06.Taman Siswa

177 17 6
                                    

"Kenapa sekarang?" bingung Jati setelah memarkirkan supra merah itu di halaman berkoral itu, Jati ingat, dia sering lewat sini tapi bangunannya sedikit menjorok ke dalam dan dikelilingi pepohonan rimbun,jadi dia tidak begitu memperhatikan keberadaan bangunan besar yang dilengkapi pendopo itu

Perempuan itu menarik napas panjang , "karena aku sudah berdamai dengan diriku sendiri ....." lirihnya

Jati menggaruk kepalanya  tidak mengerti , yang aku tahu  Bapak Yatim Piatu dan menikahi seorang Pramugari Yatim , Putri dari seorang pegawai rendahan kantor pos,Joseph Lee yang bernama Emmeline

Bapak bertemu dengan Ibu saat masih luntang-lantung jadi assisten dosen , perempuan dengan Lesung Pipi itu sedang memilih Batik di Pasar Beringharjo dan Bapak menyelamatkan dompetnya

tapi tentang nenek ,dalam 5 tahun hidupnya bersama Ibuk aku nggak pernah dengar tentang Nenek,pikir Jati dalam kebingungannya

"berdamai dengan diri sendiri,gimana?" lanjut ku dingin saat perempuan itu membuka pintu rumahnya

"aku bukan tokoh protagonis dalam kisah ini Ti, Frankly masyarakat gak akan ngelihat aku sebagai perempuan benar ,karena keputusan yang ku ambil...." ujarnya saat memandangiku melewati pundak baju Flanelnya

"kita semua mengacau, kenapa harus peduli sama kata kata orang lain ?" bantahku berbinar,senyum masamnya berubah sedikit hangat

"Ibuku Babu di rumah salah satu petinggi Inggris di Singapura , aku besar di sana ,menikah dengan Joseph dan memiliki Emmeline,tapi aku merasa ada yang salah dan aku meninggalkan putri semata wayangku dengan ayahnya sejak usia delapan" jelas Perempuan Tua itu

"apa yang mbah cari? kebebasan?" bingungku

dia mengangkat bahu , "diriku .... aku mencari diriku...."

maksud mbah " Ibuku Jadi TKI karena hamil di luar Nikah , aku kembali ke Jawa untuk menemukan Bapak ku.....menemukan Jati diri yang kupikir akan memberikan....kau tahu ...."

"ketenangan Diri?" ucap Jati melengkapi, Kustari mengangguk

"Pada saat itu aku kupikir yang paling penting adalah aku ,menemukan siapa diriku" ujarnya penuh Emosi

"hingga Mbah gak sadar nelantarin Ibuk?"  tuduh Jati pedas, wanita itu memandangi Jati dengan tatapan terluka

"Kayak Bapak kamu nelantarin kamu?" Sengit perempuan itu memandang Jati

Jati tak sengaja  tertawa terkekeh, "kita semua manusia Mbah ....ada aja bagian brengseknya, kalo salah salahan malah gak kelar kelar nanti problemnya..." Ujar Jati hangat , Mbah kus perlahan tersenyum

"Dan manusia ini mau buatin kamu wedhang jahe" ujarnya sambil tersenyum , Jati mengangguk perlahan dan Mbah Kus meninggalkannya sendirian

Mata Jati memandangi ruangan itu dengan seksama ...Pendopo besar rumah Tua , langit Kusen dengan ukir ukiran  dan lampu gantung cantik berwarna kuning hangat  ...

Ini pasti rumah orang kaya, tadinya ....ucapnya dalam hati

"Ini rumah buyutmu Ti....." ucap Mbah kus membawa nampan dengan cangkir berasap , Jati dengan sigap membantu perempuan  itu menaruh nampan di Meja makan

"Buyut?"

"Yeah , Bapakku .... " lirih Mbah Kus , Jati tersenyum sedikit

"Jadi mbah menemukan siapa mbah sebenarnya?" Lanjut Jati menanggapi

Mbah Kus mengangguk sedih "dengan cara yang sama sekali tidak menyenangkan...." ujarnya

Jati terdiam "mbah gak perlu cerita kalo mbah gak mau..." ujarnya tidak enak , kemudian meneguk wedang Jahenya

The Eternity Origins : SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang