak terasa sudah jam 2 siang Zahra pamit untuk kekamarnya.

Dikamar.
Zahra memikirkan gimana keadaan Denis orang yang selama ini dia tunggu tunggu kehadirannya. Zahra memikirkan gimana kondisi Denis dan dia memikirkan apakah Denis melupakan janjinya tersebut.

Dilain tempat.
Denis bingung harus mencari keberadaan gadis yang dia sayangi dan dia cintai. Iya dia sudah menyelesaikan pendidikan nya dan dia sudah pulang ke semarang kurang lebih 1 tahun yang lalu dan dia masih berusaha untuk mencari keberadaan gadisnya.
"Dimana kamu Za, saya bingung harus mencari kamu dimana lagi"monolog Denis sambil memegang gelang yang dulu dia beli dan sengaja dia juga memberikan gelang yang sama ke Zahra sebagai pengikat keduannya.
Sudah hampir setahun Denis mencari keberadaan Zahra tetapi hasilnya nihil.tidak ada tanda tanda akan keberadaan Zahra.























































Mohon maaf part nya sedikit ya soalnya authornya bingung mau dibuat kaya gimana.
Jangan lupa tinggal komen dan vote nya ya supaya authornya semangat buat nulisnya.
Dan maaf jika masih ada banyak typonya.

Halaqah cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang